part 17

663 44 5
                                    

Hari ini Tay memutuskan untuk tidak bekerja karena ingin menghabiskan waktu bersama Phem sang anak. Tay dan Phem akan berada di apartemen seharian ini karena Phem masih terlalu dini untuk di ajak berpergian.

Tay tidak ingin jauh barang sedikitpun dari Phem. Pandangannya tak lepas dari sang anak.

Tay menimang-nimang Phem sambil memberikannya ASI yang di kirimkan oleh bibi Fah dari New.

"Anak ayah haus? Iya?"

Tay terkekeh saat melihat Phem begitu lahap meminum ASI dari dot nya.

Tay sudah mendapatkan edukasi cara merawat anak dari ibu dan mamanya. Tay juga mencari informasi dari media sosial untuk pengetahuan lebih.

Tay benar-benar menyiapkan diri untuk merawat sang anak seorang diri.

Tay juga sudah memerintahkan Namtan untuk membelikannya perlengkapan bayi karena Phem tidak memiliki persiapan itu.

Ting Ting

Terdengar suara bel, dengan cepat Tay berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Silahkan masuk Nam" ujar Tay.

Namtan mengangguk, lalu ia berjalan masuk. Namtan mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat namun tidak ada seseorang yang di carinya.

"Kamu sudah membeli yang saya butuhkan?"

Namtan mengangguk "sudah pak, ini" Namtan menyerahkan beberapa paper bag berukuran besar.

"Letakkan saja di situ, saya akan menyimpannya nanti" ujar Tay.

"Kamu ingin minum sesuatu? Maaf saya tidak bisa membuatnya untukmu tapi jika kamu haus kamu boleh ke dapur untuk mengambil minuman yang kamu inginkan. Tidak perlu sungkan anggap saja rumah sendiri"

Namtan terpaku, untuk pertama kalinya Tay berbicara panjang seperti ini. Biasanya Tay akan berbicara seperlunya saja.

"Baik pak"

Namtan memang haus karena ia lelah membelikan apa yang di perintahkan oleh Tay seorang diri. Bahkan Namtan tidak sempat membeli minuman untuknya tadi karena Tay mengatakan jika Namtan harus segera membawa barang tersebut.

Namtan berjalan ke dapur, ia membuka kulkas dan menuangkan jus jeruk kedalam cangkirnya.

Namtan menelisik apartemen yang tampak sepi tersebut.

"Mungkin bapak New sedang bekerja, makanya tempat ini sepi" gumam Namtan.

Sejak awal sampai, Namtan di buat heran melihat Tay mengasuh anak sendirian. Dan hal itu membuat Namtan mempertanyakan keberadaan New.

Namtan kembali ke ruang tamu, ia bisa melihat Tay yang sedang mengobrak-abrik barang belanjaannya tadi.

"Apa yang sedang bapak cari?" Tanya Namtan.

"Saya mencari popok bayi"

Namtan mengambil salah satu paper bag tersebut.

"Popok bayi ada di sini" Namtan menyerahkan sebuah popok bayi dan Tay menerimanya.

Tay berjalan kembali menghampiri Phem, anak itu baru saja buang air kecil.

"Pak apa bayinya sudah di bersihkan?" Tanya Namtan saat tidak melihat apapun alat pembersih di sana.

"Ah kamu benar, saya lupa"

Beruntung ada Namtan yang mengingatkan. Tay segera beranjak kedalam kamarnya untuk mengambil perlengkapan Phem.

Tay kembali kepada Phem, namun saat Tay ingin membersihkan tubuh Phem, dengan cepat Namtan menahannya.

"Biar saya bantu" ujarnya.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang