Taehoon termenung menatapi sang kekasih yang tengah tertidur pulas di pelukannya, setelah diobati oleh dokter yang dihubungi ayahnya tadi gadis itu ingin dipulangkan kerumahnya.
Tentu saja Taehoon melarang, karena jarak rumah keduanya cukup jauh. Dan sebagai gantinya pemuda itu akan memeluk si gadis semalaman hingga ia terbangun esok pagi.
"Hm.. gadis nakal, kau bertingkah sesuka hatimu. Tapi itu lebih baik daripada pecundang bersurai coklat itu, yang selalu hidup sesuai keinginan ayahnya"
Taehoon bergumam seraya mengelus lembut surai hitam di hadapannya itu, ia benar benar orang yang beruntung dan bahkan bisa dibilang yang paling beruntung diantara orang orang yang mengenal si gadis.
Disaat ia merasa bersalah atas kematian Dowoon, [name] selalu menghiburnya dengan cara cara sederhana seperti memberinya sebuah permen ataupun mengajaknya untuk menanam bunga di makam mendiang Dowoon.
Sederhana namun membahagiakan, itulah yang Taehoon rasakan. [Name] benar benar seseorang yang diinginkannya sejak dulu, gadis itu selalu membuatnya merasakan betapa nikmatnya hidup di tengah tengah kesulitan yang ia hadapi.
Setiap kata yang terucap dari bibir mungilnya selalu dapat membuat Taehoon terhanyut dalam ketenangan, tutur lembutnya, sikap lugunya sampai kebodohannya semakin menguatkan rasa ingin memiliki di hatinya.
Berjam jam telah berlalu Taehoon yang lelah untuk berjaga pun ikut tertidur dengan dagu nya yang menopang di kepala [name], tanpa ia sadari seseorang tengah mengintip dari jendela lalu memotret seraya tersenyum geli.
•••
Pagi ini [name] dan yang lainnya tengah berkumpul di ruang rapat kantor mereka untuk membahas satu masalah tentang hak kelola channel CAA yang mereka dapatkan.
"Berikan saja padaku, Hobin" ujar Jjiksae dengan penuh semangat, Hobin melirik sesaat dengan raut wajah kesalnya karena telah dipermainkan oleh rumi dan menjadi bahan ejekan oleh Jjiksae juga Gaeul.
"Mengapa harus kau, Jjiksae"
"Akan ku besarkan channel nya untuk mendukung How To Fight"
"Berikan padaku saja, Boss Yoo@@!!"
"Mengapa harus kau, Gaeul"
"Aku hanya ingin saja@"
Hobin melirik pada sang kakak yang kini tengah sibuk membicarakan sesuatu di ponsel bersama Taehoon, rasa iri dan miris bercampur menjadi satu dalam hati kecilnya.
"Kak" panggil pemuda itu. "Iya, ada apa Hobin" balas [name] seraya menaruh ponselnya di atas meja untuk mendengarkan apa yang akan diucapkan adiknya itu.
"Kakak tidak tertarik dengan channel CAA?"
"Tidak"
"Subscriber nya 2 juta, lho"
"Iya, aku tahu"
"Tolong dikelola, ya?"
"..."
[Name] terdiam sesaat, ia menatap Hobin dan Taehoon secara bergantian. "Itu, sepertinya tidak bisa.. aku terlalu sibuk dengan duniaku, dan.. lagipula aku pun tidak mahir untuk itu"
"Lalu, harus ku apakan channel ini"
"Untukku ku saja@@!"
"Tidak, lebih baik kau berikan padaku"
"Hei, bung@! kau kan sudah menjadi kameraman@"
"Kau juga sudah menjadi editor, Gaeul"
"Untukku saja@!"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]
Fanfiction"Tolong bahagiakan dia sebagaimana kau membahagiakanku ku" [Fullname] gadis berparas cantik bak Dewi Yunani yang selalu menjadi pusat kebahagiaan dari banyak pemuda di sekitarnya. Original story : Taejoon Park Art : Kim Junghyun Editing Cover : Verr...