BAB 47

1.7K 90 9
                                    

Mohon bantuannya tandai typo🙇‍♀

Sebagai permintaan maaf karena aku sering lama banget gak update, bab kali ini aku buat cukup panjang guys... jadi kalo kalian capek bacanya, bisa isitrahat dulu sebelum diterusin lagi... hehe bercanda🤭

Tapi serius ini lumayan panjang, jadi aku minta tolong vote-nya dikencengin lagi, karena jujur aku lumayan sedih lihat yang baca cerita ini udah lumayan banyak, tapi vote-nya gak ada peningkatan bahkan justru menurun.

Dan jangan lupa ramaikan kolom komentarnya juga yang belum follow wajib follow dulu ya..!!

Terima kasih💜,
IRvinte

°°°

Mobil Rigel akhirnya memasuki area pelataran kediaman bergaya american classic milik orang tua Rigel setelah tadi harus terjebak cukup lama di antara kendaraan-kendaraan yang memadati jalanan ibu kota di sore hari. Setidaknya butuh waktu kurang lebih satu setengah jam sampai mobil itu sekarang bisa terparkir di halaman luas itu.

Begitu mesin mobil dimatikan, Rigel dan Valerie masih bertahan di dalam mobil. Keduanya berdiam diri sejenak di sana, kembali membulatkan tekat untuk mempercayai satu sama lain apapun yang akan terjadi nanti.

Di antara keterdiaman itu Valerie juga berusaha menenangkan rasa cemasnya yang tak bisa dicegah kembali datang.

Suara hembusan nafas panjang dari Rigel memecah kesunyian, memaksa Valerie mengulir netranya untuk membalas netra kelam Rigel yang sedang menatapnya. Sorot penuh tekat dan keyakinan itu seakan menyedot rasa cemasnya.

"Let's do the best we can..!" Ucap tegas Rigel dengan suara berat yang disertai senyum hangatnya, seketika memberi ketenangan untuk Valerie.

Valerie kini mengukir senyum teduh dan mengangguk pada Rigel yang menatapnya lekat sebelum keduanya akhirnya dengan mantap keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju pintu rumah orang tua Rigel sambil bergandengan tangan.

Dengan jemari hangat mereka yang terjalin, Valerie membawa bouquet bunganya dalam dekapan tangan kirinya, sementara kotak berisi cupcakes yang dia buat tadi kini dibawa tangan kanan Rigel yang tak menggengam jemari tangannya.

Sampai di depan pintu, sebelum Rigel membukanya pintu lebih dulu terbuka bersamaan dengan Bunda Anna yang muncul dari balik pintu dengan wajah sedikit terkejut.

"Ya ampun Rigel, Valerie... baru aja Bunda mau periksa siapa yang dateng, tadi Bunda denger suara mobil, Bunda udah ngira kalian yang dateng tapi kok gak masuk-masuk..."

"Ayo sayang masuk dulu..?!" Lanjut Bunda Anna mempersilakan Valerie masuk ke dalam rumah.

Valerie masuk ke dalam rumah sambil menyalami dan menanyakan kabar Bunda Anna yang menyambutnya dengan hangat itu.

"Bunda ini... happy anniversary ya Bunda, tetep langgeng dan sehat selalu sama Om dan keluarga..." ucap Valerie yang menyerahkan flower bouquet dalam dekapannya kepada Bunda Anna dengan wajah gugup.

"Ya ampun Valerie, terima kasih ya sayang.., bunganya cantik sekali..." Bunda Anna menerima flower bouquet dengan senyum teduh nan hangat kepada Valerie.

"Bun, ini dibikinin cupcakes juga lho Bun sama Valerie..!" Rigel sejak tadi masih diam kini menyela sambil menunjukan satu box berisi cupcakes yang ia bawa.

"Astaga Valerie.., sayang kok kamu malah jadi repot-repot kaya gini... padahal Valerie mau dateng aja Bunda sama keluarga udah seneng banget, ini kamu malah nyiapin ini itu segala..!" Ujar Bunda Rigel yang terlihat tersentuh dengan segala hal yang Valerie siapkan untuk datang menerima undangannya.

Do More..!! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang