- 𝘔𝘖𝘔 : 𝘋𝘖𝘕'𝘛 𝘓𝘌𝘈𝘝𝘌 𝘔𝘌 -
"Kenapa Eunbi harus duduk di belakang?"
"Masuk saja."
Eunbi masuk ke mobil dengan raut wajah tidak bersahabatnya, dia yang biasa duduk di bangku samping kemudi tiba-tiba disuruh di belakang. Jeonghan memasangkan sabuk pengaman untuk Eunbi, baru setelah aman dia menutup pintu dan membukakan pintu samping kemudi.
"Ada yang ingin pergi bersama," bisik Jeonghan pada Eunbi.
"Siapa?"
"Hallo~" sapa Sowon senang. "Aigo, kamu sangat cantik dengan baju seragam itu, Ibu akan mengantar kamu sampai ke sekolah."
Eunbi tidak senang, dia malah terheran. Tidak pernah dia melihat ibunya duduk di samping ayahnya, tidak pernah dia melihat ibunya berdiri di sampingnya dan menggenggam tangannya untuk mengantar atau menjemput ke sekolah. Ini menjadi kali pertama ibunya berangkat bersama.
"Eunbi kita pasti bahagia sekarang." kata Jeonghan setelah masuk ke mobil. "Eunbi yya, siap memamerkan Ibu kepada teman-temanmu?"
Sowon dan Jeonghan kompak menoleh ke belakang, menunggu jawaban dari Eunbi yang saat ini hanya memandang ke jendela. Tiba-tiba Sowon merasakan usapan lembut di punggung tangannya, ia mengalihkan atensinya pada Jeonghan yang menenangkan.
"Sayang," panggilnya.
Sowon balas tersenyum. "Ayo kita berangkat sekarang."
"Ayo!!!" pekik Jeonghan berupaya untuk memecah keheningan di sana. "Eunbi yya, mau mendengarkan lagu?"
"Tidak usah," cetus Eunbi.
"Hei~" goda Jeonghan dengan disertai tawa. "Lihatlah lagu apa yang cocok untuk pagi kita~"
"Yeojachingu! Yeojachingu!" pekik Sowon. "Kurasa lagunya ramah anak-anak."
"Benar, kamu benar."
"Biar aku yang memilih."
Sementara Jeonghan fokus menyetir, Sowon mulai mencari lagu yang diharapkan mencairkan suasana di mobil ini. Lagunya harus ramah anak-anak, mengingat Eunbi masih sangat lugu untuk menirunya.
Lagu Glass Bead milik Gfriend telah diputar, Sowon ikut bernyanyi dan disambut ceria oleh Jeonghan yang tak bisa menutup mulutnya karena terlalu candu.
Ekor mata Eunbi bergerak melirik kedua orang tuanya yang bersikap kekanakan di sana, tanpa sadar dia tertawa. Hanya dalam hitungan detik saja lagu itu menghipnotis Eunbi untuk jadi lebih ceria lagi, bahkan bocah Hwang kini ikut bernyanyi bersama dengan kedua orang tuanya.
Yang ada di sana adalah tawa dan kebahagiaan.
"Sampai~"
Eunbi tertawa kecil. "Sudah sampai? Yah, padahal masih mau bernyanyi."
"Sayang, aku yang akan turun," kata Sowon.
"Okay!"
Sowon keluar dari mobil lebih awal, dia membukakan pintu Eunbi dan menuntun Si kecil turun dari mobil. Eunbi mendongak melihat ibunya yang menjulang tinggi di atas sana, dia merasakan genggaman erat dan hangat Sang ibu yang akhirnya akan mengantar ia ke sekolah.
"Ibu," panggil Eunbi.
"Ya?"
"Nanti pulangnya Ibu menjemput atau tidak?"
Sowon berhenti melangkah, ia berjongkok mensejajarkan posisinya dengan Eunbi. Pandangan mereka bertaut sekarang, Sowon pun mengusap surai hitam legam putrinya dengan penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM
Fanfiction[COMPLETED] Book 1 "Ibu, jangan tinggalkan Eunbi." [02-01-23] #3 Sinb