08

1.2K 186 10
                                    

Warning🚫
Saya tidak memaksakan kalian untuk membaca chap ini dikarenakan mengandung unsur 18+
Jadi dimohon untuk bijak dalam membaca.

•••

Cukup lama berjalan akhirnya keduanya pun sampai di sebuah tempat yang akhir akhir ini sering dikunjungi oleh para pelajar di Seoul. Masuk ke dalam mereka langsung disambut oleh seorang pria yang kemungkinan adalah pemilik tempat bernama Room Cafe ini.

"Selamat datang, silahkan masuk. Saya memberi kalian waktu 2 jam, makanan dan minuman sudah tersedia di dekat pintu kamar" ujar pria itu seraya tersenyum menunjuk ke arah salah satu ruangan.

"Pintu kamar? bukan nya ini cafe ya" celetuk [name], yang hanya dibalas anggukan oleh pria tadi.

Tak ingin terlalu lama berdiam diri disana Taehoon langsung menyeret kerah pakaian [name] untuk masuk ke dalam, jujur saja pemuda itu sangat malas jika gadis itu dipandangi orang lain.

Sampai di dalam ruangan keduanya sempat terheran karena tempat ini cukup luas bahkan ada kasur yang tergeletak dan juga televisi yang terpasang.

"Woah, mengapa mereka menaruh kasur disini ya?" gumam [name] seraya menutup pintu. "Masa bodoh yang terpenting kita bisa beristirahat sebentar sebelum kembali melanjutkan latihan"

Si gadis mengangguk paham, lalu keduanya terduduk di atas kasur dan menyalakan televisi nya seraya memakan camilan yang sebelumnya sudah [name] ambil di koridor.

Televisi menyala dan menampilkan sebuah drama yang cukup menarik, namun semakin lama drama semakin berkesan aneh karena menampilkan adegan mesum.

"Cepat ganti siaran nya, aku tak ingin membuat mataku rusak" sentak [name] seraya menutup
kedua matanya menggunakan telapak tangan. Taehoon hanya berdeham, ia tak sempat melihat karena tengah sibuk bermain game di ponsel miliknya.

Menekan tombol remote untuk mengganti siaran keduanya malah dikejutkan dengan suara aneh yang bersumber dari salah satu siaran.

"Kyaa!!.. kau menekan tombol apa Taehoon!" jerit [name] lalu merebut remote di tangan taehoon dan langsung mengganti siarannya. Sudah banyak siaran terlewati namun kesan nya sama saja. Sama sama mesum!

Dengan cepat [name] mematikan televisinya lalu melemparkan remote itu ke sembarang arah. Tubuhnya menegang menahan rasa malu yang sudah menyebar ditubuhnya.

"Siapa yang mengajarimu untuk menonton drama mesum seperti itu, kau tahu? itu tidak baik" Taehoon menasehati dengan santai namun terdengar menyindir di telinga [name].

"T—tidak! itu hanya kebetulan, aku tidak m—mungkin menonton hal mesum begitu terlebih lagi di depanmu!" [name] menepis perkataan Taehoon dengan gelagapan.

Si pemuda tak bergeming membuat suasana terasa hening, namun tak lama keheningan itu pecah dan seketika berubah menjadi mencekam tatkala samar samar terdengar suara aneh dari balik dinding.

Menempelkan telinganya ke dinding, [name] mulai mendengarkan setiap kalimat yang terucap dari dinding. "Taehoon apa kau dengar, dinding ini sedang mengobrol" ujar nya dengan mata yang berbinar.

Ia tak menyangka jika Seoul sudah berkembang begitu cepat hingga menciptakan dinding yang bisa berbicara sendiri. Taehoon mendengus, ia benar benar tak percaya dengan omong kosong gadis itu.

"Seharusnya aku lebih sering menjitak kepala mu agar otakmu bergeser ke tempatnya semula" balas Taehoon dengan sebuah kekehan di akhir kalimat.

"Huh.. kau tak percaya padaku? coba dengarkan sendiri-"

"Ku mohon sentuh aku, mhhh..."

Suara yang sebelumnya terdengar samar samar kini terdengar cukup jelas membuat [name] lagi lagi terdiam membeku dengan wajahnya yang memerah.

He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang