Al - 42

701 86 8
                                    


Jieun masih terpuruk, masih diam dan tidak banyak merespon ucapan Yoongi.

Yoongi juga membiarkan Jieun dan memberi ruang untuknya. Kehilangan seorang anak dan juga saudara kembar di saat yang bersamaan pasti sangat berat untuknya. Jadi Yoongi bisa mengerti itu.

Ayah masih dirawat di rumah sakit, keadaanya juga sudah membaik.


Taehyung datang ke rumah Yoongi untuk bertemu dengan Jieun karena sejak pemakaman Haesoo Taehyung belum bertemu dengan Jieun lagi.

"Bisa Aku berbicara dengan Jieun berdua?" Ucap Taehyung.

"Iya" Yoongi akhirnya keluar dari kamar dan meninggalkan Taehyung dan Jieun.

"Jieun" panggil Taehyung pada Jieun yang duduk di ranjang sambil memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya di atas kedua lututnya.

"Aku tau ini berat, tapi Haesoo-" ucap Taehyung terhenti saat Jieun mengangkat kepalanya.

"Kamu udah tau kan?" Tanya Jieun dan Taehyung mengangguk. Jieun tau jika Taehyung bisa merasakan hal-hal seperti itu.

"Heumm, Haesoo memintaku untuk mencari tubuhnya dengan mengikuti Mingyu. Dia sudah curiga sejak awal pada Mingyu tapi Haesoo tidak mengingat pasti siapa Mingyu dan bagaimana kehidupannya" jelas Taehyung.

Jieun menangis kembali.

"Ini salahku, harusnya Aku yang pergi dan membiarkan Haesoo mengambil alih tubuhku tapi kenapa Aku kembali dan Haesoo pergi setelah tubuhnya di temukan?"

"Kamu tau dimana tubuh Haesoo?" Tanya Taehyung.

"Sejak aku melihat kehidupan Haesoo sebelumnya dan berakhir dengan Ia tenggelam di danau, Dia-"

Taehyung memeluk Jieun.

"Ini bukan salahmu Jieun, ini memang sudah takdir"

"Dia menderita selama ini, kenapa semua orang jahat pada Haesoo kenapa bukan aku saja yang mati"

"Jangan seperti ini Jieun, Haesoo tidak akan suka melihatmu seperti ini. Jika kamu terus terpuruk Haesoo akan sedih di sana. Ia sudah mengembalikan semuanya untukmu jadi jangan membuat semua yang di lakukan Haesoo sia-sia"

"Masalah mu dan Yoongi sudah selesai. Kamu bisa bebas sekarang. Yoongi bahkan sudah mencintaimu. Ia juga terpuruk setelah Ia kehilangan calon anak kalian" Taehyung.

"Pulihkan keadaanmu, masih ada Ayah yang harus kamu perhatikan Jieun. Ayah masih di rawat setelah tau perihal Haesoo" ucap Taehyung membuat Jieun sadar jika bukan hanya Ia yang terpuruk tapi Yoongi dan Ayah serta Kak Suho.

.

.


Setelah obrolannya dengan Taehyung. Keadaan Jieun sudah lebih baik bukan hanya untuk dirinya tapi untuk semua orang.

"Yoongi" panggil Jieun saat membuka pintu ruang kerja Yoongi.

"Iya, kamu butuh sesuatu?" Tanya Yoongi berjalan menghampiri Jieun yang berdiri di depan pintu.

"Kenapa?" Tanya Yoongi yang ingin menyentuh Jieun namun Jieun tanpa sadar memundurkan tubuhnya membuat Yoongi mengurungkan niatnya.

"Bisakah kita menemui Ayah?"

"Tentu, kamu udah baikan?" Tanya Yoongi dan Jieun mengangguk.




Yoongi dan Jieun dalam perjalanan ke rumah sakit. Jieun hanya menatap ke arah luar jendela dalam diam.

Yoongi hanya bisa menatap Jieun dan membiarkannya. Sejak keguguran Jieun terkesan menjadi diam dan terkesan sedikit menghindari Yoongi. Tapi memang menghindari Yoongi karena Jieun seakan tidak mau di sentuh oleh Yoongi, Itu yang Yoongi rasakan.

Bahkan sang supir juga sesekali melihat ke arah sepion di mana sang Tuan hanya menatap pada sang Nyonya yang terus menatap jendela. Tidak ada lagi Omelan Tuannya saat Nyonyanya bersikap usil dan bersikap cerewet.










"Ayahh ..." Ucap Jieun saat masuk ke ruangan.

Jieun langsung memeluk sang Ayah yang tersenyum ke arahnya.

Di sana ada Suho dan Irene serta Keenan yang sedang tidur.

"Jieun yang meminta ke sini" ucap Yoongi pada Suho dan Suho mengangguk.

"Ayah udah baik-baik aja kan?" Tanya Jieun melepas pelukannya.

"Ayah baik, gimana keadaan kamu? Pasti berat, Jangan di sesali semua yang terjadi ya. Itu bukan salah kamu" ucap Ayah mengusap punggung tangan Jieun.

"Maaf Yah" ucap Jieun yang matanya berkaca-kaca.

Tapi kedua orang ini berbeda apa yang di pikirkan. Yang Ayah maksud adalah Jieun yang keguguran, tapi Yang maksud Jieun adalah tentang Haesoo.

Suho menghampiri Jieun dan memeluknya dari samping lalu mencium puncak kepala Jieun. Membuat Jieun menyandarkan kepalanya di pundak sang Kakak.







"Kamu sudah baik-baik saja?" Tanya Irene mengusap punggung tangan Jieun.

"Anak kalian pasti sudah bahagia di sana, jangan terus di sesali" Irene menatap Yoongi juga.

"Kami tidak tau jika Jieun sedang hamil, jika saja kami tau lebih awal yah Aku bisa lebih menjaganya" Yoongi.

"Dia sudah bahagia bersama Haesoo" ucap Jieun yang sedang memangku Keenan.

"Pasti rasanya sangat sesak" ucap Irene.

"Sangat kak" Jieun.


"Mingyu sudah di tetapkan menjadi tersangka" Yoongi.

"Iya, Jungkook juga menghubungiku" Suho.

"Bagaimana dengan orang tua Haesoo selama ini?" Ayah.

"Masih di cari Yah, sampai sekarang belum di temukan. Suho akan membalaskan semua yang terjadi pada Haesoo" Suho.

Suho sudah tau bagaimana kehidupan Haesoo selama ini termasuk Haesoo yang di jual oleh ayah angkatnya untuk menjadi pekerja di bar dan berakhir di tangan Mingyu.

Kembaran Jieun atau yang lebih di kenal bernama Haesoo di culik setelah di pindahkan ke ruangan bayi.
Penculiknya adalah staf rumah sakit yang membutuhkan uang. Bayi itu dijual dan di beli oleh orang yang menjadi orangtua angkatnya.

Sang ibu yang benar-benar menyayangi Haesoo meninggal saat Haesoo masih kecil. Berakhir Haesoo hanya tinggal dengan sang Ayah angkat yang hanya bisa berhutang dan terus berjudi. Haesoo selalu di pukul jika tidak menuruti keinginan sang Ayah atau saat sang Ayah mabuk dan Haesoo lah yang menjadi sasaran. Sampai akhirnya Ia memperkerjakan Haesoo di bar dan menjadi wanita malam untuk melunasi hutangnya dan juga untuk berjudi.

Mingyu datang dan tertarik pada Haesoo. Ia membeli Haesoo dengan harga yang cukup tinggi namun setelah itu nasib buruk Haesoo masih berlanjut bahkan sampai akhirnya Ia meregang nyawa.

.


.


Hari ini Ayah sudah pulang. Keadaanya sudah cukup membaik.
Namun sebelum kembali ke rumah Ayah meminta untuk ke makam terlebih dahulu.

Mereka berdiri sedikit lebih jauh dan membiarkan Ayah waktu sendiri.

Jieun sedikit terkejut karena tangan Yoongi tiba-tiba mengusap airmata nya yang membasahi pipi. Jieun belum terbiasa dengan sikap manis dan sentuhan lembut Yoongi.

Yoongi membawa Jieun kedalam pelukannya namun Jieun tidak membalas pelukan Yoongi, Dia hanya menyandarkan kepalanya di dada Yoongi.

Setelah itu mereka pulang. Yoongi dan Jieun juga ikut ke rumah Ayah.

"Yoongi, bolehkah Aku menginap di sini?" Tanya Jieun.

"Boleh, kita akan menginap di sini" Yoongi.

"Tapi pekerjaanmu?" Tanya Jieun.

"Lusa Aku akan pulang dan ada pekerjaan di luar kota, kamu mau ikut atau-"

"Bisakah Aku tetap di sini?" Jieun.

"Yah, Jika itu mau mu" Yoongi







✅ Another lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang