Di Dojang, Hobin dan Taehoon sibuk memijit kaki Yeonwoo agar pemuda itu cepat sadar. [Name] juga ikut membantu, ia membaluri sebuah minyak herbal yang diberikan Gaeul pada leher pemuda itu.
"Pijit yang benar dong, Taehoonn! kapan orang pingsan bisa bangun kalau begitu" titah Hobin, Taehoon cengo. Ia sungguh tak berpengalaman untuk memijat orang, sungguh.
"Kau saja yang meneruskannya-"
"H-hei.. mengapa aku ada di Dojang.." tiba tiba Yeonwoo terbangun seraya tersenyum kaku mendapati ada banyak orang di sekitarnya terlebih lagi [name].
"Kau pingsan, jadi kami membawamu kesini" sahut Jjiksae seraya tersenyum misterius, begitu juga dengan Gaeul. Keduanya mendekat pada Yeonwoo seraya membisikkan sesuatu.
"Kau harus berterima kasih pada kami, Ji Yeonwoo"
"Iya lho.. tadinya Sabeoumnim ingin menguburkan mu di gunung@@"
"Jadi kami membawamu kemari untuk menghilangkan bukti"
"Jadi kami yang menyelamatkan nyawamu@-"
"Hei.. Gaeul, Jjiksae! jangan berbicara seperti itu" [name] menyela seraya kembali mengoleskan minyak herbal, namun tangannya dihentikan oleh Yeonwoo yang menahannya.
"S-sudah cukup, terima kasih telah repot repot membantuku" ujarnya seraya memalingkan wajah malu, Taehoon menatap sinis pemuda itu. Ia menarik tubuh [name] kebelakang dan memangku nya.
"Cepat pergi jika kau sudah sadar, jangan berbaring di Dojang yang suci ini" titahnya Taehoon seraya menatap tajam, Yeonwoo bangkit lalu mengusap tepi bibirnya yang masih sedikit berdarah.
"Tapi.. sekarang aku harus bagaimana?" tanya Yeonwoo, [name] dan Taehoon saling menatap sesaat untuk berbagi isi pikiran. "Apa perlu ku beri tahu? aku kan sudah bilang lakukan saja apa yang kau inginkan" ujar Taehoon.
Yeonwoo tersenyum tipis lalu berbalik menuju ke arah pintu keluar, namun sebelum itu ia menyempatkan diri untuk berterima kasih atas hal yang ia terima dari mereka.
"Kau berhasil, lagi.." ujar [name] seraya mengusap puncak kepala Taehoon, "Tentu saja, aku memang sudah ahli-agh!" tiba tiba usapan lembut itu menjadi sebuah pukulan keras yang di layangkan si gadis.
"Caramu itu salah, bocah nakal!"
"Sakit, bangsat!"
Ditengah keributan kedua nya tiba tiba Jjiksae bertanya, "Ngomong ngomong, aku penasaran dengan sesuatu. Apa kalian bisa memberikan jawabannya?" tanya nya. [Name] dan Taehoon menoleh bersamaan. Keduanya tertarik dengan apa yang akan dibicarakan oleh pemuda bersurai kuning itu.
"Katakan saja, kami pasti akan menjawabnya, iya kan.. Taehoon?"
"Ck, terserah"
"Anak bernama Lee Dowoon, apa semirip itu dengan Hobin? aku mendengar dari Sabeoumnim [Hansoo], Lee Dowoon adalah teman SMP kalian. Dulu masuk berita juga kan?..
Siswa teladan yang mati di hajar anak nakal. Jangan jangan alasan Seong Taehoon memukul Ji Yeonwoo dan melindungi Hobin.. karena mirip dengan Lee Dowoon?"
Mendengar pertanyaan itu membuat [name] pergi begitu saja keluar dari Dojang tanpa mengatakan satu patah katapun yang terucap dari bibir mungilnya, bahkan ia tak melihat Hobin yang hampir terjatuh dari lantai atas.
Sedangkan Taehoon, ia bergegas menahan tubuh Hobin yang akan terjatuh. "Kalau memang mirip, aku pasti sudah baik padanya sejak awal. Tapi, kalian tidak mirip... sama sekali" jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]
Fanfiction"Tolong bahagiakan dia sebagaimana kau membahagiakanku ku" [Fullname] gadis berparas cantik bak Dewi Yunani yang selalu menjadi pusat kebahagiaan dari banyak pemuda di sekitarnya. Original story : Taejoon Park Art : Kim Junghyun Editing Cover : Verr...