BAB 10

3.6K 187 0
                                    

Hai balik lagi sama cerita ini..

Sorry banget karena aku salalu lama buat update, tapi emang selain males😂, aku juga kesulitan dapet ide buat ngelanjutin cerita ini.

Jadi sebenarnya aku pengen banget kalian bisa ngasih saran dan masukan untuk cerita ini, siapa tau itu bisa jadi sumber inspirasi aku.

Tapi aku mau berterima kasih sama, dukungan kalian setidaknya aku gak akan berhenti sampai cerita ini selesai.

Jadi jangan lupa terus vote dan komen untuk cerita ini, jangan lupa tandain kalo ada typo ya guys...

So...thanks and happy reading...

Love💜,

IRvinte

°°°

Rigel memang sudah mengutarakan niatnya pada Valerie kemarin, tapi ia tidak pernah mengira jika Valerie akan menghubunginya lebih dulu secepat ini.

Dan ketika Valerie tiba-tiba menghubungi untuk memintanya datang menjemput gadis itu, maka tanpa pikir panjang Rigel langsung mengiyakan dan buru-buru berangkat ke alamat yang disebutkan.

Dan di sinilah Rigel sekarang, di sebuah lobi hotel mewah memperhatikan seorang gadis yang termenung di bangku lobi. Entah berapa lama gadis itu sudah termenung di sana, hingga bahkan tidak menyadari kehadirannya.

Valerie menghelan nafas untuk kesekian kalinya sambil mengalihkan pandangannya, ia terkejut bukan main saat melihat Rigel yang ternyata sudah di sana duduk beberapa bangku darinya dengan mata menyorot padanya entah sejak kapan.

"Dari kapan?" Tanya Valerie menyalurkan rasa terkejutnya.

Rigel mengembangkan senyumnya menyaksikan reaksi Valerie itu. Akhirnya gadis itu menyadari dirinya yang ada di sana.

"Lumayan sih, walau belum puas ngeliatin kamunya." Ucap Rigel yang menampakkan senyum asimetris khas dirinya.

Valerie kembali menghelan nafas, "sorry." Hanya kata itu yang bisa dia ucapkan, ia tidak dalam mood yang bagus untuk menangapi candaan Rigel baruan.

"Ayo." Valerie berdiri untuk pergi dari lobi hotel ini. Yang ada dalam pikirannya, hanyalah bagaimana dia harus segera pergi dari tempat itu sekarang.

Karena dia benar-benar tidak ingin kembali ke dalam pesta. Bahkan hanya untuk berpamitan pada Ivi dan mamanya, Valerie memilih mengirim pesan singkat, berbohong mengatakan buru-buru pergi dan tidak sempat untuk berpamitan karena seorang dosen tiba-tiba mengganti kelas menjadi malam ini.

"Iya, mobil aku ada di basement." Kali ini Rigel tidak banyak berkomentar karena menyadari suasana hati gadis itu sedang tidak baik.

Valerie juga tidak ingin memusingkan panggilan Rigel padanya yang dari tadi berubah menjadi aku kamu, meski itu sedikit menganggunya.

°°°

Suasana di dalam mobil terasa tenang, hanya suara radio yang diputar pelan yang mengisi kesunyian antara Valerie dan Rigel. Valerie yang merasa tidak punya tenaga untuk bersuara pun memilih menikmati ketenangan itu.

Sedangkan Rigel yang biasanya berisik dan selalu mengoda Valerie kini juga memilih diam fokus mengemudi. Cowok itu sepertinya memahani jika Valerie sedang membutuhkan ruang untuk dirinya sendiri.

Do More..!! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang