part 4

718 53 5
                                    

New membuka matanya karena merasakan pergerakan di sebelahnya, tangannya turun memegang tangan Tay yang baru saja mengeratkan pelukannya. Matahari sudah terbit, deburan ombak terdengar jelas, tirai kamar berterbangan karena angin laut.

 Matahari sudah terbit, deburan ombak terdengar jelas, tirai kamar berterbangan karena angin laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New termenung memikirkan tentang apa yang sudah ia lakukan dengan Tay semalam. New memberikan tubuhnya pada Tay, suaminya sendiri, hal yang di anggapnya salah karena ia sudah mengkhianati sang kekasih dan melakukan hubungan itu dengan pria yang tidak di cintainya.

Ada rasa penyesalan di hati New, ia juga menyalahi Tay karena sudah beraninya melakukan itu padanya. Namun kembali lagi pada kenyataan, itu semu bukan salah Tay tapi salah New, salah New karena melakukan hubungan terlarang di belakang suaminya. New menyadari kesalahannya juga, tak luput ia merutuki dirinya sendiri karena telah terbuai pada permainan mereka semalam.

New sedikit memiringkan tubuh ke belakang untuk melihat Tay yang masih memejamkan matanya.

"Sudah bangun hmm?" Suara Tay khas bangun tidur, ia membuka matanya dan tersenyum lembut pada New

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bangun hmm?" Suara Tay khas bangun tidur, ia membuka matanya dan tersenyum lembut pada New. "Selamat pagi sayang" sapa Tay sambil memberikan kecupan singkat pada dahi New.

New sempat memejamkan matanya ketika Tay mencium dahinya, lalu ia kembali menatap mata Tay dalam diam. New berpikir, ia benar-benar bingung terhadap posisinya saat ini. New ingin jujur pada Tay tentang hubungannya dengan Earth, namu mulutnya terasa keluh ingin mengatakan hal itu. Ingin rasanya New membenci Tay, namun entah mengapa ia tidak bisa melakukan itu, mungkin karena Tay terlalu baik padanya?

"New" panggil Tay.

New membalikan tubuhnya hingga saat ini ia berhadapan dengan Tay. Jarak mereka sangat dekat karena Tay yang menggeserkan tubuhnya hingga mereka semakin rapat.

New masih menatap Tay dalam diam, tangannya terangkat untuk menyentuh pipi Tay lalu mengusapnya dengan lembut. Tay memejamkan matanya sambil tersenyum karena sentuhan lembut dari New.

"Jam berapa kita pulang?" Tanya New.

Tay membuka matanya "pesawat take Off jam satu siang nanti, jadi dua jam sebelumnya kita harus berangkat ke bandara takut telat dan macet" jelas Tay sambil menggenggam tangan New yang masih mengusap pipinya.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang