Al - 38

659 75 9
                                    

Yoongi tidak bisa menghubungi Jieun ataupun Taehyung membuatnya khawatir. Ponselnya aktif tapi tidak di angkat oleh keduanya.

Yoongi menghubungi Suho untuk menanyakan Taehyung dan Jieun namun Ia tidak mendapatkan panggilan dari keduanya dan Taehyung tidak datang ke rumah sejak berapa hari ini.

Suho jadi ikut khawatir, Ia meminta Yoongi memberi kabar jika mendapat kabar dari sang Adek.

Yoongi mengingat jika Ia menaruh pelacak pada ponsel Jieun membuatnya langsung bersiap pergi dengan anak buah nya karena posisi ponsel Jieun ada di luar kota.

.

.

"Jangan menyentuhku!" Marah Haesoo saat Mingyu mengusap pipinya.

Plakk

Satu tamparan Mingyu berikan pada wajah Jieun.

"Berhenti menaikan nada suaramu Haesoo" ucap Mingyu.

Haesoo mengumpat merasakan sakit pada sudut bibirnya, bahkan pipinya terasa panas.

"Aku masih berbaik hati karena membiarkan Taehyung hidup" ucap Mingyu membuat Haesoo melihat ke arahnya.

"Lepasin Taehyung!"

"Memohon lah dan juga apa yang akan kamu berikan jika Aku melepaskan pria itu" Mingyu.

"Dia tidak tau apa-apa Mingyu, jangan membawanya dengan urusan kita. Jangan membawa orang lain dalam masalah kita"

"Apa kamu khawatir tentang Yoongi?" Tebak Mingyu.

"Kamu Haesoo kenapa kamu bisa menjadi Jieun?" Pertanyaan itu lagi, namun Haesoo lebih memilih bungkam.

Akhh

Mingyu menarik rambut Haesoo kebelakang sampai Ia mendongak menatap Mingyu.

Haesoo hanya menatap tajam Mingyu membuat Mingyu terkekeh.

"Kamu masih sama dan tidak pernah takut padaku" ucap Mingyu.

"Aku tidak akan pernah takut pada pria brengsek sepertimu dan Aku akan menghancurkan mu!"

Mingyu terbakar emosi mendengar itu membuatnya menarik rambut Haesoo semakin kencang lalu membuatnya terjatuh dengan kursi yang masih Ia duduki karena Haesoo masih terikat di atas kursi itu.

Rintihan Haesoo sepertinya kesenangan tersendiri untuk Mingyu.

Namun Mingyu menyadari Jika tidak ada lagi suara Haesoo membuat Mingyu berjongkok dan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Haesoo.

"Haesoo" panggil Mingyu sambil menepuk-nepuk pipinya lalu Mingyu mengecek nadi Haesoo setelah itu Ia melepaskan ikatan pada tubuh Haesoo dan menggendongnya keluar dari ruangan itu.

Mingyu memindahkan Haesoo ke sebuah kamar setalah itu meminta anakbuahnya untuk menjaga Haesoo supaya tidak kabur.


Haesoo menyadari dimana dia sekarang. Tentu saja tempat biasa Ia dan Jieun bertemu.

Akhirnya ia bisa menanyakan hal yang sejak berapa hari lalu ingin Ia tanyakan.

"Dari mana saja kamu!"

"Ada apa?"

"Kamu masih bertanya ada apa?! Kamu membohongiku!"

"Tentang?"

"Segalanya? Hidupku keberadaan ku bahkan masalalu ku!"

"Kenapa? Kamu sengaja? Sengaja menutupinya, apa begitu menyedihkannya hidupku sampai kamu menutupi semua itu? Dan juga soal hubungan kita"

"Haesoo-"

"Apa!"

"Ingin mengasihaniku lagi!" Jieun lebih dulu memeluk Haesoo yang wajahnya sudah memerah.

"Kenapa- kenapa sejak awal tidak memberitahuku" ucap Haesoo dalam pelukan Jieun.

"Aku tau hidupku sangat menyedihkan, aku-"

"Tidak Haesoo, Tidak. Maafkan aku"

"Kamu bahkan tau jika kita kembar kan? Apalagi yang kamu sembunyikan dariku?" Pelukan Jieun semakin erat pada tubuh Haesoo.

Keduanya larut dalam tangisan dan memeluk satu sama lain, melepas kerinduan dan kesedihan.

Setelah 30 tahun lebih mereka berpisah dan akhirnya bertemu tapi kenapa dalam situasi seperti ini. Kenapa takdir begitu jahat pada keduanya.

Haesoo tiba-tiba melepaskan pelukan Jieun.

"Kamu tidak masuk pada tubuhku kan? Seperti Aku memasuki tubuhmu?" Tanya Haesoo memastikan.

Namun Jieun hanya menggelengkan kepalanya dan Ia malah semakin menangis.

"Lalu kenapa kamu menangis? Dimana tubuhku?" Tanya Haesoo karena Mingyu bahkan tidak tau Dia ada dimana.

Sepertinya kali ini obrolan panjang antara keduanya lebih dari biasanya terlebih setelah Haesoo ingat tentang hidupnya dan juga fakta jika keduanya adalah saudara kembar.

"Aku akan meminta Yoongi dan Kak Suho serta sepupu menyebalkanmu Taehyung untuk mencari tubuhku supaya aku bisa kembali dan juga menyelidiki ayah- bukan maksudnya orang yang selama ini kuanggap sebagai orangtuaku"

"Taehyung juga sepupumu Haesoo, Ayahku juga ayahmu, kak Suho itu kakakmu"

"Iya tapi suamimu bukan suamiku" Haesoo.

"Ahh, soal Jungkook aku muak dengannya. Dia masih terlalu mencintaimu" ucap Haesoo membuat Jieun tersenyum.

"Jangan bilang kamu masih menyukai pria itu?" Tanya Haesoo namun tatapan Jieun membuat Haesoo yang awalnya terkekeh merubah raut wajahnya.

"Jangan menatapku seperti itu, Aku tidak suka" Haesoo.

"Maafkan Aku Haesoo"

"Sudah ku bilang berhenti meminta maaf, kamu tidak salah"

.

.

Yoongi menemukan titik dimana ponsel Jieun berada namun saat mereka mengeceknya ternyata kosong.

"Tuan, ponsel Nyonya" ucap anakbuah Yoongi memberikan ponsel milik Jieun yang tertinggal di dalam mobil Taehyung.

"Ponsel Taehyung" ucap Yoongi lagi saat melihat ponsel lain dan membukanya ternyata itu milik Taehyung.

"Kemana mereka?" Yoongi.

"Cari mereka dan cari Cctv di sekitar sini" perintah Yoongi.

Area sekitar cukup sepi banyak lahan kosong dan tidak terlalu banyak rumah di area sekitar, ada minimarket tapi jaraknya agak jauh di depan.

Ponsel keduanya tertinggal dan kunci mobil Taehyung bahkan masih tergeletak di dalam mobil.

Yoongi tidak ingin menghabiskan banyak waktu membuatnya menghubungi Seokjin untuk meminta bantuan.

Tentu saja Seokjin mengomel, Yoongi menghubunginya di jam 2 pagi. Ia baru saja menidurkan dirinya karena baru pulang dari rumah sakit tapi Yoongi malah mengganggunya.




✅ Another lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang