part 8

528 51 11
                                    

Waktu terus berjalan, tak terasa kandungan New sudah menginjak usia lima bulan, dan perut New pun sudah mulai membesar.

Hari ini, wajah New tampak ceria dan semangat, ia sudah rapi dengan pakaiannya karena hari ini ia akan pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan perkembangan janinnya, dan hal lainnya yang membuat New sangat antusias adalah, hari ini New akan mengetahui jenis kelamin janinnya.

New keluar dari kamarnya bertepatan dengan Tay yang keluar dari kamarnya. Tay tersenyum melihat New yang tampak ceria dan bersemangat.

"Pagi Tay" sapa New.

"Pagi New" sapa Tay balik.

Mereka turun dengan Tay yang membantu New saat melangkah di anak tangga. Awalnya New menolak karena ia bisa menuruni tangga sendiri, namun Tay yang khawatir memaksanya untuk menolongnya setiap naik turun anak tangga.

Sesampainya di lantai satu, mereka langsung melakukan sarapan. 30 menit kemudian mereka selesai sarapan.

"New hari ini jadi kan periksa baby?"

New mengangguk "jadi kok" jawabnya. "Aku udah gak sabar, kira-kira baby nya perempuan atau laki-laki ya?" Pikir New.

Sebenarnya mereka sudah bisa mengetahui jenis kelamin calon anak mereka pada pemeriksaan sebelumnya, namun dokter mengatakan jika ia belum bisa melihat jenis kelamin baby, hingga hari ini lah mereka akan mengeceknya lagi.

Tay terkekeh, New sangat lucu saat ini "mau perempuan atau laki-laki gak papa New, yang penting baby sama kamunya sehat saat lahiran nanti" ujar Tay.

New mengangguk setuju.

"Kamu tunggu di ruang tengah aja, aku mau ganti baju dulu"

Tay hendak beranjak namun New menahannya.

"Emm... Aku rasa kamu gak perlu ikut aku ke rumah sakit" ujar New dengan suara pelannya, namun Tay bisa mendengarnya.

"Loh? Kamu mau pergi sendiri?!" Seru Tay. "Gak boleh, kamu gak boleh pergi sendiri. Aku yang bakal temanin kamu!"

New menggeleng "aku perginya gak sendirian Tay"

"Terus sama siapa?"

New diam, ia bingung bagaimana harus mengatakannya. Namun ia sudah berjanji jika hari ini ia bakal jujur pada Tay.

"Tuan New, ada yang mencari tuan" ujar Bi Fah yang tiba-tiba datang.

Tay dan New menoleh kompak.

"Siapa?" Ini Tay yang bertanya karena New sudah tau siapa orang tersebut.

Bibi Fah menggeleng "orang itu menunggu di ruang tamu" ujarnya.

New langsung melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dengan Tay yang mengikutinya karena Tay penasaran siapa yang bertamu ke rumahnya dan mencari New.

"Hai New" sapa orang tersebut saat New dan Tay sudah sampai di ruang tamu.

New tersenyum, ia menghampiri orang tersebut dengan berlari kecil.

"New!" Tay panik melihat New yang berlari.

"Hai sayang"

Deg

Jantung Tay seakan berhenti seketika, apa barusan? Apa Tay tidak salah dengar? New memanggil orang tersebut dengan sebutan sayang. Dan sekarang, Tay melihat langsung bagaimana New memeluk orang tersebut dengan sangat erat begitu pula sebaliknya.

"New?" Lirih Tay saat orang tersebut mencium bibir New.

Tay melihatnya, Tay melihatnya secara langsung. Hati Tay sakit seketika, sangat sakit bagaikan belati yang menancap kuat pada jantungnya.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang