17. Selalu pulang malam

3.8K 489 10
                                    


.
.
.
.
.
Sudah seminggu ini Ares selalu mendapati Alden tidur di kamarnya setiap dia pulang ke rumah, pemuda tinggi itu pasti meringkuk di atas ranjang Ares setiap malam.

Ares sendiri tidak tau apa yang membuat pemuda tinggi itu selalu bermalam di kamarnya, Ares hanya berharap Leo tidak tau dan tidak kembali marah.

"Bang Ares?" Ares terkejut saat pundaknya di tepuk oleh seseorang, begitu menoleh Ares menemukan Rius tengah berdiri di belakang nya.

"Kamu belum tidur?" Rius menggeleng.

"Baru selesai ngerjain tugas bang, abang baru pulang ya?" Ares tersenyum tipis dan mengangguk.

"Cepetan tidur Ri, besok kamu sekolah." Rius mengangguk, bungsu keluarga Fazwan itu menuruti perintah Ares.

"B-bang Ares." Ares yang baru saja melangkah kembali menoleh.

"Ada apa?" Ares memiringkan kepalanya saat melihat Rius memainkan jemarinya.

"Besok bisa buatin Rius bekal?" Ares kembali tersenyum dan mengangguk.

"Iya besok saya buatin."

"M-makasih bang."

Brak

Ares terkejut saat mendengar Rius menutup pintu kamarnya dengan kencang.

"Anak itu kenapa?"
.
.
.
.
.
Ares bangun pukul lima pagi, hari ini dia tidak ada kuliah jadi dia akan diam di rumah hingga sore. Sesuai janjinya pada Rius semalam, saat ini Ares sudah berkutat di dapur, membuatkan sarapan juga bekal yang di minta Rius.

"Ares?" Ares menoleh dan tersenyum pada Alta yang baru saja masuk kedapur.

"Kamu pulang jam berapa semalam?" Area terdiam sebelum kembali melanjutkan kegiatannya.

"Jam sebelas." Alta terlihat tidak suka saat mendengar jawaban Ares.

"Kamu terlalu sering pulang malam Res, bahkan udah dua minggu ini kamu pulang jam segitu." Ares tidak menjawab, dan memilih fokus pada masakannya.

"Kamu gak mungkin kuliah jam segitu kan? Aku tau kalau kamu gak punya kelas sore sampai malam." Ares menghela nafas panjang dan menghentikan pekerjaannya.

"Ada hal yang saya lakukan di luar kuliah, tapi saya bisa jamin jika itu tidak akan merugikan keluarga ini." Alta langsung terdiam saat mendengar ucapan Ares.

Alta seperti disadarkan oleh Ares, bahwa apapun yang dilakukan oleh Ares bukan menjadi tanggung jawab Alta.

"Tapi Res-" Ares menggeleng.

"Kamu gak perlu khawatirin apapun, saya gak akan melakukan hal yang akan merugikan dan membahayakan kalian. Sama seperti janji saya ke ayah buat jaga kalian." Alta semakin tidak bisa berkata-kata, ucapan Ares seperti menekankan jika keberadaan Ares di rumah ini hanya untuk menjaga mereka.

"Terserah kamu!"
.
.
.
.
.
Alta dan Ares mengernyit saat tiba-tiba saja Rion minta diantar Ares ke sekolah, dengan alasan jika pihak sekolah ingin bertemu dengan wali dari Rion.

Biasanya Alta yang akan datang jika kedua orang tua mereka tidak ada, tapi kali ini Rion justru meminta Ares yang datang, dengan dalih jika Alta ada kelas pagi hari.

"Kamu gak bandel dan buat masalah di sekolah kan?" Rion buru-buru menggeleng saat Alta mengatakan itu. Lagi pula jika Rion membuat masalah, tentu Alden, Leo, Hadar, Igel dan Rius akan tahu lebih dulu. Dan Rion pasti sudah di omeli oleh Igel seharian.

"Rion gak pernah nakal mas!" Alta menatap Ares yang tidak bersuara, jika saja bukan paksaan Alden dan Igel, Ares tidak akan duduk di meja makan untuk sarapan bersama mereka.

Constellation (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang