Pagi mulai tiba, meninggalkan malam yang tiada habisnya. Kini [name] tengah berada di dapur, memasak makanan dengan bahan seadanya.
Menyajikan nya di atas mangkuk, gadis itu menyusun makanan nya dengan rapi setelahnya pergi meninggalkan dapur untuk membangunkan sang pemilik rumah, siapa lagi kalau bukan kedua Sabeoumnimnya.
Mengetuk pintu kamar, [name] memanggil Hansoo dari luar kamar. Pintu terbuka menampakan pria setengah baya yang sudah berpakaian rapi seperti biasanya.
"Oh [name] ada apa?"
"Saya membangunkan anda untuk sarapan Sabeoumnim"
"Begitu ya, terima kasih banyak karena telah repot repot memasak"
[Name] mengangguk pelan seraya tersenyum lalu pamit pergi untuk membangunkan Sabeoumnim nya yang lebih muda. Sesampainya dikamar, gadis itu melihat Taehoon yang masih tertidur pulas di atas kasur.
"Hei bangun!" [name] mengusap kepala cokelat itu sesekali menariknya yang membuat sang empu mengerang kecil, tak kunjung bangun membuat si gadis merasa sebal dan memutar otak untuk memikirkan cara lain.
Mematahkan jari jemarinya hingga berbunyi, [name] mencubit leher Taehoon dengan keras sampai sampai membuat pemuda itu terbangun seraya memaki.
"Lepas, ini terlalu sakit bangsat!"
"Bangun ini sudah siang! cepat mandi lalu sarapan dan berangkat kesekolah!"
Kini [name] tengah berada di mode emak emak yang suka membangunkan kenyamanan tidur anaknya dengan alasan sudah siang!.
"Memangnya kenapa"
"Tidak apa, hanya saja.. aku harus kesekolah!"
"Yasudah pergi lah, aku masih ingin tidur-agh apalagi brengsek!"
"Kau harus ikut"
"Tidak!"
"Oh begitu, baiklah. Awas saja jika kau dikejar kejar para gadis gila aku tidak akan membantumu!"
"Mengapa mereka terus terusan mengejar ku?"
"Karena kau tampan?"
"kau mengakui ketampanan ku ya, haha... akhirnya sadar juga"
"Grhh! terserah padamu!"
Melepaskan cubitannya yang sudah berbekas merah, [name] melenggang pergi meninggalkan Taehoon yang masih terbaring di kasur seraya mengusap bekas cubitannya.
Seusai berpamitan pada Hansoo untuk pergi ke sekolah, [name] bergegas menuju ke halte bus terdekat. Baru berjalan sekitar 400 meter ia sudah di cegat oleh 3 orang pria asing.
"Pagi pagi begini mau berangkat ke sekolah nona?" tanya salah satu dari mereka yang mengenakan jaket berwarna abu abu.
"Matamu buta ya tuan? sudah jelas aku ingin berangkat kesekolah!"
"Heh? berani sekali, Dongjoo tangkap dia"
"Baik bos"
"H-hei menjauhlah! aku tidak mau"
"Haha, tertangkap kau bocah"
"Kyaa! menjijikan!"
Ya Tuhan, tolong beri aku keajaiban. Aku tidak berani untuk mempraktekkan Balchangi!
[Name] terus memberontak seraya berkata 'Menjijikan' terus menerus, merasa jika yang ia lakukan saat ini tidak ada gunanya gadis itu langsung melompat dan menabrakkan kepalanya pada dagu Dongjoo pria berjaket abu abu tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]
Fanfiction"Tolong bahagiakan dia sebagaimana kau membahagiakanku ku" [Fullname] gadis berparas cantik bak Dewi Yunani yang selalu menjadi pusat kebahagiaan dari banyak pemuda di sekitarnya. Original story : Taejoon Park Art : Kim Junghyun Editing Cover : Verr...