Al - 8

998 95 37
                                    



Setelah hari itu, hari dimana Jieun terjatuh di kolam. Semuanya seakan berubah. Jieun sangat berbeda di mata semua orang di rumah.

Dia akan bersantai, bersikap seperti Nyonya rumah yang seharusnya melakukan hal yang Ia mau saat tidak ada Yoongi dan lebih banyak berbicara meskipun itu Ada Yoongi.

Secara penampilan pun sangat berubah. Yang pasti Ia seakan tidak takut pada amarah Yoongi meskipun Yoongi masih sering melukainya jika ucapan dan perilaku Jieun membuatnya naik pitam tapi tetap saja Jieun seakan malah semakin menantang Yoongi.




"Kenapa! Pukul!" Ucap Jieun yang sudah terduduk di lantai dengan sudut bibir yang terluka namun masih menatap ke arah Yoongi dengan tatapan yang tidak kalah tajam dari Yoongi.

"Masalahmu dengan oranglain! Kenapa kamu menyalurkan amarahmu padaku!!" Kesal Jieun.

"Diam!!!" Yoongi.

"Jangan sampai Aku benar-benar menghabisimu" Yoongi menunjuk ke arah Jieun.

"Jangan pernah berfikir untuk menghabisiku, Aku memang sudah mati!" ucap Jieun.

"Lakukan jika Kamu ingin membunuhku untuk kedua kalinya!!"

"Kau!-" Yoongi akhirnya memilih untuk keluar meninggalkan Jieun yang masih terduduk di lantai kamar.

Melihat Yoongi yang keluar kamar membuat Jieun membaringkan dirinya di lantai yang dingin sambil mengatur nafasnya.

Jieun memejamkan matanya sambil merasakan dinginnya lantai kamar yang bersentuhan dengan kulitnya lalu merasakan luka di tubuhnya karena Yoongi.

"Tenang saja, akan ku buat suamimu itu bertekuk lutut dan tidak akan berani untuk menyakitimu lagi-

Jieun"

.

.

Jieun berada di depan cermin sambil menutupi luka di wajahnya dengan makeup. Yoongi keluar dari walk in closet sambil mengancingkan lengan kemejanya.

Jieun menghampiri Yoongi dan tangannya terulur membantu Yoongi mengancingkan lengan kemeja yang satunya setelah itu beralih pada beberapa kancing kemeja bagian atas yang belum ter pasang.

Yoongi hanya menatap datar apa yang Jieun lakukan. Setelah itu Ia mengambil gulungan dasi yang ada di tangan Yoongi untuk memakaikannya.

Saat dasi itu sudah terpasang Jieun dengan sengaja menariknya membuat Yoongi mendekat pada Jieun.

"Apa?" Tanya Yoongi.

"Aku istrimu, bukan tempat samsak atau apapun itu" ucap Jieun.

"Aku tidak perduli" jawab Yoongi dan Jieun semakin menarik dasi itu membuat Yoongi semakin menunduk.

"Ingat sayang, jangan pernah lagi melampiaskan amarahmu itu padaku" ucap Jieun lalu mengecup bibir Yoongi tiba-tiba membuat Yoongi mengepalkan kedua tangannya.

Lalu Jieun melepas kan dasi Yoongi dan merapihkan kerah kemeja Yoongi.

"Aku butuh uang untuk berbelanja" ucap Jieun saat sudah berjalan menjauhi Yoongi namun tidak ada respon dari Yoongi membuat Jieun membalikan tubuhnya dan melihat ke arah Yoongi.

"Kamu gak denger ucapanku!" Ucap Jieun.

"Lalu apa hubungannya denganku?" Yoongi.

"Sudah ku bilang Aku istrimu! Berikan kartu yang waktu itu" Jieun meminta pada Yoongi.

"Bereskan dulu rumah ini, kamu sudah bertindak terlalu jauh" Yoongi.

"Yang benar saja, Aku sudah bilang kalau Aku bukan pembantumu Yoongi. Jika kamu tidak memberikan kartu itu, Aku akan datang ke perusahaanmu setiap hari, lihat saja" ancam Jieun.

Yoongi tidak menghiraukan ucapan Jieun dan berlalu pergi begitu saja membuat Jieun menghentakkan kakinya kesal.



Namun ternyata ucapan Jieun benar-benar Ia lakukan. Ia selalu memaksa anak buah Yoongi yang berada di rumah untuk mengantarnya ke perusahaan.

Jieun selalu datang meskipun Yoongi hanya mengabaikannya dan malah pernah Yoongi pergi untuk meeting di perusahaan lain meninggalkan Jieun begitu saja.

Dan saat ini Jieun berdiri di depan pintu ruangan Yoongi. Jam makan siang pria itu akan keluar untuk makan siang.

Yoongi keluar dan Ia terkejut karena Jieun bersandar di samping pintu yang Ia buka namun Yoongi langsung merubah ekspresinya menjadi datar lagi.

"Apa yang kau lakukan!" Yoongi.

"Mengganggumu, apa lagi?" Ucap Jieun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengganggumu, apa lagi?" Ucap Jieun.

"Jangan sampai Aku menghajar mu di sini, Jieun" Yoongi berlalu pergi dan Jieun tentu saja mengikutinya.

"Apa kamu tidak lelah ku ikuti terus? Aku saja lelah" Jieun.

"Kalau begitu berhenti!"

"Tidak mau" ucap Jieun ikut masuk ke dalam lift.

"Aku hanya ingin berbelanja, kenapa kamu pelit sekali?"

Yoongi akhirnya kalah. Ia memberikan black card pada Jieun membuat Jieun tersenyum senang.

Yoongi pikir setelah Ia memberikan apa yang Jieun mau Jieun akan pergi setelah pintu lift terbuka namun ternyata salah.

Seorang pria yang tidak Yoongi harapkan kedatangannya muncul di hadapan Yoongi.

"Wow Aku baru ingin menghampiri mu untuk mengajak makan siang"

"Istrimu ada di sini juga? Lama tidak bertemu? Dan apa Kalian ingin makan siang bersama?" Tanyanya.

Jieun yang tidak tau siapa pria itu pun mengekati tubuh Yoongi lalu menjinjitkan kakinya untu berbisik pada Yoongi.

"Dia siapa?" Tanya Jieun lirih membuat Yoongi melihat ke arah Jieun lalu merangkul pinggangnya untuk lebih dekat lagi dengan tubuh Yoongi.

"Lebih baik anda pergi karena saya tidak ingin bertemu dengan Anda dan juga istri saya" Yoongi.

"Jieun" panggilnya membuat Jieun yang sejak tadi menatap Yoongi pun beralih melihat ke orang itu.

"Kamu semakin cantik" ucapnya membuat Yoongi dengan cepat menggenggam tangan Jieun dan menariknya pergi.

Sedangkan orang itu hanya mengerutkan dahinya.
"Dia tidak mengenaliku?"



"Dia tidak mengenaliku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____

Hayoooo siapa Jungkook dan siapa yang ada di dalam tubuh Jieun 😌

G Night.

Tidur, jangan terlalu di pikir 🤭



✅ Another lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang