16. FAKE IDENTITY

310 13 0
                                    

~~~~happy reading~~~~~


Terangnya matahari di pagi hari menyambut hari senin yang begitu amat cerah. Langit pun berwarna biru, mendukung hari senin untuk melaksanakan apel pagi.

Upacara bendera.

Dua kata yang sangat dihindari ketika senin tiba.

Kringg... Kringg....

Bunyi khas bel SMA Galaxy bergema disepanjang koridor. Murid-murid berjalan beriringan menuju lapangan sekolah, ada yang sambil bercanda, lari-larian, ada pula yang masih santai duduk dikelas menunggu guru memergoki mereka.

Masing-masing ketua kelas meng-koordinir barisan mereka agar rapi dan tertib. Tak jarang, ada yang kelupaan membawa atribut lengkap dan berakhir memisahkan diri. Contohnya Rades, si paling lupa.

"Anjing-anjing! Gue lupa bawa topi bangsat, mana hari ni hareudang lagi, kek penderitaan gue tuh double kill cok, babi emang."

"Cosplay jadi edgar lo? Pagi-pagi udah Toxic aje," Ucap Zalga terkekeh.

Rakasa menahan tawa, "Pffttt... Nasib! Sono lu misah," Rades lagi-lagi mengumpat kesal.

"Untuk siswa-siswi yang tidak memakai atribut lengkap, harap segera memisahkan diri dari barisan, terimakasih."

Para inti GUARDZ itu menatap barisan anak-anak yang tidak memakai perlengkapan lengkap maupun yang telat.

Satu hal yang menarik atensi seorang ketua geng itu, sosok gadis yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya, Anzhela. Gadis itu ada dibarisan sana.

Geo menarik kerah belakang Rades yang hendak pergi. Lalu, membuat teman-temannya itu kaget dengan perbuatannya barusan. Cowok itu menyerahkan topi nya ke Rades, dan pergi ke barisan dimana gadis bernama Anzhela berada.

"Kadang-kadang bikin gue terkadang, tuh geo tipikal yang cuek-cuek tapi perhatian kalo kata cewe sekarang mah," Ucap Rades merasa baper akan perlakuan ketuanya itu. Baper sampe lebaran monyet.

"Woi Radeska! Mana barisan lo? Upacara udah mau mulai goblok." Rades tersadar dan segera mencari letak dimana barisannya.

"Ente kadang-kadang ente." Celetuk Rakasa sebelum akhirnya Protokol upacara membacakan tata tertib upacara.

Di seberang sana, Anzhela menguap. Entah sudah berapa kali dirinya melakukan itu. Ia berada disini karena melupakan dasi dan topi, sebab ia bangun kesiangan dan tanpa ba-bi-bu tancap gas ke sekolah. Seragam cewek itu juga kusut dan acak-acakan, rambutnya juga awut-awutan. Asal kalian tau Anzhela tidak mandi cuma cuci muka saja.

"Panas banget ya Allah," Anzhela mengipasi wajahnya yang berkeringat, satu tangannya melindungi mukanya dari paparan sinar matahari.

"Sssttt! Ssttt!"

Anzhela menoleh ke barisan laki-laki, kening cewek itu mengernyit tatkala Geo berada tepat disampingnya berdiri. Lagi-lagi cowok itu. Tumben sekali ada disini.

Geo menatapnya. "Apa?" Tanya Anzhela menaikkan satu alis.

"Habis upacara temui gue di rooftop,"

Anzhela menautkan kedua alisnya, bingung mau ngapain nih orang ngajak ketemuan. "Ngapain?"

Laki-laki itu tidak menjawab. Pandangannya fokus ke depan, sedangkan Anzhela misuh-misuh kesal karena pertanyaannya dihiraukan.

Sialan.

•••••🦅•••••

Rooftop SMA Galaxy.

Sepasang remaja kini berdiri di pagar pembatas. Pemandangan yang memperlihatkan luasnya area sekolah serta berbagai aktivitas yang dilakukan nampak jelas dari atas sana.

ATHALLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang