Pagi itu seorang gadis cantik bernama [name] hanya bisa terdiam di bangkunya menatapi seorang pemuda yang tengah di bully habis habisan oleh ketiga teman sekelasnya, ia tak bisa berbuat banyak karena dirinya pun takut jika ikut dijadikan sebagai bahan Bullyan.
"Sudah ku bilang kembalikan warna rambutmu jadi hitam Dowoon!"
"M—maaf... rambutku memang aslinya cokelat"
"Oh begitu ya bangsat? kau sudah dapat izin dari guru, benar begitu?"
"Dowoon kalau bilang begitu, kami seperti menggangu mu tanpa alasan"
Salah satu dari mereka mencengkram erat kerah seragam milik Dowoon dan hendak memukulnya, namun aksinya terhenti ketika seorang pemuda lain menghampirinya.
"Kalian sedang apa sih, mengganggu teman?"
"O—oh Seong Taehoon.. dia mewarnai rambut nya menjadi coklat"
Pemuda yang di juluki dengan nama Seong Taehoon itu hanya mendeham lalu menghampiri Dowoon yang kini sudah terjatuh di lantai akibat cengkraman nya terlepas.
"Apa kau baik baik saja?"
"I—iya aku baik baik saja, terima kasih Taehoon—"
"Tapi bohong" Taehoon berucap demikian seraya menendang wajah Dowoon dengan cukup keras hingga membuat pemuda itu menghantam meja milik [name] yang seketika membuat seisi kelas langsung terdiam.
"Si bangsat ini mewarnai rambut nya dengan warna cokelat?" tanya nya seraya menyeringai tipis, Dowoon tak menjawab dan hanya bisa berdiam diri hingga Taehoon pergi.
Puas dengan aksi nya Taehoon dan para pemuda itu pun meninggalkan Dowoon yang terduduk lemas di lantai sembari terus memegangi hidungnya yang berdarah, melihat kepergian Taehoon membuat [name] merasa lega lalu beranjak dari bangku untuk membantu Dowoon bangkit.
"Dowoon... kau tak apa?" tanya [name] dengan lirih seraya membantu si pemuda untuk berdiri. "Ya aku tak apa, kau lihat aku baik baik saja" balasnya sembari tersenyum lebar namun matanya menyorot [name] dengan tatapan sendu.
"Ayo pergi ke UKS aku akan mengobatimu disana"
Sesampainya di UKS [name] langsung mengambil kotak P3K lalu membersihkan darah yang terus mengalir di hidung Dowoon, dengan perlahan tapi pasti ia menyeka nya menggunakan tisu.
"Kau tak berniat untuk pindah sekolah Dowoon? aku terlalu khawatir padamu"
"Tidak, aku ingin bersekolah disini sampai kita bisa lulus bersama suatu hari nanti"
[Name] hanya bisa menatap sendu sembari terus membersihkan luka dan memar di wajah Dowoon, baru saja mendapat ketenangan tiba tiba kebisingan kembali muncul tatkala Taehoon masuk ke dalam ruang UKS.
Pemuda itu menatap remeh ke arah Dowoon yang tengah di obati, "Ternyata lemah juga si bangsat?" lirihnya namun masih bisa terdengar. Dowoon hanya bisa menunduk dan tersenyum tipis.
"Apa yang kau lakukan disini Taehoon? dan mengapa dahi mu bisa terluka seperti itu" tanya [name], si pemuda yang ditanyai melirik sesaat sebelum menjawab pertanyaan itu.
"Hanya terkena goresan ranting kering, sudahlah tidak perlu banyak tanya, sini berikan aku juga butuh" ujarnya sembari menyahut kotak P3K yang ada di depan nya, namun [name] menahannya dan melirik dengan sorot mata tajam ke arah Taehoon.
"Hei tunggu dulu, aku belum selesai" sentaknya dan berusaha mengambil kembali kotak obatnya. Taehoon mendengus kesal, "Lagipula dia sudah diobati dan hanya perlu istirahat, lebih baik kau berikan kotak obatnya padaku!" ujar nya dengan nada cukup tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]
Fanfiction"Tolong bahagiakan dia sebagaimana kau membahagiakanku ku" [Fullname] gadis berparas cantik bak Dewi Yunani yang selalu menjadi pusat kebahagiaan dari banyak pemuda di sekitarnya. Original story : Taejoon Park Art : Kim Junghyun Editing Cover : Verr...