BAB 37

1.5K 116 8
                                    

Mohon bantuannya tandain typo...
Koreksi juga kalo English verb, sentence-nya ada yang salah ya guys🙏🙏

Dan jangan sampai lupa follow, share, vote, dan komen ya..! Terima kasih😘

Luv💜,
IRvinte

°°°

Terhitung sudah lima hari sejak Valerie meminta jeda waktu pada Rigel untuk menenangkan diri, dan laki-laki itu sungguh memenuhi permintaannya.

Rigel tidak lagi menghubungi atau mencoba untuk menemuinya. Tidak lagi mencoba memberi penjelasan setelah menyadari kondisinya belum siap mendengar segala apapun yang akan terucap dari laki-laki itu.

Rigel mengerti kemauannya dengan hanya meminta untuk menghubungi saat dirinya sudah siap berbicara. Kemudian setelahnya Rigel benar-benar memberinya waktu dan kesempatan untuknya menata segala kekacauan yang terjadi pada dirinya.

Valerie yang selama lima hari ini nampak tetap menjalankan segala aktivitas dan rutinitasnya di rumah maupun di kampus dengan baik tanpa terlihat berantakan itu, diam-diam sedang berusaha menata kembali dirinya yang kacau.

Beruntung dari semua kekacauan ini, dua sahabatnya Ellen dan Niken yang menyadari ada yang sedang coba ia sembunyikan memilih tetap bertindak sewajarnya, tidak mendesaknya untuk bercerita. Setidaknya Valerie patut bersyukur dua sahabatnya itu cukup memahaminya akan hal ini.

Walaupun sebenarnya dirinya juga tak bermaksud ingin menyembunyikan masalah ini pada dua sahabatnya, tatapi ia rasa beberapa hari ini juga bukanlah waktu yang tepat untuk menceritakannya. Di saat dia sendiri juga belum mendengar penjelasan dari Rigel, rasanya akan tidak adil jika mereka hanya mendengarkan cerita dari versi dirinya saja.

Valerie tak ingin membuat situasinya semakin memburuk dengan merusak hubungan pertemanan sahabat-sahabatnya dengan Rigel karena masalah pribadinya. Mau bagaimana pun Rigel tetap teman yang baik untuk mereka, jadi ia tak ingin merusak hal itu karena permasalahan antara dirinya dan Rigel.

Begitu terlarut dalam lamunannya sendiri, untuk sesaat Valerie melupakan jika dirinya masih duduk menghadap kanvas, berada di tengah-tengah kelas yang sedang berlangsung.

Begitu terlarut dalam lamunannya sendiri, untuk sesaat Valerie melupakan jika dirinya masih duduk menghadap kanvas, berada di tengah-tengah kelas yang sedang berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pikirannya sibuk berkelana hingga lukisan setengah jadi yang seharusnya sedang dikerjakannya sekarang, belum juga ia rampungkan.

Semua ini bermula ketika ia tadi pagi memutuskan untuk mengirimkan pesan pada Rigel untuk mengejak laki-laki itu bertemu sore hari ini.

Valerie berpikir ia sudah siap mendengar apapun yang akan Rigel katakan nantinya. Namun nyatanya, saat waktunya untuk bertemu semakin mendekat, Valerie kembali dilanda keranguan.

Keyakinannya untuk bertemu Rigel mulai buyar saat ia merasa kembali kacau hanya dengan mengingat sosok Rigel yang akan segera ditemuinya nanti.

Rasanya usahanya beberapa hari ini untuk mengembalikan lagi tatanan pikiran dan perasaannya yang berantakan, berakhir sia-sia. Dengan mudahnya, dengan hanya mengingat sosoknya yang ternyata sudah terlalu dalam menempati hatinya itu, semua usahnya berakhir tak ada gunanya.

Do More..!! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang