Brak!
Pintu kelas yang sekarang di tempati Rubby terbuka dan memperlihatkan tiga orang lelaki yang membuat para wanita ber jerit.
"Aakkkk! Itu Septian!"
"Bastiaannnn!"
"Arghhhh Asisten pribadinya keren jir!"
Dosen yang melihat itu langsung geleng geleng kepala melihat tingkah para manusia purba di depannya ini.
Septian jalan penuh dengan amarah menuju Rubby lalu menarik tangannya namun segera Rubby tepis.
"Gue lagi belajar" Ujar Rubby.
"Pindah fakultas aja! Bareng sama Ricky" Ujar Septian.
"Nggak!" Tolak Rubby.
"Yaudah! Kita kirim bodyguard buat lo!" Ujar Bastian.
"Nggak! Gue bisa sendiri!" Ujar Rubby yang kali ini terdengar nyalang.
Tanpa basa basi Bastian menarik Rubby keluar untuk membicarakannya lebih lanjut tanpa meminta maaf atau ijin terlebih dahulu pada dosen.
"Bang!" Bentak Rubby lalu menghentakkan genggaman tangan Bastian.
"Gue ikut kuliah sama lo!"
"Hah?! Nggak! Gak boleh" Tolak Rubby.
"Boleh kok" Ujar Bastian.
"Nggak, abang udah gede, gak boleh belajar" Tolak Rubby lagi.
"Kata siapa? Boleh kok tanya aja tuh dosen lo" Ujar Septian kali ini.
"Nggak! Di kelas gue gak ada yang seumuran kayak kalian" Ujar Rubby.
Jino tersenyum, lucu sekali melihat nada bicara dan ekspresi wajah mereka ini. Seperti tiga anak kecil yang merebutkan sebuah pelukan orang tuanya.
"Pokoknya gue gak mau kalian kuliah" Ujar Rubby.
"Ya terserah kita lah" Ujar Septian.
"Nggak!"
"Kalian gak boleh buat gue ngerasa bodoh karena kalian belajar terus!" Teriak Rubby.
"Pokoknya kita mau kuliah sama lo! Titik!" Ujar Bastian.
"Nggak boleh! Gue aduin kalian ke bang Sabit kalo kalian ngejailin gue!"
"Apa sih lo ah! Aduan"
"Ya terserah gue lah"
Rubby pun membuka handphonenya dan mencari nama Sabit di dalam kontaknya.
"Oke oke oke, kita gak akan kuliah ataupun ngasih lo bodyguard, asalkan kalo ada apa apa lo cerita" Jelas Bastian.
"Oke oke"
"Tadi emangnya lo kenapa?" Tanya Septian.
"Tadi.. Gue kaget doang tiba tiba di kelilingi banyak banget orang" Jawab Rubby.
"Udah ah! Kalian pulang gih! Gue mau belajar" Ujar Rubby lalu berlari memasuki gedung.
Namun baru saja Septian, Bastian, dan Jino berbalik untuk kembali menuju mobil, Rubby kembali berlari dan berteriak.
"Abanggggg!!! Gue malu masuk kelas nyaaaa!"
***
R
ubby sedang berkutat dengan laptopnya dengan kacamata yang bertengger di hidungnya membuatnya menjadi serperti orang yang sibuk.
Baru saja beberapa minggu Rubby kuliah, sudah banyak sekali tugas tugas sulit. Rubby pun mendorong laptopnya dan rebahan di kasurnya karena capek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boys | JaSuKe
FanfictionDi beri tanggung jawab menjadi pengurus tiga anak musuhan itu bukanlah hal yang amat sangat mudah. Apalagi ketiga anak itu lebih tua dari Rubby. Jika bukan karena keinginan kakek mereka, Rubby tidak akan pernah sudi melihat tiga orang yang di cari...