Al - 2

1.4K 99 2
                                    

"Nanti malam saya akan pergi keluar kota selama 1 Minggu, siapkan semua keperluan saya seperti biasa" ucap Yoongi pada Jieun yang sedang menurunkan koper di atas lemari kamar Yoongi dengan menaiki Tangga.

Emang gak punya hati si Yoongi.

Brukk

Mendengar suara itu membuat Yoongi melihat ke arah Jieun.

"Bisa lebih hati-hati!" Yoongi melihat Jieun menjatuhkan kopernya.

"Maaf" ucap Jieun lalu perlahan turun dari tangga.

Ia membuka koper Yoongi lalu berjalan ke arah lemari untuk mengambil apa saja yang akan Yoongi bawa.

"Saya akan pergi ke kantor, siapkan semuanya jangan sampai ada yang tertinggal, mengerti!" Ucap Yoongi.

Yoongi tidak mendapat respon dari Jieun.

"Apa sekarang kamu tidak bisa mendengar!" Yoongi.

"Iya, saya usahakan tidak akan tertinggal" jawab Jieun akhirnya lalu Yoongi berjalan keluar dari kamarnya.

Kamar Yoongi dan Jieun sejak awal memang berbeda.

.

.

Yoongi sudah pulang, barang-barang yang akan di bawa juga sudah Jieun siapkan di dalam koper seperti biasanya.

Supir sudah memasukan koper itu kedalam mobil.

"Ingat selama saya pergi kamu jangan coba-coba untuk pergi diam-diam dari rumah ini dan jangan pernah menemui siapapun" ucap Yoongi pada Jieun.

Yoongi menarik rambut Jieun membuat Jieun mendongak mengikuti tarikan tangan Yoongi.

"Jangan selalu membuat masalah yang membuatku marah Jieun, Saya tidak akan pernah bermurah hati padamu" ucap Yoongi lalu menghempaskan rambut Jieun membuat Jieun terjatuh kebelakang karena tubuhnya yang tidak bisa menopang dirinya dengan benar.

"Kalian semua awasi Dia" ucap Yoongi pada pekerja di rumahnya.

Setelah Yoongi pergi Bibi dan beberapa maid membantu Jieun untuk berdiri.

"Nyonya lebih baik istirahat di kamar nanti saya antar makan malam nyonya ke kamar" ucap Bibi lalu menyuruh salah satu maid mengantar Jieun ke kamarnya.

Setidaknya untuk 1 Minggu ini Jieun tidak akan tersiksa karena Yoongi.
Meskipun Ia sangat ingin sekali pergi dari rumah ini dan pernah ia lakukan untuk pergi dari rumah ini tapi anak buah Yoongi tidak akan membiarkannya karena mereka juga akan kena imbasnya bukan hanya di pecat mungkin juga akan di siksa terlebih dahulu oleh Yoongi.

Makannya meskipun mereka merasa kasihan pada Jieun, tidak ada yang berani melawan Yoongi sampai sekarang.

.

.

Sudah 1 Minggu sejak kepergian Yoongi dan hari ini Dia kembali.

"Dimana Jieun?" Tanya Yoongi.

"Nyonya berada di kamarnya Tuan, Dia sedang demam" ucap Bibi.

"Apa Dia sedang bermalas-malasan sejak saya pergi ke luar kota?" Yoongi.

"Tidak tuan"

"Panggil Dia" minta Yoongi.

Salah satu maid akhirnya pergi ke kamar Jieun dan memanggilnya.

"Menikmati karena saya tidak berada di rumah?!" Yoongi melihat Jieun menuruni tangga.

Jieun hanya menghampiri Yoongi sambil menunduk.

"Jangan pura-pura sakit untuk membodohi orang-orang di rumah ini" Yoongi.

"Tapi Aku benar-benar tidak enak badan" jawab Jieun lirih.

"Bersihkan kolam renang" ucap Yoongi.

"Biar saya saja Tuan" Bibi.

"Saya menyuruh Dia!" Yoongi menunjuk Jieun.

Akhirnya Jieun berjalan ke arah kolam renang lalu mengambil jaring untuk mengambil dedaunan yang jatuh di air kolam.

Saat pekerjaan itu sudah hampir selesai tapi Jieun yang masih merasa pusing pun dan keadaan tepi kolam yang basah membuatnya terpeleset dan terjatuh membuatnya terbentur tepi kolam sebelum terjatuh ke dalam air.

"Nyonya!" salah seorang Maid yang melihat itu.

Salah seorang penjaga langsung berlari dan masuk kedalam kolam lalu mengangkat tubuh Jieun di bantu penjaga yang lain.

Melihat air kolam yang perlahan memerah pudar menandakan betapa banyaknya darah yang keluar karena benturan di kepala Jieun.

Darah itu masih keluar membuat membuat mereka berusaha membangunkan sang Nyonya namun tidak ada hasil. Saat salah seorang penjaga mengecek nadi Jieun hal itu membuatnya panik. Itu terlalu lemah.

"Ada apa ini?" Tanya Yoongi yang menuruni tangga setelah salah seorang Maid memberitahunya jika nyonyanya terjatuh ke kolam.

"Tuan, nadi Nyonya sangat lemah"

"Lalu?" Yoongi.

"Bisakah kita membawanya ke rumah sakit?"

"Merepotkan, bawa saja" ucap Yoongi seolah tidak perduli.

Akhirnya mereka membawa Jieun kerumah sakit namun Yoongi juga mengikuti dari belakang karena Jieun hanya boleh di tangani oleh satu orang.

Dia tidak akan menghancurkan dirinya sendiri dengan banyaknya bekas luka di tubuh Jieun yang belum hilang atau bahkan masih terlihat baru jika orang lain yang memeriksanya.




✅ Another lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang