Yoongi masuk ke dalam rumah.
"Dimana Jieun?""Ada di kamar Tuan" jawab salah seorang pelayan.
Yoongi langsung berjalan menuju Kamarnya dan saat masuk Ia melihat Jieun duduk di atas ranjang sambil makan, Makan siang.
Sejak Jieun masuk ke rumah sakit ini adalah kali pertama Yoongi bertemu Jieun berarti selama 3 hari Yoongi tidak bertemu atau melihat Jieun namun sekarang apa? Dia malah melihat Jieun yang benar-benar menguji kesabarannya.
"Apa yang kau lakukan!" Yoongi menatap tajam Jieun.
"Kamu gak lihat? Aku sedang makan" jawab Jieun.
Yoongi melangkah menghampiri Jieun dan sekarang berdiri di samping ranjang.
"Keluar dari kamar ku!" Itu adalah sebuah perintah.
"Kenapa? Ini kan kamarku juga" jawab Jieun masih melanjutkan acara makannya.
"Ini kamar ku! Apa Bibi tidak memberitahu dimana kamar mu?!"
"Aku tidak suka kamar itu, kenapa kamarnya sempit dan kecil sekali. Aku mau di sini lagipula kita suami istri kan?" Jieun.
"Apa setelah kamu amnesia kamu ingin bersikap semaunya di sini?!" Geram Yoongi karena Jieun yang ada di hadapannya bukanlah Jieun yang Ia kenal, Jieun yang lemah dan takut padanya.
Yoongi harus menyadarkan Jieun kalau Ia tidak bisa berbuat semaunya di rumah ini dan Ia harus patuh pada Yoongi.
Yoongi mencekram lengan Jieun.
"Sakit!" Jieun menatap tidak suka pada Yoongi."Keluar dari kamar ku!" Yoongi berusaha menarik Jieun untuk bangkit dari ranjang namun Jieun mencoba melepaskan tangan Yoongi.
"Aku tidak mau, lepas!" Jieun akhirnya bisa melepaskan lengannya dari Yoongi.
"Apa yang kamu lakukan! Ini sakit. Bagaimana bisa kamu bersikap seperti ini pada istrimu!" Kesal Jieun melihat lengannya yang memerah karena perbuatan Yoongi.
"Aku tidak akan menyakitimu kalau kau tidak membantah ucapanku!" Yoongi.
Namun tanpa di duga Jieun melepas kaos yang Ia pakai tiba-tiba di hadapan Yoongi dan membuat Yoongi tentu saja melebarkan bola matanya.
"Ya! Jangan bilang semua ini karena perbuatan mu, kamu lihat banyaknya luka di tubuhku! Apa ini juga perbuatanmu?!" Jieun menunjuk lehernya.
"Kamu ingin membunuhku?!" Jieun.
"Pakai bajumu!" Ucap Yoongi datar.
"Kenapa tidak menjawab pertanyaannya?" Jieun.
"PAKAI BAJUMU!" Yoongi.
Jieun lalu menarik selimut tanpa memakai kaosnya kembali lalu membaringkan tubuhnya dan berbaring memunggungi Yoongi.
"Aku tidak akan keluar dari kamar ini, kamu saja yang pergi" ucap Jieun.
"Aku akan membiarkanmu kali ini, tapi lihat saja nanti" ucap Yoongi sebelum akhirnya Ia pergi keluar dari kamarnya.
"Kenapa Dia sejahat itu?" Gumam Jieun.
Tidak lama Bibi dan beberapa pelayan masuk ke kamar.
"Nyonya tidak kenapa-kenapa?" Tanya Bibi.
"Memangnya Aku kenapa?" Tanya Jieun membuat Bibi juga bingung ternyata Yoongi tidak melukai Jieun padahal Yoongi terlihat sangat marah saat keluar dari kamarnya.
"Bi, ini semua bereskan saja. Aku sudah tidak berselera makan" ucap Jieun menunjuk nampan di samping ranjang.
"Baik Nyonya" jawab Bibi dan salah seorang pelayan mengambil nampan itu.
"Bibi sudah membereskan baju-baju ku?" Tanya Jieun.
"Nyonya benar-benar akan pindah ke kamar ini?" Tanya Bibi memastikan.
"Iya, kenapa Bibi bertanya lagi sih?" Jieun.
Bibi keluar dari kamar dan bernafas lega sepertinya Tuannya itu sedikit berbaik hati pada sang Istri setelah Jieun hampir kehilangan nyawanya. Bibi dan semua orang di rumah tau soal itu dan soal sikap aneh Jieun setelah bangun dan sikapnya saat di dalam mobil pulang dari rumah sakit.
Jieun mungkin akan diam saja memandang jalan namun saat mereka pulang dari rumah sakit, Jieun terus saja bertanya pada anak buah Yoongi setiap melihat sesuatu yang menarik di jalan.
.
.
Yoongi tadi siang kembali ke kantor dan sekarang Ia sudah pulang rasa lelahnya bercampur amarah sekarang setelah melihat Jieun masih berada di kamarnya.
"Kenapa kamu masih di sini?! Lalu Apa itu?" Tanya Yoongi melihat Jieun duduk di karpet dengan beberapa tumpukan baju disana.
Jieun hanya memandang Yoongi.
"Apa?" Yoongi."Kata Bibi Ini semua bajuku dan aku tidak suka semuanya, Aku ingin membuangnya" ucap Jieun.
"Terserah"
"Aku ingin membeli baju baru" ucap Jieun lagi membuat Yoongi menatapnya tajam.
"Membeli dengan apa? Memangnya kamu memiliki uang?"
"Tentu saja dengan uangmu dan lagi Aku ingin membeli ponsel"
Yoongi mengeraskan rahangnya mendengar itu. Belum ada 1 hari Jieun ada di rumah setelah kepulangannya dari rumah sakit tetapi Ia sudah bertingkah sejauh ini.
"Jangan bertingkah Jieun!"
"Bertingkah apa? Lalu Salahnya di mana? Aku istrimu dan rumahmu sebesar ini pasti kamu memiliki banyak uang kan? Kenapa pelit sekali..." Jieun bersedekap dada dan menatap Sinis Yoongi.
"Dan satu lagi, kenapa Aku sejelek ini?" Tanya Jieun membuat Yoongi mengerutkan dahinya.
"Pada dasarnya kamu memang jelak, lalu mau apa?" Yoongi.
"Ya!" Kesal Jieun.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Another life
Fanfic🔞 Awal mula perubahan sikap Arogan seorang Yoongi yang perlahan mulai menghilang dan akhirnya berbanding terbalik 180° pada sang istri. Mungkin terdapat kata-kata kasar juga kekerasan dan part 🔞 lebih bijak lah dalam memilih bacaan 👍