part 30

1K 72 52
                                    

Tay datang ke apartemen New untuk menjemput Phem. Beberapa hari ini Phem menginap padanya, dan sekarang sudah saatnya Tay menjemput Phem karena ia sudah merindukan sang anak.

Tay menekan bel apartemen beberapa kali, namun tidak ada tanggapan dari sang pemilik apartemen. Tay mengetuk pintu, dan hasilnya sama.

Tay mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah kartu kunci apartemen New yang pernah ia ambil dan tidak sempat ia kembalikan.

Tay memutuskan untuk masuk kedalam apartemen tersebut dan membukanya dengan kunci yang ia pegang. Saat pintu terbuka, Tay langsung melangkah masuk, tak lupa menutup kembali pintu tersebut.

Tay berjalan menuju kamar New, ia hanya mendapatkan Phem yang sedang tertidur pulas di atas kasur New. Samar-samar Tay mendengar suara dari dalam kamar mandi.

"Aghhhh"

Tay mendelik kaget, ia segera mendekati pintu kamar mandi untuk mendengar lebih jelas suara dari dalam sana.

"Aghhhhh enakhhhh"

Tay tahu itu suara New, suara desahan New. Tapi dengan siapa ia di dalam sana?

"Aghhh lebih dalam"

"Enak aghhhhh aku mau keluar"

Jantung Tay berdegup kencang, apa New sedang bermain dengan seseorang? Tapi bersama siapa?

Tiba-tiba nama seseorang melintas di kepala Tay.

"Earth" gumamnya.

Tay mulai tersulut emosi, ia tak habis pikir, bisa-bisanya New melakukan itu bersama pria lain dan membiarkan anaknya tidur tanpa ada yang menjaganya.

Cklek

"Tay!" Seru New kaget.

Tay tersadar dari lamunannya, ia sama kagetnya dengan New.

"Apa yang kamu lakukan? Sejak kapan kamu ada di sini? Dan bagaimana kamu bisa masu?" Cecar New.

Tay gugup, terlebih saat ini New hanya mengenakan handuk yang melilit pada pinggangnya.

"I-itu aku..." Tay bingung. "Ehem" Tay berusaha menetralkan kegugupannya.

"Apa yang kamu lakukan di dalam hah?" Tatapan Tay langsung berubah menjadi tajam saat ia kembali mengingat apa yang ia dengar barusan.

Giliran New yang menjadi gugup, hal itu membuat Tay semakin menuntut jawaban darinya.

"Ak-aku"

"Bisa-bisanya kamu bermain dengan pria itu. Bagaimana jika Phem bangun dan mendengar suara kalian ha?" Kesal Tay.

"K-kamu mendengarnya?" Wajah New memerah seketika.

"Dimana pria itu?"

"Pria siapa?" Tanya New.

"Kamu dan pria itu-"

"Tidak ada siapapun selain aku Tay" sanggah New dengan cepat.

"Jangan berbohong New"

"Kamu tidak percaya? Periksa saja sendiri"

Tay menatap New, lalu ia melirik kedalam kamar mandi, dan sepertinya memang tidak ada siapa-siapa. Tay memicingkan matanya, hal itu membuat New panik seketika.

"Ak-aku..." Wajah New kian memerah.

Tay menyadari apa yang New lakukan di dalam kamar mandi tadi. Tay dapat melihat dengan jelas wajah New yang memerah karena menahan malu.

"Setidaknya aku menuntaskannya sendiri! Bukan seperti mu!" Kesal New, ia mendorong tubuh Tay yang menghalangi jalannya.

"Kenapa? Itu lebih baik" ucap Tay.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang