Al - 6

1K 87 17
                                    


Yoongi benar-benar muak melihat Jieun masih berada di kamarnya.

"Bisa kau keluar dari kamarku?" Yoongi pada Jieun yang masih bersantai di atas ranjang Yoongi.

"Aku ingin belanja baju dan membeli ponsel dan juga pergi ke salon" ucap Jieun tidak menanggapi ucapan Yoongi.

"Oke, tapi kamu harus keluar dari kamar ku" ucap Yoongi.

"Beneran ya" ucap Jieun lalu bangkit dari ranjang Yoongi.l dan berniat keluar kamar.

"Hei! Bereskan tempat tidurku dulu!" Yoongi.

"Nanti Aku panggilkan Bibi" ucap Jieun lalu keluar dari kamar Yoongi.

Setidaknya Yoongi tidak melihat wanita itu dan meredakan sedikit amarahnya.

.

.

Yoongi sudah berbaring bersiap tidur, Dia sangat lelah hari ini. lelah secara emosial dari pada secara fisik.

Yoongi sudah mulai masuk kedalam mimpinya namun Ia merasakan ada yang memeluknya membuat Yoongi akhirnya membuka mata kembali.

"Apa yang kau lakukan?" Yoongi.

"Tidur" Jieun.

"Tidur di kamarmu bulan di sini!"

"Aku pusing bisakah kamu berhenti mengomel" ucap Jieun.

"Lepaskan tanganmu atau tidak jadi membeli baju!" Ancam Yoongi membuat Jieun akhirnya melepaskan tangannya dan memberi jarak dengan tubuh Yoongi.

"Jangan mendekatiku dan jangan menyentuhku!" Peringat Yoongi lalu memunggungi Jieun dan membuat Jieun mengerucutkan bibirnya.

.

.

Jieun menatap Yoongi malas karena pagi tadi Ia malah mendapat amarah Yoongi karena masih tertidur.

Memangnya Dia mau apa bangun pagi-pagi sekali?.

"Kamu masih di situ?!" Yoongi menatap Jieun yang masih duduk di atas ranjang.

"Lalu Aku harus apa?" Tanya Jieun.

Yoongi menarik nafasnya, sungguh menjengkelkan sekali Jieun saat amnesia.

"Masak, bersih-bersih rumah, mencuci atau apa!" Ucap Yoongi membuat Jieun tertawa ringan.

"Aku bukan pembantu Tuan Yoongi" Jawab Jieun.

"Ku beritahu Noona, sebelum kamu amnesia kamu melakukan semua pekerjaan itu" ucap Yoongi.

"Pantas saja Aku kurus dan jelek seperti ini" ucap Jieun memandang dirinya sendiri.

"Apa kamu tidak bisa mengurus istrimu dengan benar!" Ucap Jieun pada Yoongi.

Dan Yoongi yang memang sehabis mandi masih menggunakan jubah mandi masuk ke walk in closet untuk memakai baju.

Saat Ia keluar ternyata Jieun masih di posisi yang sama.

"Bereskan tempat tidur itu!" Yoongi.

"Uanganya dulu" minta Jieun sambil mengulurkan tangannya.

"Bereskan kamar ini dulu dan juga kamar mandi baru ku beri" ucap Yoongi.

"Apa? Kamar mandi juga?" Jieun.

"Tidak usah kalau tidak mau" ucap Yoongi membuat Jieun menatapnya kesal.

Jieun akhirnya mengikat rambutnya dan berjalan ke kamar mandi membuat Yoongi yang sedang bersiap untuk ke kantor melirik ke arahnya.




Jieun sudah selesai membersihkan kamar mandi lalu Ia membersihkan ranjang kamar Yoongi setelah itu keluar dari kamar.

Jieun keluar dari kamar untuk mencari Yoongi ternyata Yoongi ada di ruang makan.

"Aku sudah selesai" ucap Jieun.

"Periksa kamarku dan kamar mandinya, apa sudah bersih" ucap Yoongi.

Salah seorang pelayan pergi ke kamar Yoongi dan memeriksanya.

"Ngapain kamu?" Tanya Yoongi saat Jieun duduk di kursi meja makan.

"Sarapan, apa lagi?" Jieun.

"Kamu bisa sarapan setelah aku selesai" Yoongi.

"Kenapa harus begitu? Aku tidak mau" ucap Jieun mengabaikan Yoongi.

"Jieun!"

"Apa sih? Masih pagi juga" Jieun.

Pelayan itu turun dari lantai atas.

"Bagaimana?" Tanya Yoongi.

"Sudah Tuan, nyonya mengerjakan dengan baik seperti biasanya"

"Seperti biasanya? Kamu sering menyuruhku seperti itu?" Jieun.

"Itu semua memang tugasmu" Yoongi.

"Kenapa menjadi tugasku? Yang bekerja di sini banyak kan?" Ucap Jieun membuat Yoongi tidak berselera sarapan.

"Kemana?"

"Kantor"

"Kalau begitu uangnya mana?" Jieun.

Yoongi mengambil dompetnya lalu memberikan kartu berwarna hitam dan menaruhnya di depan Jieun.

"Pakai ini" ucap Yoongi membuat Jieun langsung mengambilnya sambil menyunggingkan senyuman.

"Aku boleh membeli ponsel kan?" Tanya Jieun.

"Terserah" Yoongi.

"Kalian, bawa Dia dan temani untuk berbelanja" ucap Yoongi pada anak buahnya.

"Baik Tuan"

.

.

Setelah berbelanja sangat banyak dengan kartu yang Yoongi berikan apalagi saat anak buah Yoongi bilang jika kartu itu bisa di pakai sepuasnya membuat Jieun berbelanja sesukanya.

Ia juga sudah memberi ponsel dan juga sudah pergi ke salon sekarang Ia berada di mobil menuju perusahaan Yoongi.

Anak buah Yoongi sudah melarang sang Nyonya namun Jieun tetap memaksa ingin menyusul Yoongi ke perusahaan membuat Mereka juga tidak bisa membantah.

Jieun keluar dari mobil membuat semua orang menatap ke arah Jieun.

Anak buah Yoongi menghampiri resepsionis dan menanyakan dimana Yoongi berada.

"Pak Yoongi sedang ada rapat, apa anda sudah membuat janji?" Tanyanya.

"Belum"

"Kalau begitu anda harus membuat Janji lebih dahulu"

"Dimana ruangan Yoongi?" Jieun akhirnya bukan suara.

"Maaf ta-"

"Saya istrinya, kenapa harus membuat janji untuk bertemu suamiku sendiri?!" Jieun.

"Oh, Ibu Jieun?" Ucap sang resepsionis.

Sang resepsionis langsung mengantar Jieun ke ruangan Yoongi. Dia tau siapa nama istri Bosnya hanya saja Dia tidak pernah melihat dan ini pertama kali Ia melihatnya, mungkin semua karyawan di perusahan Yoongi juga baru melihat istri bosnya itu.





✅ Another lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang