part 21

703 53 17
                                    

Tay membawa New untuk tinggal di apartemennya selama masa pemulihan. Tidak ada pilihan lain, karena New tidak memiliki siapapun yang bisa merawatnya saat ini.

Untuk menjaga hati Namtan, Tay meminta izin terlebih dahulu kepada wanita itu. Tay memberikan penjelasan kepada Namtan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dan dengan baik hati, Namtan memberikan izin kepada Tay untuk merawat New selama masa pemulihannya.

New duduk di sofa dengan Phem yang berada di dalam gendongannya. Sedangkan Namtan sudah Tay suruh pulang untuk beristirahat karena Namtan mungkin kelelahan menjaga Phem semalaman.

Sedangkan Tay, ia sedang membersihkan kamar tamu dan menyusun semua barang-barang New kedalam lemari.

"New kamarnya sudah siap. Lebih baik kamu istirahat" ujar Tay.

New mengangguk "terimakasih Tay"

"Ya yah mam" gumam Phem sambil menghisap jari-jari tangannya.

"Phem lapar? Mau mam?" Tanya Tay dengan gemas.

"Mam mam mam"

Tay terkekeh "tunggu ya, ayah siapkan dulu makanannya"

"Tay, aku sama Phem tunggu di kamar ya?"

"Iya New" sahut Tay.

Tak lama kemudian Tay masuk kedalam kamar New dengan semangkuk makanan untuk Phem beserta minumnya dan segelas susu hangat untuk New.

"Ini susu buat kamu di minum"

"Makasih Tay" New tersenyum manis.

Tay mengangguk.

"Dan ini untuk jagoan ayah..." Seru Tay bersemangat membuat Phem ikut bersemangat melihat makanannya.

"Hihi mam mam" Phem bertepuk tangan dengan girang.

"Gemsin banget sih"

Cup

Tay mengecup singkat pipi Phem.

"Sini ayah suapin"

"Mam mam mam"

Tangan Phem menggapai berharap Tay memberikan mangkuk makanannya.

"No" tolak Tay. "Sekarang kamu makan di suap sama ayah" tambah Tay.

Tay mulai membiasakan Phem untuk makan sendiri. Dan Phem yang cepat tanggap sudah mulai bisa menyuap makanannya sendiri walaupun belepotan dan banyak makanan yang tumpah. Karena itu Tay akan menyuapi Phem saat ini, mengingat posisi mereka di atas kasur.

"Mam"

"Iya, kali ini ayah yang suap ya? Atau Phem mau suap sendiri tapi kita makannya di luar?"

"Mam mam mam" tentu saja Phem belum terlalu mengerti apa yang di bicarakan oleh Tay.

"Sini Phem pangkuan sama papa" New membawa Phem ke atas pangkuan.

"Mam" gumamnya.

"Iya sayang aaa" Tay menyodorkan sesendok makan bayi.

Karena Phem anak yang pintar, ia pun menurut dan membuka mulutnya.

"Mamm" gumamnya saat mulutnya di penuhi oleh makanan.

"Iya mam. Enak?" Tanya Tay.

Phem mengangguk kepalanya dengan lucu. Hal itu membuat Tay dan New gemas melihatnya.

Phem adalah anak yang sangat aktif, sehingga siapapun yang mengasuhnya pasti akan kewalahan.

Seperti saat ini, ia sedang merangkak kesana kemari membuat Tay yang sedang memberinya makan harus bersabar membujuk sang anak agar tetap diam. Sedangkan New, ia berusaha untuk menahan tubuh Phem agar tetap diam di pangkuannya. Namun anak tersebut terus saja menggeliat hingga terlepas dari cekalan New.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang