Kaleng bir yang telah kosong berserakan dimana mana membuat bau alkohol menyeruak di seluruh ruangan, [name] geleng geleng kepala ketika mendapati Taehoon yang tengah merebahkan diri di atas sofa dengan keadaan setengah sadar.
"Grhh... Taehoon! sudah berapa banyak bir yang kau minum" gertak si gadis, ia menaruh paper bag yang berisikan barang belanjaan nya di atas meja lalu menghampiri Taehoon yang kini tengah bergumam tidak jelas.
"Tujuh.. sembilan.."
"Dasar bocah nakal!" si gadis hendak menepuk pipinya namun Taehoon justru sudah lebih dulu menarik lengan nya dan membawa tubuh mungil itu ke dalam dekapan hangat nya.
Taehoon mendekatkan bibirnya pada telinga [name] seraya berbisik dengan suara serak dan lirih, "Hm.. tolong hukum aku jika aku bersikap nakal" pintanya. Seketika bulu kuduk si gadis berdiri, bersamaan dengan rona merah muda yang samar mulai terlihat di wajahnya.
"Ugh... tolong lepas, aku tidak sejahat itu sampai sampai harus menghukum mu" titah si gadis seraya berusaha melepaskan tubuhnya dari lengan Taehoon yang mendekapnya.
Si pemuda sendiri sempat tak bergeming sesaat sebelum ia menekan tengkuk [name] lalu melumat bibir mungil itu dengan penuh gairah, sesekali seringaian tipis terukir di wajahnya tatkala mendengar lenguhan dari sang kekasih.
[Name] tak bisa mengatakan sepatah katapun karena memang bibir mungilnya telah sepenuhnya di tahan oleh Taehoon untuk berbicara, ia hanya bisa mengerang ketika pemuda itu semakin memperdalam lumatannya.
Oksigen terasa semakin menipis membuat [name] hampir pingsan namun beruntung, sebelum itu terjadi Taehoon sudah menyadarinya lebih dulu. Ia melepas lumatannya, jari jemari besarnya bergerak mengelus surai hitam legam gadis itu.
"You look so Sexy, baby girl.. wanna sweat with me tonight?"
"Lho.. s-sejak kapan kau bisa berbahasa Inggris?"
"..."
Kedua netra gelap itu saling memandang tanpa ada sesuatu yang menghalang, rasanya degup jantung berdetak kencang membuat [name] berkeringat dengan wajah yang merona.
Si gadis sempat tak bergeming sesaat sebelum ia menyadari sesuatu yang aneh, ia merasa tubuh Taehoon terasa sedikit panas bersamaan dengan sesuatu yang mengganjal di bawah sana.
"T-Taehoon?!.. sadarlah, kau itu terlalu banyak m-minum tahu!" pekik [name] sesaat sebelum ia melepaskan dekapan sang kekasih dan bergegas pergi ke toilet untuk membasuh wajah.
Keran air wastafel dinyalakan, segera saja [name] membasuh wajahnya yang kini kian memerah. Oh ayolah ia tak menyangka hal hal seperti ini akan terjadi.
Padahal ia hanya meninggalkan pemuda itu pergi ke supermarket untuk membeli beberapa camilan, namun sepertinya Taehoon diam diam mengambil kaleng bir yang [name] sembunyikan di dalam lemari.
Langsung saja pemuda itu meminumnya dan menghabiskan 9 botol kaleng kosong yang ia buang begitu saja di ruang tamu, Taehoon menang harus di jauhkan dari alkohol!
"Ugh.. menjauh lah pikiran kotor, aku membencimu" [name] terus bergumam, sesekali ia memandang penampilan nya yang sempurna itu dari pantulan cermin.
Tak lama pintu kamar mandi terbuka menampakkan seorang pemuda dengan tubuh tinggi kekar yang penuh keringat tengah menghampirinya, tanpa aba aba lengan besar itu bertaut di perut ramping si gadis.
Taehoon menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher gadis itu, perlahan hembusan nafas mulai menyapu kulit mulus si gadis hingga membuatnya sedikit tergelitik.
"H-hei.. itu menggelikan tahu"
"Hm.."
Suasana sempat terasa hening sesaat sebelum erangan terdengar, [name] mengerang ketika Taehoon tiba tiba menggigit leher nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]
Fanfiction"Tolong bahagiakan dia sebagaimana kau membahagiakanku ku" [Fullname] gadis berparas cantik bak Dewi Yunani yang selalu menjadi pusat kebahagiaan dari banyak pemuda di sekitarnya. Original story : Taejoon Park Art : Kim Junghyun Editing Cover : Verr...