19

965 151 5
                                    

Bomi meneriaki mereka, hingga membuat ketiganya pergi dengan hati yang panas. [Name] terdiam, baru kali ini dia terkena Hunter, akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke tempat lain.

Rumi mengajak Hobin dan [name] untuk melakukan kolaborasi dengan tema konten Mukbang, saat sedang opening lagi lagi ketiga pemuda itu datang.

"Hei! kalian merekam kami ya?" tegur si rambut kuning, Hobin langsung berdiri dari kursinya dan menyuruh Jjiksae untuk menaikkan angle kamera nya.

"Mentang mentang sedang siaran, apa boleh mereka orang seenaknya?"

"Maaf, kami tidak bermaksud begitu"

Salah satu dari ketiganya mendekati Jjiksae dan mengambil paksa kameranya, pemuda itu langsung mengoceh tidak jelas. Padahal mereka sendirilah yang sengaja agar bisa tertangkap kamera.

"Kembalikan kameranya pada Jjiksae!" gertak [name] seraya merebut paksa kamera itu, si pemuda menyeringai lalu menepuk kasar kepala si gadis yang membuatnya langsung terbakar emosi.

"Dasar bocah, lebih baik tutup mulutmu"

"Siapa yang kau bilang bocah?!.."

"Kau! itu kau bocah-Ahh!"

[Name] menendang tulang kering pemuda itu hingga menimbulkan suara patahan tulang yang begitu menyakitkan, si gadis langsung merebut paksa kameranya dan mengembalikannya pada Jjiksae.

"Eh.. tolong tenang dulu, kita bicarakan baik baik apakah memang terekam atau tidak" ujar Hobin memberikan sebuah solusi, ia sedang tak ingin melawan siapapun saat ini.

Bukannya menjawab dengan sopan si pemuda berambut kuning itu malah memukul kepala Hobin dengan kasar.

"Kau ini bodoh ya?"

"M-maaf.. kami tidak akan mengulanginya"

"Begitu-"

"Apa yang kau lakukan pada adikku!" gertak [name] seraya menepis tangan pemuda itu yang hendak kembali memukul kepala Hobin, "K-kak [name].. sudah, aku baik baik saja" Hobin menggenggam lengan gadis dengan sedikit paksaan.

"Kau meremehkan adikku karena dia menahan diri untuk menghajarmu, rambut kuning?"

"Berisik bocah!"

"Aku bukan bocah!-Hobin?"

"Maaf.. saya minta maaf yang sebesar besarnya" Hobin menengahi keduanya membuat [name] semakin merasa kesal, benar benar kesal.

"Kak [name] baik baik saja? biarkan aku yang menyelesaikan ini"

"Tapi-"

"Ada apa ini?" tiba tiba suara bariton terdengar, menoleh ke asal sumber suara [name] mendapati Yeonwoo yang tengah menghampiri mereka, pemuda berkacamata itu meminta penjelasan pada Bomi tentang apa yang terjadi.

"Kalian sudah mengancam dan memukul orang lain tanpa alasan jelas, cepat minta maaf!" titahnya, ketiga pemuda itu malah tertawa, meremehkan Yeonwoo yang terlihat bodoh.

"Apa? minta maaf, kau gila ya?" salah satu dari mereka menyahuti seraya menarik paksa lengan [name] hingga membuat gadis itu meringis.

"Eh, tunggu.. bukankah dia itu, Newtuber dengan 1,8 juta subscriber? Ji Yeonwoo.."

"Ya sudah, lebih baik kita pergi saja.. sampai bertemu diluar siaran bocah"

Melepaskan genggamannya dengan kasar, si rambut kuning mengajak kedua temannya untuk pergi dari sana. [Name] hendak mengejar namun ia sudah lebih dulu ditahan oleh Yeonwoo.

"Sudah, biarkan mereka pergi.. ngomong ngomong apa kau baik baik saja?" Yeonwoo bertanya seraya tersenyum manis menandakan betapa tulusnya perhatiannya pada gadis itu.

He's My Badboy Seong Taehoon [Slow up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang