30. NEXT MISSION

179 5 0
                                    

~~~~~happy reading~~~~~

•••♪♪♪•••

"Setiap lagu ada orangnya, dan setiap orang ada lagunya."
-Someone-

•••♪♪♪•••


Seminggu berlalu. Sudah seminggu pula Keanu terbaring di rumah sakit dalam keadaan yang sama, belum mengalami perkembangan.

Dan sudah seminggu, Geo tidak melihat sosok gadis itu. Siapa lagi kalau bukan Anzhela?

Sekolah pun tidak. Anzhela seperti hilang ditelan bumi.

Berhari-hari suasana markas Guardz terasa sepi. Tidak ada canda tawa yang menggema, bahkan Rades, Rakasa, dan edgar yang biasanya tiap hari adu ketangkasan jadi kehilangan mood untuk bertarung.

Harusnya mereka senang bukan? Kapan lagi ada hari dimana mereka merasa damai tanpa adanya percekcokan yang terjadi. Ternyata salah, hal itu justru membuat mereka lebih hidup daripada yang sekarang.

"Pas balik sekolah gue mau jenguk keong, gue mau curhat pasal kehidupan gue sama orang tidur, kalian jangan ikut gue. Awas aja gue batok satu-satu," Ucap Rades pada mereka.

"Jangan. Entar malah adu nasib lagi." Celetuk Zalga.

"Iyakah? Astaga ngerinya. Bodoamat gue tetep jenguk keong titik tanda seru."

Setelah pemberitahuan Rades itu, mereka kembali termenung, sempat bikin pak sholeh bingung kalo aja tidak diberitahu Geo makin tambah bingung nantinya.

Pikiran mereka sedang berkelana. Memutar memori tentang momen kebersamaan mereka bersama wakil guardz tersayang. Pedih sekali memang, karena disetiap momen Keanu jarang terlibat, membuat mereka kecil hati dan merasa bersalah pada Keanu.

"Kenapa gak gue aja sih yang di tikam? Kenapa gak gue aja yang koma? Gue rela gantiin posisi keong kalo emang bisa, selama ini gue jarang berbuat baik sama wakil gue sendiri," Ujar Rades sendu.

Rakasa menatap Geo. "Yo, ngomong sepatah kata kek yang bisa ngehibur para anakmu,"

"Terima apa yang terjadi, dibalik itu semua pasti ada hikmahnya." - Geovan Athalla.



•••••🦅•••••




Seorang gadis menatap gedung-gedung pencakar langit di atas rooftop. Berkali-kali ia menghela nafas pelan dan bertanya-tanya kepada semesta kenapa dia harus menghadapi takdir seperti ini.

Begitu rumit dan sulit untuk ia cerna.

"Betah banget keliatannya, gak inget makan?" Tanya seseorang menghampiri gadis itu.

Gadis itu tersenyum tipis. "Gak nafsu,"

"Kalo nunggu nafsu juga lo keburu mati, lebih baik makan baru mikir lagi. Mikirin ini-itu juga butuh tenaga." Orang itu membuka bingkisan yang ada ditangannya.

"Gue bawain kesukaan lu, pasti gak bakal ditolak ya kan?" Ia menaik turunkan alisnya, berharap kalo yang ia bawa tidak akan ditolak.

Gadis itu terkekeh. "Ada aja idenya."

Mereka berdua kemudian duduk di tempat santai dan memakan makanan kesukaan milik gadis itu.

"Gue kalo makan nasgor nih ye selalu keinget lu." Katanya. Disela-sela acara makan mereka

"Gue?"

ATHALLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang