12

1.1K 188 9
                                    

Setelah konten Melawan atlet Taekwondo kemarin di upload, subscriber How To Fight melonjak naik menjadi 190 ribu dalam waktu sehari bahkan mereka mendapat 3 juta viewer.

Jjiksae dan Hobin berjalan santai di koridor sekolah seraya membahas kejadian kemarin saat si pemuda bersurai hitam itu menang di menit menit terakhir.

"Menurutku Seong Taehoon itu aneh, dia bukan sampah seperti Pakgo [lawan Hobin sebelumnya]" Hobin berujar seraya mengusap perutnya yang masih terasa sakit karena Dwichangi yang di layangkan Taehoon.

"Kau bicara apa sih Hobin?!" Jjiksae menimpali dengan nada sinis, jujur saja dia masih memiliki dendam pada Taehoon.

"Soalnya aku melihat raut wajahnya waktu itu dan suatu saat pasti kami akan bertemu lagi.. ngomong ngomong setelah itu bagaimana ya kabarnya?"

"Kau belum tahu Hobin? kan jadi heboh.. Sosok nya yang pingsan katanya terlihat tampan, mungkin kalau dia membuat channel Newtubu akan langsung mendapat 200 ribu subscriber hanya dengan bermodalkan wajah tampannya"

"Tapi sepertinya dia tidak menyadarinya"

"Aku tak menyangka sih, Hobin. Kau menganggap Seong Taehoon adalah orang yang baik"

Langkah Hobin terhenti, kepala nya sedikit tertunduk seraya memasang raut wajah suram, "Bukan begitu Jjiksae... sepertinya aku salah berfikir" ujarnya.

Jjiksae menoleh ia bingung dengan cara berfikir teman nya ini, "Hngh?... lalu". Menarik nafas cukup dalam dan menghembuskan nya secara perlahan, lalu Hobin berkata.

"Seong Taehoon itu bangsat.. dasar orang tampan sialan! karena ketampanannya itu ia banyak digandrungi oleh gadis gadis cantik bahkan.. hiks kak [name] juga" ujar Hobin dengan raut wajah dramatis.

Beralih ke kediaman [name], gadis itu tengah bersusah payah melepaskan pelukan maut dari Taehoon.

"Ku mohon lepaskan Taehoon... aku ingin memasak, memangnya kau tidak lapar?"

"Tidak, aku sudah kenyang hanya dengan memelukmu saja"

Si gadis menghela nafas berat, sudah dari kemarin siang pemuda itu terus terusan memeluknya dan menciumi puncak kepalanya sampai tertidur pulas.

"Grhh!.. apakah aku harus memberikan Ultimate agar bisa lepas dari pelukan maut mu ini?!" sinis si gadis seraya memasang raut wajah kesal, Taehoon tersenyum menyeringai mendengar nya.

"Coba saja" si pemuda menantang seolah itu tidak akan mempan sedikitpun

"Baiklah, terima ini!"

"Kau bercanda-"

Pupil mata Taehoon melebar, tubuhnya menegang dan jantungnya berdegup kencang seakan bisa lepas kapan saja. Bagaimana tidak, kini dirinya diberi First Kiss oleh [name], gadis pujaan hatinya.

Bibir kenyal itu saling bersentuhan cukup lama hingga si gadis sedikit menjauhkan wajahnya dan menatap manis ke arah netra hitam di hadapannya itu. Tersenyum manis, [name] mengecup dahi Taehoon dengan lembut lalu mengelus kantung matanya dengan ibu jarinya.

"Sudah dulu ya, aku ingin memasak makanan untuk mu... lihat mata indah mu terlihat sendu karena kau belum makan apapun. Jadi tolong lepaskan ya?"

Taehoon diam membisu, pelukannya mulai mengendur secara perlahan membuat [name] terbebas dari dekapan maut itu. Mengusap bibirnya perlahan, kini bayangan bayangan manis si gadis mulai terlintas di pikiran nya.

Membuka pintu kulkas, [name] mendengus malas mendapati kulkasnya yang kosong. Hanya ada makanan kaleng, namun tak ada sayuran segar disana. Mengambil jaket milik Taehoon yang tergantung di stand hanger, gadis itu bergegas pergi tanpa sepengetahuan si pemilik jaket.

He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang