Seusai pulang berlibur kemarin Rubby langsung tidur di kamarnya dan baru bangun pagi hari ini.
Rubby keluar dari kamarnya dan langsung di suguhkan oleh Purnama yang sedang duduk di sofa sambil menyesap tehnya.
"Pagi kek"
"Pagi"
"Eh?! Kakek?!" kaget Rubby saat baru menyadari bahwa Purnama ada di rumah ini.
"Kakek kok di sini?" Tanya Rubby.
Tak sempat menjawab, Sabit keluar dari kamarnya membawa koper dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.
"Mau kemana bang? Liburan lagi?" Tanya Rubby namun yang ia lihat hanyalah Sabit yang saling bertatap dengan Purnama.
'Mereka gak belok kan? '
"Sabit mau pergi ke Amerika bu-"
"Apa?! Mau liburan lagi?" Tanya Rubby yang memotong ucapan Purnama.
"Nggak, gue mau ngurus perusahaan di sana" Jawab Sabit.
"Oh.. Yaudah, emang berapa lama?" Tanya Rubby kembali.
Sabit sedikit lega karena respon Rubby yang tak sedih malah terlihat tidak apa apa jika karena pekerjaan.
"Satu sampe empat tahun mungkin" Jawab Sabit santai.
"Eh?! Gak mau!" Ujar Rubby yang sekarang memeluk Sabit.
"E-eh? Katanya tadi yaudah" Ujar Sabit.
"Nggak! Abang gak boleh pergi! Gue sendiri di sini! Ntar siapa yang nge daftarin gue ke Univ, yang nganterin gue ke Univ hah?" Ujar Rubby sambil menangis kali ini.
"Kan ada Bastian sama Septian By, ada Jino juga" Ujar Sabit.
Purnama tersenyum melihatnya tidak seperti Sabit yang panik karena Rubby menangis.
"Nggak mauuuu... Ntar kalo pergi beli ice cream gak gratis lagiii... Gak mau.. Gak boleh pergiii" Rengek Rubby.
"Sebentar do-"
"Nggak setahun itu lama apalagi empat tahun!" Rengek Rubby.
Purnama menghampiri mereka lalu menarik Rubby untuk tidak lagi memeluk Sabit dan kini sudah ada Septian dan Bastian di sana.
"Nanti juga kan Rubby bisa video call sama Sabit, gak usah nangis ya?" Ujar Purnama.
"Nggak hiks! Nggak mauu.. Hiks! Jangan pergi.. Hiks!" Tangis Rubby.
"Huh... Ada gue di sini, jangan nangis ah! Malu di liatin tetangga" Ujar Septian yang memeluk Rubby.
"Nggak mauu... Hiks! Ntar gak bisa Shoping bareng, terus! Terus! Terus! Gak ada yang momongan steak guee.... Huee..." Tangis Rubby.
"Ada gue elah, lo mah" Ujar Septian.
"Iya ada yang lain, gue pergi ya" Pamit Sabit.
"Nggak... " Rengek Rubby.
"By.. Jangan kek bocah deh! Ada kita, lagian bang Sabit juga bakalan balik lagi. Ntar gue yang nganterin lo, yang daftarin lo yang ngurus semuanya" Jelas Bastian.
"Hiks! Nggaaaaaaakkkkk... Hmph!"
Tangisan Rubby terhenti kala Septian memasukan ice cream ke dalam mulut Rubby dan membuat Rubby menghentikan tangisannya.
"Em.. Enak" Ucap Rubby.
"Huaaaa... Gak boleh pergiiii... " Tangis Rubby kembali saat menyadari kebodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boys | JaSuKe
FanfictionDi beri tanggung jawab menjadi pengurus tiga anak musuhan itu bukanlah hal yang amat sangat mudah. Apalagi ketiga anak itu lebih tua dari Rubby. Jika bukan karena keinginan kakek mereka, Rubby tidak akan pernah sudi melihat tiga orang yang di cari...