09. Ibu, Jangan Peluk Dia!

319 83 44
                                    

- 𝘔𝘖𝘔 : 𝘋𝘖𝘕'𝘛 𝘓𝘌𝘈𝘝𝘌 𝘔𝘌 -

Eunbi menatap lorong rumah sakit yang sangat kosong, tanpa sadar kakinya melangkah menuju ke ujung lorong tersebut. Beberapa menit sebelumnya dia di ruangan Sang ibu, tetapi ibunya pergi untuk pemeriksaan, Eunbi bosan jadi dia keluar dari ruangan. Anak seperti Eunbi sebenarnya hanya perlu diberi satu mainan saja, tapi sayangnya Sowon tak mempersiapkan hal itu.

Langkahnya terhenti saat melihat salah satu pintu terbuka, bocah perempuan itu celingukan sebelum pada akhirnya menyandarkan punggungnya pada pintu. Eunbi sedikit curiga pada pergerakannya, dan tiba-tiba saja kakinya melangkah menghampiri.

"Ibu sedang tidul, jangan ganggu Ibu," ucap bocah itu pada Eunbi.

Eunbi mengerutkan dahinya bingung. "Aku tidak bertanya."

Bocah perempuan itu menatap Eunbi dalam sekali, sehingga Eunbi dapat melihat ketakutan pada dirinya saat ini. Sepasang bola mata polos itu berkaca-kaca.

"Jangan menangis kamu."

"Sssstt, Ibuku sedang tidul, jangan belisik."

Eunbi masih bingung tak mengerti maksudnya, sebab Eunbi tidak bertanya apapun apalagi tentang ibunya itu. Toh, Eunbi datang ke sini untuk melihat-lihat, bukan mengajaknya bicara.

"Tapi jangan pelgi dulu, tunggu." Bocah itu menahan pergelangan tangan Eunbi. "Temani Yeoleum."

"Jangan sentuh tangan Eunbi." tandas Eunbi tak suka. "Lepaskan tangan Eunbi, sekarang!"

"Tapi jangan tinggalkan Yeoleum~" pintanya dengan suara gemetar khas orang menangis. "Yeoleum sendilian, Ayah pelgi dan Ibu tidul, Yeoleum sendilian~"

Eunbi melepaskan tangan bocah yang mengaku sebagai Yeoleum itu dengan kasar, bahkan perbuatannya membuat Si bocah jatuh terduduk dan menangis.

"Yeoreum ah, ada apa denganmu?"

"Ibu," panggil Eunbi.

"Eunbi, kamu apakan Yeoreum?" tanya Sowon. "Yeoreum ah, kamu baik-baik saja, Nak?"

"Dia menyentuh Eunbi, dia kotor!" tunjuk Eunbi tak suka. "Ibu, jangan peluk dia!"

"Yeoreum ah," panggil Sowon. "Apa sesuatu terjadi pada Ibu kamu, hm?"

Yeoreum nama sesungguhnya, tapi Si bocah yang belum fasih menyebut huruf r itu menyebut namanya dengan salah. Bocah itu menggelengkan kepalanya dengan sisa sesenggukan, ia melepaskan diri dari pelukan Sowon dan merentangkan kedua tangan di depan pintu.

"Ibu sedang tidul, jangan diganggu!"

"Yeoreum ah, izinkan Dokter masuk ke dalam, ya?" Sowon membujuk, menyeka air matanya dan tak lupa memandangnya lamat.

"Tidak!!!" jerit Yeoreum tak tertahankan.

Sowon sudah menebak apa yang sebenarnya sedang terjadi, Ken datang tepat di saat Sowon membutuhkan bantuan. Laki-laki itu bergegas memangku Yeoreum yang terus berontak dan menangis histeris.

"Tidak, jangan ganggu Ibuku!!!" teriak Yeoreum.

"Tolong panggilkan suster ke ruangan ini." pinta Sowon.

"Baik!" Ken memeluk erat Yeoreum sambil berlari mencari suster yang akan mendampingi Sowon di dalam.

Pasti sudah terjadi sesuatu di dalam sana, perilaku anak itu tak bisa membodohi Sowon.

Eunbi mendorong dirinya masuk ke dalam ruangan, dia melihat Sang ibu yang sedang melakukan pemeriksaan serius. Seorang suster pun masuk terburu-buru, mendampingi dr. Ahn Sowon yang masih berusaha menyelamatkan pasiennya.

MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang