"Apa maksud Yoongi soal Kamu menikah dengannya karena kematian tunangannya?" Tanyanya menuntut pada Jieun.
"Maaf"
"Aku tidak membutuhkan maafmu!"
"Jawab Jieun! Dia hampir membunuhmu 2 kali!" Kesalnya.
"Ayah yang membuat tunangan Yoongi meninggal" ucap Jieun akhirnya mau membuka suara.
Sekitar 3 tahun lalu Hyeri tunangan Yoongi mengalami kecelakaan dan membuatnya terbakar di dalam mobil karena mobil itu meledak.
Sangat di sayangkan posisi kecelakaan jauh dari keramaian dan tidak ada cctv. Polisi bilang kalau kasus kecelakaan Hyeri adalah kecelakaan tunggal tapi Yoongi tidak percaya.
Yoongi menyewa detektif untuk mencari siapa kemungkinan yang membuat kekasihnya meninggal.
Setelah hampir 1 bulan, Yoongi mendapatkan bukti soal kecelakaan sang kekasih.
Dan bukti itu menuju pada mobil Ayah Jieun. Namun saat itu Jieun yang menemui Yoongi bahkan Jieun bilang kalau Ia yang membawa mobil itu tapi Yoongi memberikan bukti jika Ayah dari Jieun lah yang membawa mobil.
Yoongi hampir melaporkan kasus itu ke polisi namun Jieun yang sudah panik dan bingung memohon dan akan melakukan apapun asal Yoongi tidak melaporkan sang ayah ke polisi.
Yoongi semakin muak dan marah saat itu. Keadaan psikis nya semakin down dan tidak bisa berfikir jernih. Tambah lagi kenangan dengan sang kekasih lenyap begitu saja.
Tapi setelah keadaanya lebih membaik, Yoongi menemui Jieun lagi untuk membuat kesepakatan.
Yoongi meminta Jieun untuk menikah dengannya dan menuruti semua perintahnya tanpa bantahan.
"Jadi ini alasan Lo di siksa sama Dia dan Lo diam aja?"
"Semua yang Aku rasakan tidak lebih buruk dari apa yang Yoongi rasakan saat kekasihnya pergi begitu tragis"
"Tapi itu bukan salah Lo! Harusnya Ayah Lo yang nanggung semua apa yang Dia perbuat!"
"Ayah pasti gak sengaja"
"Lo-" mendengar semua penjelasan Jieun membuatnya benar-benar kesal dan gemas.
"Jangan membenci Ayah dan jaga Yoongi untukku" ucap Jieun.
"Aku tidak berjanji"
"Kakak Lo tau soal ini?"
"Kakak gak tau apa-apa"
"Soal Jungkook? Jangan menyembunyikan apapun dariku lagi"
"Saat aku kan menikah dengan Yoongi, di situ kami baru tahu kalau Jungkook sepupu Yoongi"
"Aku meminta pada Yoongi untuk tidak memberitahu Jungkook juga kenapa Aku dan Yoongi menikah"
"Jadi soal kecelakaan itu hanya Kamu dan Yoongi yang tau?"
"Kak Seokjin juga tau, Dia yang selalu merawatku saat Yoongi terlalu berlebihan-"
"Bukan terlalu berlebihan, tapi memang keterlaluan menyiksamu!"
"Akhh.. aku jadi semakin pusing dengan kalian" Ia memijit kepalanya sendiri.
"Bisakah Aku bertanya sesuatu?" Tanya Jieun membuatnya melihat ke arah Jieun.
"Apa?"
"Kamu tidak mengingat tentang dirimu?" Tanya Jieun.
"Iya, sama sekali. Nama saja Aku tidak ingat"
"Kalau Aku memberitahu namamu apa kamu percaya?" Jieun.
"Hah?"
"Haesoo"
Mendengar nama itu memang tidak asing baginya. Apa benar itu namanya.
Tangan Jieun terulur pada kepala Haesoo dan mengusapnya.
"Hiduplah dengan baik" ucap Jieun membuat Haesoo mengerutkan dahinya.
"Oh, Nyonya sudah sadar" ucap Bibi.
Jieun aka Haesoo membuka matanya perlahan.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Seokjin.
Jieun memegang lehernya yang terasa sakit.
"Masih sakit?" Tanya Seokjin dan Jieun mengangguk pelan.
Dalam hati Jieun mengumpati Yoongi, Dia benar-benar ingin membunuhnya.
Namun Jieun melihat ke arah samping dimana Yoongi masih belum sadar.
"Yoongi.."
"Dia hanya tertidur, Aku menyuntikan obat penenang" jelas Seokjin.
"Kamu ingin pindah kamar?" Tanya Seokjin karena mungkin Jieun takut jika berdekatan dengan Yoongi.
Jieun menggeleng. Ia menatap wajah Yoongi terbesit rasa kasihan setelah mengetahui fakta yang sebenarnya tapi Ia juga tidak membenarkan perlakuan Yoongi pada Jieun.
Tapi- ahh Haesoo pusing pengin keluar aja dari tubuh Jieun rasanya.
Gak tau mau mihak siapa Dia.Ingin membantu Jieun tapi mendengar penjelasan Jieun membuatnya kesal, ingin memihak Yoongi tapi perlakuan Yoongi padanya juga membuat kesal.
.
.
Jieun meyakinkan Seokjin kalau Ia tidak kenapa-kenapa dan bisa mengurus Yoongi.
Seokjin awalnya tidak ingin pulang dan ingin menunggu Yoongi bangun siapa tau Yoongi mengamuk lagi kan?
Tapi karena Dia percaya pada Jieun apalagi Jieun sekarang bukan seperti Jieun yang Seokjin kenal jadi Seokjin memutuskan untuk pulang, istrinya juga sudah menghubungi sejak tadi jika sang anak rewel.
Yoongi membuka matanya lalu melihat sekeliling dan Jieun sedang duduk di sofa memainkan ponselnya sambil makan.
Yoongi mendudukan tubuhnya membuat atensi Jieun beralih pada Yoongi.
"Sudah sadar?" Tanya Jieun.
Yoongi seakan mencari melihat sekeliling seperti mencari sesuatu.
"Jangan mencari yang tidak ada" ucap Jieun.
"Dimana foto Hyeri!"
"Aku tidak tau" jawab Jieun.
"Dimana Jieun!" Marah Yoongi.
"Sudah ku bilang Aku tidak tau" Jawab Jieun masih santai.
"Kau-"
"Aku tidak menyembunyikannya jika kamu ingin menuduhku" Jieun.
"Jangan membuat berantakan kamar ini lagi, kasian semua orang yang sudah membereskannya" ucap Jieun berdiri dari duduknya lalu berjalan masuk ke kamar mandi meninggalkan Yoongi.
Saat Dia keluar dari kamar ternyata Yoongi sedang duduk di sofa dan meminum alkohol bukan dari gelas tapi langsung dari botolnya membuat Jieun mengabaikan Yoongi lalu naik ke atas ranjang untuk tidur.
Saat sudah ingin tertidur tiba-tiba Jieun membuka matanya lagi saat merasakan sebuah tangan memeluknya.
Ia berdecak karena mencium bau alkohol yang sangat menyengat.
"Kamu mabuk Yoon.." ucap Jieun sambil mencoba menyingkirkan tangan Yoongi yang memeluknya.
"Hyeri" gumam Yoongi.
"Aishh menyingkirlah!" Kesal Jieun saat Yoongi menyebut nama mantan tunangannya itu.
Namun usaha Jieun sia-sia karena Yoongi semakin memeluknya.
"Bisa-bisanya Dia tidur memelukku setelah ingin membunuhku! Dasar brengsek" omel Jieun.
Sepertinya Yoongi menghabiskan beberapa botol alkohol dengan kadar tinggi sekaligus sampai membuatnya mabuk seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Another life
Fanfic🔞 Awal mula perubahan sikap Arogan seorang Yoongi yang perlahan mulai menghilang dan akhirnya berbanding terbalik 180° pada sang istri. Mungkin terdapat kata-kata kasar juga kekerasan dan part 🔞 lebih bijak lah dalam memilih bacaan 👍