BAB 29

1.8K 104 4
                                    

Hai..! Akhirnya bisa update lagi...

Gak mau banyak omong, cuma mau minta, ayo ramaikan cerita ini dengan komen dan vote kalian..!!

Jangan lupa juga dukung cerita ini dengan share dan follow account-ku untuk dapat informasi terbaru..! Terima kasih🙏

Stay safe and healthy💜,
IRvinte

°°°

Valerie dan Rigel berjalan menghampiri teman-temannya dengan salah tingkah ketika mendapati tatapan penuh selidik dari mereka semua. Atau lebih tepatnya raut sebal dari Ellen dan tatapan curiga dari yang lain.

"Ke mana aja lo berdua..?! Katanya mau liat sunrise, ini matahari udah tinggi lo berdua baru nongol..!" Sembur Ellen dengan menatap tajam Rigel yang berdiri bersisihan dengan Valerie.

"Kirain dibawa penunggu gunung lo Ve, taunya diculik buaya buntung..!" Sambung Dion berniat mengoda namun justru mendapat tabokan keras di lengannya oleh Nikan.

"Iiss.. jangan ngomong sembarangan..!!" Ucap Niken memberi peringatan pada Dion dengan galak.

"Bercanda kali..!!" Ujar Dion cemberut sambil mengosok lengannya yang terasa panas karena tabokan dari Niken.

"Padahal udah direncanin mau foto bareng-bareng pas mataharinya terbit, tapi gagal semua karena lo, Ri..!! Sebel bangat gue sama lo..!!" Ucap Ellen menumpahkan kekesalnanya pada Rigel.

"Kok gue doang yang disalahin..?" Protes Rigel yang mendapatkan lirikan tak terima dari Valerie.

"Ya emang lo..!! Karena gak mungkin bangat Valerie tiba-tiba ngilang, kalo gak lo ajakin duluan..!!" Seru Ellen tak berhenti mengomel.

Rigel yang disembur Ellen penuh emosi itu, justru hanya tertawa santai seolah membenarkan ucapan Ellen barusan. Laki-laki itu tampak tak menagapi serius kemarahan Ellen dan justru tak terlihat merasa bersalah sedikit pun.

"Ya udah foto sekarang aja sih, kita juga masih ada di sini, mataharinya juga masih ada di tempatnya..!" Jawab Rigel santai menaggapi kemarahan Ellen.

"Ya emang mataharinya masih di tempatnya, kalo gak, udah kiamat, lo udah mati..! Tapi kan momennya udah gak pas..! Bikin darah tinggi tau gak ngomong sama lo, gemes pengen jambak rasanya..!"

"Iya-iya, sorry deh..!" Ucap Rigel yang akhirnya memilih mengalah.

"Eh.. tapi diajakin ke mana sih lo sama Rigel, Ve?"

Pertanyaan yang tiba-tiba Niken ajukan itu membuat Valerie terdiam kebingungan untuk menjawab. Di saat seperti ini, entah kenapa yang terlintas di pikirannya justru ciuman yang dilakukannya bersama Rigel tadi di balik batu besar di ujung bukit ini, pipinya bahkan tanpa sadar kembali memerah, hingga membuatnya mengalihkan pandangan, tidak sanggup menhadapi tatapan curiga yang kini dilayangkan teman-temannya.

Rigel sendiri juga tidak membantu karena hanya diam sambil mengaruk tengkuknya, justru menambah kecurigaan karena laki-laki itu juga tampak salah tingkah.

"Aaa... abis mojok di semak-semak ya lo berdua..?!" Tuduh Dion dengan tatapan menyelidik mendapati tingkah mencurigakan Valerie dan Rigel.

"Ayo ngaku..! Abis ngapain lo berdua..!" Sambung Raihan jadi bersemangat menggoda, setelah mendapati keterdiaman Valerie dan Rigel.

"Valerie mah anak baik-baik gak mungkin macem-macem, yang perlu dicurigai tuh Rigel..! Lo apain anak orang Ri..?! Awas aja ya lo Ri, kalo sampe Valerie berani lo ajakin macem-macem.. gue potong burung lo..!!" Peringat Ellen yang sukses membuat Rigel tersedak ludahnya sendiri.

Do More..!! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang