part 3

856 60 4
                                    

Hari ke enam, hari ini adalah hari terakhir mereka mengelilingi kota Bali karena besok mereka harus kembali ke Thailand.

New menatap Tay yang berdiri di depan cermin sambil menata penampilannya. New memperhatikan Tay dengan seksama, lagi-lagi ia mengagumi ketampanan yang di miliki oleh Tay. New menggelengkan kepalanya, ia merutuki dirinya sendiri karena berpikir yang aneh-aneh.

"Tay" panggil New.

"Hmm?" Tay membalik badannya.

"Kita gak beli oleh-oleh buat orangtua kita sama yang lain?" Tanya New.

Tay terdiam, mendengar pertanyaan New tentang oleh-oleh ia jadi mengingat pesan orangtunya dengan orang tua New saat di bandara sebelum keberangkatan mereka. Sebenarnya Tay selalu mencari kesempatan untuk mengajak New melakukan hal itu, namun sepertinya mereka tidak bisa melakukannya entah karena New belum siap dan Tay mengerti itu, Tay tidak ingin memaksa New.

Tay mengangguk tersenyum tipis "ayo" ajaknya.

Dengan semangat New berdiri dari tempatnya "tapi kita cari desert dulu ya" ujar New dengan puppy eyes nya.

Tay mengangguk, ia mengacak rambut New dengan gemas "kamu tu emang gak bisa lepas dari makanan" dan New hanya terkekeh.

Tay dan New memasuki satu persatu toko khusus yang menjual oleh-oleh khas Bali. Tay dan New memilih barang-barang mulai dari baju, cindera mata, makanan serta kopi racikan Bali. Setelah puas mencari oleh-oleh dengan membawa empat kantong tas belanja berisi oleh-oleh, mereka langsung pergi untuk mencari makanan karena New sudah merengek minta makan.

Sesampainya di restoran, New langsung memesan makanan yang menarik minatnya, Tay hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat kelakuan New.

"New habis ini mau ke mana?" Tanya Tay sambil menunggu pesanan mereka.

New hanya diam, Tay menatap New yang tampak sibuk dengan handphone di tangannya.

"New?" Panggil Tay.

"Hmm?" Tanggap New tanpa menoleh pada Tay, ia masih sibuk dengan handphonenya.

"Habis ini mau ke mana lagi? Masih ada yang mau kamu cari?" Tanya Tay.

New menggeleng "terserah kamu aja"

Tay diam menatap New, sejak tadi New sama sekali tidak menoleh padanya, New tampak sibuk memainkan handphonenya sambil tersenyum senyum membuat Tay penasaran. Tay ingin bertanya pada New apa yang membuatnya sangat fokus pada handphonenya hingga tersenyum sendiri, namun Tay takut New akan risih dengan pertanyaannya.

Sedangkan di posisi New, sejak sampai di restoran ia mendapatkan pesan dari sang kekasih dan berakhir mereka saling bertukar kabar hingga New mengabaikan Tay yang berbeda di depannya.

Tay menghela nafasnya, makanan pesanan mereka datang dan New masih sibuk dengan handphonenya.

"New ini di makan dulu, keburu dingin nanti gak enak" Tay menyodorkan piring ke depan New.

"Sebentar" jawab New singkat.

Lima menit berlalu New masih bermain dengan handphonenya.

"New" panggil Tay.

"Dikit lagi"

Dengan cepat New menggerakkan kedua ibu jarinya di atas layar handphone, dan setelahnya ia menyimpan handphonenya.

"Kamu serius banget main handphonenya" ujar Tay.

New terdiam untuk beberapa saat "teman aku chat, Dio komen postingan aku" alasan New.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang