Al - 29

777 79 6
                                    

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Jieun meremat seprai sebelum akhirnya Ia terbangun.

Ia melihat sekeliling dan Yoongi masih tertidur di sampingnya membuat Jieun mengatur nafasnya sambil menyandarkan tubuhnya di ranjang.

"Pria itu.. pria yang kemarin Ia temui kan?" Ucap Jieun pada dirinya sendiri.

"Rekan kerja Jungkook" lanjutnya lagi.

Haesoo yakin jika dirinya dan pria itu saling kenal tapi kenapa Haesoo tidak bisa mengingat apapun?.

Haruskah Ia menemui pria itu untuk memastikan?.

.

.



"Yoon" panggil Seokjin yang baru datang.

"Kenapa?" Tanya Yoongi seolah semalam tidak terjadi apa-apa padanya.

"Aku semalam datang dan kamu sudah tidur" Seokjin.

"Terjadi sesuatu kan? Jieun memberitahu ku"

Tanya Seokjin namun Yoongi tidak menjawab.

"Ingin membuat janji dengan psikiater lagi?" Tanya Seokjin.

"Tidak perlu" Yoongi.

"Kak Seokjin" ucap Jieun saat baru turun.

Hari ini weekend, Yoongi tidak ke kantor.

"Yoon, Kak Suho dan Ayah ingin bertemu" ucap Jieun.

"Bilang saja tidak hari ini" bukan Yoongi tapi Seokjin yang bilang.

"Kita ke rumah Ayahmu" ucap Yoongi malah berbanding terbalik dari Seokjin.

"Yoon!" Seokjin.

"Aku lelah, Aku ingin menyelesaikan semuanya" Yoongi menatap ke arah Jieun.

Haesoo jadi bingung, Jieun belum menemuinya lagi. Ia tidak tau apa Jieun akan baik-baik saja jika tau hal ini?.

Yoongi Seokjin dan juga Jieun pergi ke rumah Ayah. Seokjin memaksa ikut Ia tidak mau mengambil resiko lebih karena ini kali pertama Yoongi akan berbicara secara langsung dengan orang yang menyebabkan kekasihnya tewas.

"Iya, saat itu Ayah memang hampir mengalami kecelakaan dengan mobil itu tapi saat itu semuanya baik-baik saja"

"Dan Ayah tidak tau jika pengemudi di mobil itu tewas" Ayah.

"lalu Kenapa? Kenapa saat itu anda pergi?" Yoongi.

"Karena semuanya baik-baik saja Yoon, mobil kita bahkan tidak bertabrakan kalau Iya mungkin hanya goresan atau sedikit kerusakan" Ayah juga sedikit lupa.

"Ayah pergi karena saat itu Jieun masuk rumah sakit, jadi Ayah buru-buru. Suho saat itu di luar kota" ucap Ayah.

"Jadi penyok di mobil Ayah yang kulihat saat baru kembali karena itu" Suho.

"Tapi faktanya Hyeri meninggal dengan mobil yang rusak parah bahkan terbakar" ucap Yoongi dengan urat di lehernya.

"Nggak mungkin" Ayah.

"Bukankah kejadiannya di area xxx" tanya Ayah memastikan.

"Iya, disana tidak ada cctv"

"Iya jalan di sana memang sepi" Ayah menimpali.

"Anda tau jalan di sana sepi dan Anda tidak bermaksud membohongiku kan?" Yoongi.

"Jika terjadi kecelakaan hebat sampai merusak mobil kekasihmu itu, mobil Ayah tidak mungkin hanya penyok yang bahkan Ia sendiri tidak tau kalau ada penyok di mobilnya dan Aku yang membawa mobil itu untuk di servis!" Suho sedikit geram dengan Yoongi karen Ia memojokkan Ayahnya.

"Tapi faktanya hanya mobil Ayahmu yang dapat kita indentifikasi saat kejadian itu terjadi!" Yoongi tidak mau kalah dengan Suho.

"Tapi kenapa polisi tidak ada yang datang untuk menemui Ayah?" Suho.

"Tanya saja pada Jieun" ucap Yoongi membuat Ayah dan Suho melihat ke arah Jieun.

Jujur saja Yoongi semakin pusing, jika bukan Ayah Jieun pelakunya lalu siapa? Tidak ada kemungkinan tersangka lain.

Mobil Hyeri tidak mungkin rusak dan terbakar begitu saja kan? Apalagi di identifikasi sebagai kecelakaan tunggal.

Yoongi memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Kamu menikahi Yoongi untuk menebus kesalahan Ayah? Padahal Ayah tidak melakukan kesalahan itu!" Suho tidak percaya dengan apa yang Ia dengar.

Sang Adek satu-satunya mengorbankan seluruh hidupnya untuk apa yang tidak Ia lakukan.

"Sepertinya terjadi kesalah pahaman di sini" Seokjin.

"Jadi apa yang terjadi dengan Jieun selama ini, Dimana kamu?" Suho bertanya pada Jieun yang sedang melihat Yoongi karena memegangi kepalanya terus.

"Jieun!" Suho memanggil sang Adek karena tidak mendapat respon.

"Kak!" Jieun pada Suho.

"Nanti dulu bisa" ucap Jieun.

"Yoon, kamu gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Jieun karena Yoongi terus memegangi kepalanya.

"Maaf, Sepertinya kami harus pulang dulu" ucap Seokjin.

Seokjin membantu Yoongi untuk terdiri.

"Kamu bisa tinggal di sini, jika semuanya sudah jelas Aku akan menyelesaikan hubungan kita" ucap Yoongi melepaskan tangan Jieun padanya.

Jieun terdiam dengan apa yang Yoongi ucapkan kenapa Ia tidak suka dengan ucapan pria itu.

"Yoon!" Panggil Yoongi yang sudah berjalan keluar bersama Seokjin.

"Yoongi.." Jieun akan menyusul kepergian Yoongi namun Suho lebih dulu menghentikannya.

"Mau kemana kamu? Kita masih perlu berbicara Jieun!"

"Tapi Kak"

"Jieun, kita harus membicarakan ini. Kamu harus menjelaskan semuanya" Ayah.

Akhirnya Jieun mengalah dan ia terpaksa tetap tinggal.

Haesoo hanya bisa mengumpat dengan semua ini. Semua di luar kendali Dia. Menjelaskan apa yang bisa Ia jelaskan? Apa Ia menjelaskan yang Jieun jelaskan padanya awal mula Ia dan Yoongi bertemu sampai akhirnya menikah? Lalu apa lagi? Yoongi mengurung dan menyiksanya sampai hampir membuatnya mati?.

Gak kan?

Dan Yoongi apa yang terjadi dengannya? Apa Dia baik-baik saja apa setelah semua ini jelas Ia akan menceraikan Jieun?



✅ Another lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang