51. EPILOG

401 8 0
                                    

~~~~~happy reading~~~~~

"Diawali dengan prolog lalu diakhiri dengan epilog."
-Athalla-

_________________________________________

Ketika sesuatu berawal dan berakhir, kita merasakan waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti, bulan berganti, dan tahun berganti, semuanya terasa cepat terlewati.

Dan pada hari ini, tepatnya hari rabu adalah hari jatuhnya kelulusan siswa-siswi kelas 12 di sekolah menengah atas bernama Galaxy.

Impian dari seorang Anzhela Queenavelya akhirnya terkabul dihari ini. Mendapat kelulusan dari sekolah yang tidak ada di rules hidupnya adalah sebuah anugerah terindah yang Tuhan berikan.

Kini, Anzhela percaya. Dibalik kejadian ada hikmah yang tersembunyi.

Anzhela mendekap tubuh Geovan dengan erat, begitupun Geo membalasnya tak kalah erat. Tinggi Anzhela yang hanya sebatas dadanya tidak menghalangi adegan pelukan itu. Hari ini tidak akan datang jika bukan karena lelaki dalam dekapan hangatnya.

Geovan kelihatan tampan dan menawan dengan balutan tuxedo berwarna hitam. Ralat, Geo memang selalu tampan dan menawan dimanapun. Beralih pada kekasihnya, Anzhela tampak anggun dan cantik mengenakan kebaya berwarna cream dengan bawahan batik coklat. Polesan make-up yang simple dan easy half up formal hairstyle semakin membuat penampilan Anzhela mempesona.

Begitupula semua yang hadir memakai tuxedo yang sama dan kebaya dengan selera warna yang berbeda.

"Bahagia?" Tanya Geo.

"Yes, i'm so happy." Gadis itu tersenyum manis hingga menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Semoga bahagia selalu bersama kamu, Anzhela." Gumam Geo, saat Anzhela menghampiri teman-teman sekelasnya.

"Zel, foto berdua yuks!"

"Ayo aja gue mah,"

"Eh itu bukannya Geo?" Ujar salah satu teman Anzhela, hingga membuat gadis itu mengalihkan pandangannya ke podium perpisahan. Acara kelulusan telah berakhir, dan sekarang adalah acara bebas untuk bersenang-senang.

Di atas sana, Geo mengecek sound sistem pada mic. Setelah itu, laki-laki itu duduk bersama gitar yang ia pangku.

"WOOOHOOOO GEOO!!!"

"MENYALA ABANGKUH!"

"TIPIS-TIPIS CAPT!"

Berbagai sorakan dari teman-teman Geo dibawah sana tepat di depan panggung, ceritanya excited paling pertama.

"Teruntuk Anzhela, ini lagu khusus untuk kamu, sayang."

Geo memulai dengan petikan pertama.

(Ooh, ooh)

I, I just woke up from a dream
Where you and I had to say goodbye
And I don't know what it all means
But since I survived, I realized

Wherever you go, that's where I'll follow
Nobody's promised tomorrow
So I'ma love you every night like it's the last night
Like it's the last night

ATHALLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang