part 13

604 53 6
                                    

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Saat ini kandungan New sudah besar dan tinggal menunggu hari kelahirannya saja.

Tay masih belum sadarkan diri. Hampir empat bulan koma, orang tua Tay sempat menyerah keren tidak ada perubahan pada kondisi Tay.

New masih berhubungan dengan Earth. Awalnya New ingin mengakhiri hubungan mereka, namun teringat anak yang di kandungnya adalah anak Earth, jadi New memutuskan untuk mempertahankan hubungan mereka.

New masih menganggap jika anak yang di kandungnya adalah anak Earth. Karena terakhir kali ia melakukannya dengan Earth hingga New di nyatakan positif hamil.

Hubungan New dengan kedua orangtuanya dan orangtua Tay sedikit merenggang. New sadar jika dirinya yang salah, namun apa boleh buat nasi sudah kepalang menjadi bubur.

Hari ini dengan di temani oleh Earth, New mengunjungi Tay.

"Kamu tunggu di sini, aku masuk sebentar" ujar New pada Earhart.

Hampir setiap harinya New mengunjungi Tay dengan atau tanpa Earth.

Awalnya Earth melarang New untuk bertemu dengan Tay, namun setelah New mengancam akan pergi meninggalkan Earth, akhirnya dengan berat hati Earth memberikan izin kepada New untuk bertemu dengan Tay.

"Tay aku datang. Kamu masih betah tidur?" Tanya New.

"Ayo bangun Tay, aku rindu sama kamu" lirih New.

"Tay maafkan aku"

Air mata New mulai mengalir.

"Hiks... Aku mohon bangun Tay, maafin aku"

New menangis terisak menatap Tay yang tidak bergerak sama sekali. Melihat wajah pucat Tay membuat hati New berdenyut nyeri.

"Tay hiks aku sa-"

"Apa yang kau lakukan?"

Suara seseorang menghentikan kalimat New. New berbalik menatap orang tersebut.

"I-ibu?" Panggil New saat melihat mertuanya.

"Saya sudah bilang untuk menjauh dari Tay" ujarnya tajam.

"Ibu New minta maaf hiks..."

Ibu mengabaikan New, ia menatap dokter dan beberapa suster di belakangnya.

"Kalian bisa melepaskannya" ujar ibu dengan tatapan sendu.

New menyeringit bingung saat melihat dokter dan para suster berjalan mendekati Tay.

"Apa yang ingin kalian lakukan?" Tanya New panik.

"Maaf tuan, kami harus melepaskan alat bantu tuan Tay"

"Kenapa kalian tega melakukannya?!" Seru New.

New ingin menghalangi dokter tersebut untuk melepaskan alat bantu Tay, namun ibu menahan lengan New.

"Ibu kenapa tega melakukan itu pada Tay!" Seru New.

"Kau yang lebih tega New! Ini semua karena mu!"

"Aku mohon jangan melakukan ini pada Tay hiks..."

"Tay sakit New! Setidaknya jika dia pergi dia tidak sakit lagi. Lagipula jika dia sadar, kau akan terus menyakitinya!"

New menangis, ia tidak ingin Tay pergi meninggalkannya.

"Hiks... Aku mohon jangan lakukan ini" lirih New.

Saat dokter hendak melepaskan alat bantu pada Tay, seorang suster menyadari adanya pergerakan pada tangan Tay.

"Dokter tangan pasien bergerak" serunya.

Mendengar itu New langsung berhenti menangis. New dan ibu menghampiri Tay.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang