part 24

861 59 18
                                    

Tay dan New sedang ada di bandara saat ini. Mereka di antar oleh kedua orang tua New dengan Phem yang berada di gendong mama.

"Ma aku titip Phem ya, maaf merepotkan" ucap Tay.

Mama mengangguk tersenyum "mama gak repot kalau soal cucu mama"

Tay dan New harus ke Chiang Mai untuk meninjau proyek kerja sama mereka yang ada di sana. Awalnya Tay ingin membawa Phem tapi mama melarang karena nanti tidak akan ada yang menjaga Phem jika Tay dan New bekerja. Tay juga tidak membawa Namtan sebagai sekretarisnya karena Namtan harus menggantikannya di kantor.

"Phem gak papa di tinggal?" Sebenarnya New khawatir untuk meninggalkan anaknya itu.

"Gak papa, kalian pergi saja. Cuma tiga hari Phem aman sama kami" ucap papa.

New mengangguk, lalu ia mencium Phem sebelum berangkat.

"Ingat, kamu harus gunain kesempatan ini" bisik mama ketika New mencium wajah Phem.

New mengangguk mengerti lalu ia menjauhkan dirinya dari Phem.

"Phem jangan nakal sama Oma opa ya sayang" ucap Tay.

Tay dan New sudah sampai di penginapan, mereka berpisah kamar namun tetap bersebelahan.

New mengetuk pintu kamar Tay, tak lama kemudian Tay keluar dengan pakaian santainya.

"Ada apa?" Tanya Tay.

"Kamu sudah makan?" Tanya New.

"Aku sudah pesan makanan sama pihak hotel, mungkin sebentar lagi akan di antar"

New mengangguk kecewa "baiklah, kalau begitu aku pergi dulu"

"Mencari makan?" Tanya Tay.

"Hmm"

Tay diam menatap New, ia tahu jika New ingin mengajaknya untuk mencari makan bersama. New pergi keluar seorang diri, sementara hari sudah malam. Tentu Tay tidak akan membiarkan New pergi sendirian.

"Masuklah, aku memesan makanan lebih" ucap Tay.

"Ha?"

"Aku memesan banyak makanan, lebih baik kamu makan bersamaku saja"

"Kamu gak keberatan?"

Dalam hati New sangat senang, ia ingin meng-iya kan langsung ajakan Tay. Namun, New ingat pesan dari mamanya, New harus bermain elegan untuk mendapatkan Tay.

"Masuklah" Tay bergeser memberikan jalan kepada New.

New tersenyum "terimakasih"

Pesanan Tay sudah datang, mereka membawa makanan tersebut ke meja makan yang terletak di dekat dinding kaca transparan. Mereka makan malam sambil menikmati pemandangan kota pada malam hari.

"Aku rindu Phem" keluh New, selera makannya langsung hilang ketika mengingat sang anak.

"Phem lagi apa ya?" Ucap New lagi.

"Mungkin lagi main sama mama papa. Tadi ibu juga bilang kalau dia mau ke rumah mama" ucap Tay.

"Aku mau video call sama Phem"

New mengeluarkan handphonenya, namun Tay menahannya.

"Selesaikan makan mu terlebih dahulu"

Tay sangat tidak suka jika ada seseorang yang makan sambil mengerjakan sesuatu yang lainnya.

"Aku sudah kenyang"

"Kamu baru makan beberapa suap"

"Aku sedang tidak berselera, nanti saja"

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang