BAB 8

3.4K 184 0
                                    

°°°

Valerie menyusul teman-temannya ke halaman belakang ketika menyadari sudah terlalu lama berdiam diri di pantry.

Saat mendekat Valerie mendengar suara berisik dari arah kolam renang, ia melihat semua teman-temannya sudah berkumpul di sana, Valerie bahkan tidak menyadari sejak kapan teman-teman lainnya terbangun dan ikut bergabung dengan Ellen dan Niken yang sudah masuk kolam renang.

Rigel bahkan juga ada di sana, meski tidak masuk ke dalam air dan hanya duduk di bangku samping kolam renang yang secara otomatis membuat Valerie teringat kembali kejadian tadi malam.

Mau tak mau Valerie ikut bergabung dengan Rigel dan mencoba bersikap acuh untuk menyembunyikan perasaan canggungnya. Valerie mengambil duduk di bangku yang berjarak cukup jauh dari Rigel.

"Ve! Ayo gabung sini!" Seru Niken yang menyadari kedatangan Valerie.

"Enggak deh, kalian aja." Valerie menolak ajakan Niken untuk bergabung masuk kolom renang dan memilih jadi penonton keseruan teman-temannya, lagi pula Valerie juga tidak sempat mengganti bajunya tadi.

"Gak mau ikutan?" Ucap Rigel dengan pandangan yang tetap mengarah pada kolom renang.

Hening tidak terdengar jawaban, "oh.., enggak." Valerie baru menjawab ketika menyadari pertanyaan itu ditujukan untuknya.

Tiba-tiba Rigel beranjak dari tempat duduknya sambil melepaskan kaos yang sedari tadi ia pakai.

Melihat kelakuan tiba-tiba Rigel itu, Valerie reflek mengalihkan pandangannya. Entah kenapa jantungnya berdetak lebih cepat ia juga merasakan desiran halus di sekujur tubuhnya.

Seharusnya ia bersikap santai seperti biasanya, tetapi setelah peristiwa tadi malam, Valerie marasakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya, terutama saat ia berdekatan dengan Rigel ia terus merasa gelisah dan bingung harus bersikap apa.

Valerie baru mengalihkan kembali pandangannya saat mendengar Rigel menceburkan diri ke kolam renang. Untung saja, tidak ada yang menyadari tingkahnya, Rigel juga sepertinya tidak memperhatikannya tadi.

Valerie mencoba menfokuskan kembali perhatiannya pada gilak tawa teman-temannya yang kini sedang melakukan pertandingan voli air ala kadarnya.

Dan desiran itu kembali muncul tiap kali netranya tak sengaja menyorot Rigel yang tertawa lepas bersama teman-teman lainnya. Namun dia segera mengalihkan pandangannya tiap kali desiran itu muncul.

Valerie sibuk dengan pikiranya sendiri, hingga ia kebingungan saat melihat Ellen dan Raihan tiba-tiba keluar dari kolam renang dan mendekatinya, Valerie belum menyadari tindakan jahil yang teman-temannya akan lakukan, sampai Raihan membopongnya dari kursi dan melemparkan dirinya ke dalam kolam renang. Ia bahkan tidak sempat berontak untuk melawan.

Valerie menampakkan diri dari permukaan air dengan keadaan basah kuyup yang disambut gilak tawa teman-temannya. Namun saat netranya menyorot semua teman-temannya yang menjahilinya, netra hitam Rigel justru menatapnya lekat dengan raut wajah yang tak bisa Valerie artikan.

°°°

Rigel di buat tercengang menyaksikan tindakan jahil teman-temannya apalagi melihat Valerie yang kini dalam keadaan basah kuyup.

Ia menyaksikan dengan jalas ketika Valerie muncul dari permukaan air sambil menyibakkan rambut panjangnya yang basah itu, seperti adegan slow motion di mata Rigel entah kenapa Valerie justru terlihat menawan dan sexy, hingga membuat dia terdiam di tempat, sementara teman-temannya justru tergilak tawa merayakan keberhasilan mereka menjahili Valerie.

Apa hanya dirinya yang menganggap itu hal yang memukau? Valerie yang biasanya ketus dan dingin kini terlihat sangat sexy di matanya.

Bahkan sekarang netranya dengan kurang ajar menyusuri setiap lekuk tubuh Valerie yang tercetak jelas karena kaus oversize yang tadi gadis itu kenakan kini melekat dengan sempurna di tubuh gadis itu, bahkan di beberapa tempat kaus itu terlihat menerawang menunjukkan bagian-bagian yang seharusnya tidak terlihat.

Do More..!! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang