Rubby berjalan lesu menuju meja makan, ia langsung sarapan dan kembali ke dalam kamar dengan keadaan lemah, letih, lesu, lunglay, loyo, lemes dan lainnya.
Sabit yang melihat itu pun langsung menghampiri Rubby ke dalam kamarnya.
"Oy! Napa lo?! " Tanya Sabit dengan sedikit berteriak.
"Asu! Jangan teriak monyet, berisik singa! " Teriak Rubby kesal mengabsen para hewan hewan.
"Dih, gini nih, butuh asupan pelukan dari gue. Sini sayang, aku peluk dul-"
"Gue bilang berisik Sabit! Keluar lo ah! Gue lagi gamau main! " Kesal Rubby yang masih merebahkan tubuhnya.
Sabit ikut berbaring di samping Rubby namun segera Rubby tendang hingga Sabit terjatuh ke lantai.
"Anjing! " Umpat Sabit.
"Haha... Mampus lo! " Tawa Rubby.
Rubby langsung menyalakan TV dan tak mengindahkan Sabit yang kembali duduk di atas ranjangnya.
Rubby mencari cari channel yang cocok, tetapi sepertinya tidak ada, hingga ia menemukan sebuah channel yang berisikan sebuah berita yang membuat Rubby bungkam.
"Terjadi sebuah kerusuhan di tengah jalan raya dikarenakan dua geng motor yang tawuran. Di duga, mereka saling melawan di karenakan seorang gadis yang... "
Rubby mematung, pikirannya tertuju pada Bastian. Ia takut jika di sana ada Bastian, sebab kemarin malam Bastian memang tak ada di rumah.
"Rubby! Lo kenapa? " Tanya Sabit.
"Hng? Gak papa, gue sedih gak ada kartun" Ujar Rubby bohong.
Sabit langsung mematikan TV lalu menatap Rubby dengan tatapan yang datar.
"Bohong" Ucap Sabit yang membuat atensi Rubby menatapnya.
"Apa sih? Gue emang beneran ya" Jawab Rubby lalu mendelik.
Rubby menarik selimutnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan kain tebal itu. Meninggalkan Sabit yang masih menatap Rubby dengan tatapan datar.
"Cih! Malah nyuekin gue, padahal mau gue kasih ice cream" Ujar Sabit lalu beranjak dari duduknya namun Rubby menahan tangannya.
"Rasa coklat ya? "
"Cih, hahah... Iya cepetan lima menit. Kalo nggak gue tinggal " Ujar Sabit lalu Rubby sontak beranjak dari duduknya dan pergi mengganti pakaian.
Mereka pun pergi ke toko ice cream menggunakan mobil kebanggan Sabit.
Mereka langsung memasuki toko ice cream, memesan dua ice cream coklat, dengan toping boba, dan slai strawberry.
Tak lama ice cream datang, dan mereka langsung melahap nya di kursi yang mereka duduki di toko.
Tidak banyak pengunjung di sini, hanya beberapa orang yang mungkin berpasangan dan berteman.
"Mm... Soft banget gak kuatt... Pengen nangis" Ucap Rubby yang mata nya sudah berkaca kaca.
"Makannya pelan pelan kali, gak bakal gue tinggalin juga" Ujar Sabit lalu mengusap sisa ice cream di pipi Rubby dengan jempolnya lalu ia jilat jempol tersebut.
Mata Rubby membola, ia menghentikan aksi mengunyah bobanya dan menatap Sabit kesal.
"Sabit! "
"Apa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boys | JaSuKe
FanfictionDi beri tanggung jawab menjadi pengurus tiga anak musuhan itu bukanlah hal yang amat sangat mudah. Apalagi ketiga anak itu lebih tua dari Rubby. Jika bukan karena keinginan kakek mereka, Rubby tidak akan pernah sudi melihat tiga orang yang di cari...