part 31

1.1K 71 56
                                    

"Kau yakin itu anakmu" Earth menatap remeh pada Tay.

Mata New membulat sempurna, ia menatap kaget ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Earth barusan.

"Sialan!"

Bugh

Tubuh Earth terhempas di sofa saat mendapatkan pukulan kuat dari Tay tepat di wajahnya.

"Tay!" Seru New dengan kaget.

"Tarik kata-kata mu barusan!"

Tay menarik kerah kemeja Earth, ia menatap Earth dengan penuh amarah.

Namtan panik, ia segera melerai perkelahian tersebut. Sementara New langsung mengambil Phem dan membawanya ke kamar, New tidak akan membiarkan anaknya melihat kejadian kekerasan.

"Tay sudah lepaskan" Namtan menarik lengan Tay, namun Tay menepisnya dengan kuat.

"Apa maksudmu hah?" Teriak Tay tepat di depan wajah Earth.

Earth tidak takut sama sekali, ia justru menyeringai melihat emosi Tay yang berhasil ia pancing.

"Tay sudahlah" ucap Namtan.

"Diam kau!"

Namtan terlonjak kaget saat Tay tiba-tiba membentaknya. Namtan tidak berkutik lagi, Tay sangat menakutkan.

Tay beralih pada Earth

Bugh

Satu pukulan kembali Tay layangkan pada wajah Earth.

"Jaga bicaramu sialan!" Maki Tay.

Earth terkekeh "kenapa? Kau juga belum bisa memastikan anak siapa yang sedang New kandungan bukan?"

Bugh

Bugh

Bugh

Bak orang kesetanan, Tay terus melayangkan pukulannya secara brutal. Sedangkan Earth tidak melakukan pelawanan sama sekali.

Wajah Earth sudah bapak belur karena pukulan Tay. Earth hanya diam dan bungkam, hal itu lah yang membuat emosi Tay semakin tersulut.

"Sudahlah, lebih baik kamu temui New sekarang, Phem juga pasti lagi ketakutan"

Namtan melerai sebelum terjadinya pertumpahan darah.

Tay tersadar, emosinya perlahan mereda saat mendengar nama dia orang yang di sayanginnya itu.

"Urusan kita belum selesai!" Tay melepaskan Earth, lalu ia beranjak untuk menyusul New dan Phem di dalam kamar.

Setelah Tay masuk kedalam kamar New, dengan cepat Namtan membantu Earth.

"Cepat bangun kau" Namtan menarik lengan Earth.

Earth meringis kesakitan, sejak tadi ia sudah menahan rasa sakitnya itu.

"Apa yang kau lakukan hah? Kenapa kau berkata seperti tadi!" Geram Namtan dengan suara yang tertahan.

"Aku benci melihatnya" ucap Earth.

Ya, Earth tidak suka saat Tay mengusirnya tadi, mala dari itu Earth sengaja memancing emosi Tay.

"Kau ingin menggagalkan rencana hah?!"

"Sudahlah, lupakan. Kita cari saja cara lain"

Earth pergi dari tempat tersebut. Namtan melihat pintu kamar yang tertutup rapat, ia mengepalkan tangannya lalu pergi menyusul Earth.

Sementara di dalam kamar, Tay menatap sendu pada New yang sedang terbaring memejamkan matanya dengan Phem yang berada di dalam dekapannya.

"New" Tay mengusap punggung New, ia tahu New hanya memejamkan matanya.

Feeling of regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang