[Name] berlari menelusuri trotoar jalanan, kali ini ia benar benar menyesal dengan keputusannya. Ternyata Seongjoon tak semudah itu untuk di ajak berbicara, butuh keahlian untuk memancingnya.
"Seongjoon! Seongjoon!!! pria menyebalkan!.. aku tidak akan mau bertemu dengan nya lagi, tidak mau!-eh.. lihat lihat dong kalau sedang jalan-"
"Apa lihat lihat?"
"T-Taehoon?!.. mengapa kau ada disini"
"Aku hanya sedang mencari seorang gadis yang bisa di pacari"
"Oh... semoga kau mendapatkannya"
Si gadis yang sebelumnya terlihat kesal tiba tiba menjadi diam, ia menyingkirkan tubuh Taehoon yang menghalangi jalannya dengan kasar. "Hei, mau kemana kau!" tanya nya.
"Pulang"
"Aku akan mengantarkan mu" [name] menepis lengan Taehoon yang hendak merangkulnya dan makin mempercepat langkah kakinya.
"Sudah tidak perlu, aku bisa pulang sendiri"
"Banyak preman di sana"
"Iya, biarkan saja"
Taehoon terkekeh geli melihat gadisnya yang tengah cemburu, ia mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya lalu menyusul [name] yang sudah lumayan jauh. Pemuda itu mendekap tubuh si gadis dan memasangkan sebuah liontin di lehernya.
"E-eh.." [name] mendongak, ia mendapati senyuman Taehoon yang mengembang. Pemuda itu sedikit menundukkan kepalanya dan mengecup kening si gadis dengan penuh sayang.
Sontak wajah [name] memerah padam, ia terkejut dengan sesuatu yang tiba tiba ini. "Aku ingin menikmati malam yang indah ini bersama mu" ujar Taehoon. Si gadis sempat tak bergeming sebelum uluran tangan pemuda itu mengajaknya untuk kembali berjalan.
"Kali ini, aku yang akan mentraktir mu"
Keduanya berkeliling di sepanjang kota, menikmati pemandangan malam yang begitu indah. Sesekali [name] mengajak Taehoon untuk mampir di sebuah taman yang ramai pengunjung.
"Kau mau mencoba ice cream itu?" si gadis menunjuk salah satu stand makanan yang menjual aneka macam ice creami, Taehoon mengangguk setuju dengan tawaran itu.
Antrian terlihat cukup ramai hingga [name] kesulitan untuk bernafas, bahkan ia sampai terhimpit oleh dua orang pemuda yang tingginya setara dengan Taehoon.
Gadis itu perlahan mundur keluar dari antrian, ia memandang Taehoon dengan sorot mata memelas. "Apa?" tanya pemuda itu, "Aku tidak dapat mengantri karena mereka menghalangiku.."
"Biar aku saja yang mengantri, kau tunggu disana"
"Tidak apa?"
"Iya, tentu saja"
[Name] terduduk disebuah bangku kosong yang tak jauh dari stand ice cream, seraya menunggu Taehoon yang tengah mengantri gadis itu menyempatkan diri untuk menghubungi Hobin.
Tak kunjung mendapat balasan membuat [name] merasa sedikit kesal, tak lama ia di hampiri oleh Yeonwoo yang kebetulan lewat. "[Name]?.. apa yang kau lakukan disini?" tanya nya seraya ikut terduduk di samping gadis itu.
"H-hehe.. Yeonwoo, aku sedang menunggu Taehoon. Bagaimana denganmu, apa yang kau lakukan disini?"
"Rumah sakit terlalu menyesakkan jadi aku memutuskan untuk berkeliling mencari udara segar"
"Ah iya! aku baru sadar jika taman ini dekat dengan rumah sakit tempat ayahmu di rawat, kalau begitu bolehkah aku menjenguk beliau besok?"
Yeonwoo tersenyum sumringah mendengarnya, tentu saja ia akan mengizinkannya karena hanya orang orang tertentu yang bisa menjenguk ayahnya dan [name] adalah salah satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]
Fanfiction"Tolong bahagiakan dia sebagaimana kau membahagiakanku ku" [Fullname] gadis berparas cantik bak Dewi Yunani yang selalu menjadi pusat kebahagiaan dari banyak pemuda di sekitarnya. Original story : Taejoon Park Art : Kim Junghyun Editing Cover : Verr...