BAB 27

1.9K 126 15
                                    

Mau minta tolong, kalo kalian memang suka cerita ini, tolong kasih vote atau komen kalian, atau kalau bisa malah dua-duanya. Hehehe... Kalau berkenan kalian juga bisa share cerita ini ke temen-temen kalian.

Karena vote dan komen kalian itu sebenernya sangat berarti buat aku, karena dengan itu aku tau effort yang aku kasih untuk mempertahankan cerita ini, mikir dan menulis tiap bab carita ini, itu benar-benar dihargai atau enggak.
Terima kasih 🙏

Stay safe and healthy💜,

IRvinte

°°°

Terik matahari yang semakin menyengat, membuat mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke area perkemahan. Beristirahat dan mengisi tenaga sejenak sebelum kembali dengan aktivitas keseruan mereka.

Sore nanti mereka akan ikut bersama beberapa pengelolah camping ground dan para pengunjung yang berencana untuk turun ke sungai di bawah sana untuk menikmati suasana sejuk aliran sungai. Atau ada juga yang ingin memcoba peruntungan mereka memancing seperti yang akan dilakukan Evan dan Raihan yang sedang menyiapkan peralatan memancing mereka.

Sekitar pukul tiga sore, Bang Naka menghampiri tenda mereka, mengajak mereka bersiap untuk segera berangkat sebelum tertinggal lebih jauh dengan rombongan lain yang sudah lebih dulu berangkat.

Aliran sungai itu sebenarnya tidak terlalu jauh dari area perkemahan, hanya saja karena jalan yang mereka lalui adalah jalan berbatu yang menurun dengan batu-batu yang ditumbuhi lumut, mereka harus lebih berhati-hati dan waspada. Bang Naka yang memimpin di depan, bahkan terus memperingati mereka untuk tidak terburu-buru dan tetap berhati-hati mengambil langkah.

Begitu sampai lokasi, Bang Naka langsung bergabung dengan pengelolah camping ground lainnya, membiarkan mereka lebih leluasa bersenang-senang dengan sebelumnya berpesan untuk tidak lalai dan tetap selalu berhati-hati.

Dari tepian sungai, mereka melihat aliran air pegunungan yang jernih mengalir di antara celah-celah bebatuan besar. Di sini ternyata cukup ramai pengunjung, ada yang sudah asik memancing, ada yang saling bersua foto dan ada juga yang mengelar tikar, berpiknik sambil memandangi aliran sungai yang tenang di sore hari. Tak jarang beberapa dari mereka juga menceburkan diri ke dalam sungai karena memang arus sungainya tidak terlalu deras.

Seperti Dion yang dari awal sudah berencana untuk berbasah-basahan pun, juga langsung bersiap menceburkan diri segera setelah mereka sampai di sana, ke bagian sungai di mana para pengunjung cukup aman untuk bermain air.

"Dingin bangat woy airnya..!" Ucap Dion sekatika, begitu kakinya mencelup ke dalam air.

"Wah gila..! Gak jadi berendem lah, bisa meriang ini gue kalo nekat nyebur..!" Lanjut Dion buru-buru mengangkat kakinya dari dalam air, berjalan kembali ke tepian.

"Ah.. payah lo Yon..! Itu orang-orang yang berendem dari tadi aja kaliatan santai-santai aja tuh..!" Ledek Ellen yang melihat tingkah Dion penuh drama.

"Bacotnya, Len..! Enteng bangat kalo ngomong, kalo gak percaya coba aja sendiri..! Kalo enggak sini gue bantu nyebur..!" Ucap Dion dengan seringai yang terlihat penuh tipu muslihat.

"Kalian gak ribut sehari aja bisa gak?! Itu diliatin orang, kalian gak malu..?" Ucap Evan yang mulai lelah dengan kegaduhan kekasih dan temannya itu.

"Cewek lo tuh..! Mulutnya nyinyir muluk, emang gak panas tuh bibir..?!" Ucap Dion meledek Ellen.

Do More..!! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang