part 26

862 62 28
                                    

Warning ⚠️
Konflik berkepanjangan
Yang gak suka boleh skip gak papa
Cerita ini di buat berdasarkan imajinasi aku
Terimakasih 🙏🤗

















New baru saja sampai di apartemen Tay, biasa untuk mengunjungi sang anak. New tersenyum ketika melihat Phem sedang bermain di karpet bulu dan di temani oleh Tay.

Baru saja New ingin menghampiri Phem, Tay langsung menarik tangan New dan membawanya kedalam kamar.

"Ada apa Tay?" Seru New kaget.

"Aku ingin bicara sama kamu" Tay menatap New dengan serius.

"Bicara apa?" Bingung New.

Tay menatap New dengan tajam "jangan mengusik Namtan. Ku peringatkan padamu"

"Apa maksudmu?" Tanya New tidak mengerti.

"Tidak usah berlaga bodoh New. Sekarang aku mengerti arti pertanyaan mu kemarin malam"

New hanya mengerutkan dahinya, ia tidak mengerti apa yang di maksud oleh Tay.

"Aku tidak mengerti Tay"

"Kamu menyuruh Namtan untuk menjauhi ku bukan? Kamu juga melarang Namtan untuk menyentuh Phem" ucap Tay membuat New kaget.

"Apa masalahmu New? Selama ini Namtan sudah berbuat baik, dia mau membantuku merawat Phem. Kenapa kamu bersikap seperti itu padanya?" Tay menatap New kecewa.

"Dia mengatakan seperti itu padamu?" Kaget New.

"Dengar New, sampai kapanpun itu kita tidak akan bisa kembali bersama lagi. Aku sudah memiliki Namtan. Kamu urus dunia mu sendiri dan jangan mengusik duniaku" tekan kan Tay.

Hati New berdenyut nyeri mendengarnya, jadi selama ini di anggap pengusik oleh Tay.

"Aku masih berbaik hati mengizinkan mu untuk bertemu Phem, anak kita. Tapi bukan seperti ini, bukan setiap hari. Kamu tau? Kamu membuat Namtan tidak nyaman karena sudah datang ke sini setiap hari semau mu seolah-olah ini rumah mu" ucap Tay yang sangat menusuk hati New.

"Tidak gampang mencari ibu sambung yang baik untuk seorang anak. Namtan wanita yang baik, dan dengan teganya kamu melarang Namtan untuk dekat-dekat dengan Phem" ucapnya lagi panjang lebar.

"Dimana wanita itu?" New menatap Tay dengan tajam.

"Namtan tidak ada di sini, dia sakit hati karena kamu melarangnya untuk mengasuh Phem. Dan kamu juga menyuruhnya untuk menjauhi ku bukan?"

New mengepalkan tangannya, apa ia tidak salah dengar? Wanita itu memutar balikkan fakta. New tidak pernah mengatakan padanya untuk menjauhi Tay dan Phem. Namun New berniat untuk menjauhkan Phem dari wanita licik sepertinya.

"Dasar wanita jalang" geram New.

Plak

New tertegun saat merasakan pipinya yang panas. New menyentuh pipinya, ia menatap Tay tidak percaya.

"T-Tay?"

"Jaga ucapan mu, dia bukan jalang" tekan kan Tay membela Namtan.

New semakin menggeram kesal, amarahnya semakin menjadi-jadi.

"Kamu lebih memilih membelanya?"

"Itu karena dia tidak salah New"

New mengangguk "akan ku tunjukkan padamu siapa dia sebenarnya"

New keluar dari kamar tersebut dan menghampiri Phem. New membawa Phem kedalam dekapannya dan sesekali memberikan ciuman padanya.

"Papa" panggil anak itu.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang