Raut wajah Taehoon terlihat kesal dengan kedatangan Hobin, entah mengapa salah satu dari tiga kuman yang menyebalkan itu sering kali merusak waktu kebersamaan nya dengan sang gadis pujaan hati.
"Apa lihat lihat?! tulang kering mu ingin ku patahkan?" gertak Taehoon seraya memojok di sela dinding bak anak kecil yang tengah marah karena tak diberi permen oleh orang tuanya.
"Pstt.. kak, ada apa dengan nya?" tanya Hobin penasaran.
"Oh, Taehoon? mungkin dia sedang mencari semut di pojok ruangan? iya kan?" gurau [name] seraya tertawa geli, ia beranjak dari sofa lalu menghampiri Taehoon yang kini tengah berjongkok di pojok ruangan seraya memalingkan wajahnya.
"Apa?!" sentak Taehoon ketika tahu jika si gadis akan membujuknya.
"Jangan memojok seperti itu, bisa bisa kau di culik oleh hantu lho? kemari, duduk bersama ku dan Hobin" tangan mungil si gadis terulur lalu perlahan membelai surai cokelat pemuda itu.
"Pergi, aku sudah nyaman disini"
"Huh? apa kau yakin? pojok ruangan itu berhantu lho~ hihi"
"Ya"
"Taehoon? kau mulai nakal seperti dulu ya?"
Sang empu hanya mendengus dan masih senantiasa terduduk di pojok ruangan, ia kesal-atau lebih tepatnya ngambek karena sedari tadi [name] hanya mendengarkan apapun yang Hobin ceritakan dan menghiraukan dirinya begitu saja.
Si gadis menghela nafas berat, ia menepuk pelan puncak kepala Taehoon sesekali mengusapnya dengan gemas. "Hobin, tunggu sebentar ya. Kekasihku sedang marah, nih. Bagaimana jika kau ajak Gaeul atau yang lain saja"
"Tapi kak-"
"Lihat, nanti dia bisa murka lho~" [name] mencubit pipi kiri Taehoon dengan gemasnya sembari tertawa riang, kapan lagi Taehoon akan bertingkah seperti ini.
"Kak.. ku mohon tolong aku untuk kali ini. Ya?" Hobin terus memohon atau lebih tepatnya memaksa, jika ia pergi ke pusat kota seorang diri bisa bisa dirinya tersasar dan masuk daftar orang hilang.
"Ugm.. baiklah, tapi tunggu sebentar ya aku sedang membujuk anak kecil ini"
"Siapa yang kau sebut anak kecil?!" sahut Taehoon.
"Ah Hobin bagaimana jika kau pergi bersama Gaeul saja? sepertinya dia akan menyetujui ajakan mu" [name] mengusulkan, sudah pasti anak ayam itu akan mau di ajak pergi ke pusat kota oleh Hobin.
"Memangnya dia mau?"
"Tentu, karena dia menyukaimu"
Hobin hanya berdeham, ia kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa dan memikirkan hadiah apa yang akan ia belikan untuk Bomi nantinya. Dan ya, ia rela pergi ke pusat kota untuk membelikan sesuatu untuk gadis pujaan hatinya.
"Pergi sana" usir Taehoon, ia menepis tangan mungil [name] yang sedari tadi memainkan pipinya. "Iya, baiklah. Kalau begitu aku akan pergi" gadis itu berbalik dan berjalan pergi entah kemana meninggalkan Taehoon di pojok ruangan.
Melihat gadisnya pergi sontak saja membuat pemuda itu semakin merajuk, ia segera menyusul [name] yang mungkin kini tengah berada di dapur. Dan benar saja begitu sampai disana ia melihat sang kekasih tengah membuat susu hangat.
"Ck, sialan. Kau meninggalkanku?!" gertak Taehoon, ia menyandarkan tubuh kekarnya di ambang pintu sembari menyilangkan kedua tangan nya. [Name] yang menyadari keberadaan pemuda itu sontak saja tertawa geli.
"Kau merindukan ku ya?" guraunya, Taehoon tak menjawab dan justru wajah nya terlihat semakin masam. "Kemari, aku membuatkan sesuatu untukmu" titah [name] yang langsung saja dituruti oleh pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]
Fanfiction"Tolong bahagiakan dia sebagaimana kau membahagiakanku ku" [Fullname] gadis berparas cantik bak Dewi Yunani yang selalu menjadi pusat kebahagiaan dari banyak pemuda di sekitarnya. Original story : Taejoon Park Art : Kim Junghyun Editing Cover : Verr...