- 𝘔𝘖𝘔 : 𝘋𝘖𝘕'𝘛 𝘓𝘌𝘈𝘝𝘌 𝘔𝘌 -
Dia terbangun.
Dia masih diberi kesempatan untuk membuka mata. Iya, Ahn Sowon. Dokter spesiasil kanker itu kini terbaring lemah di ranjang rumah sakit, dia yang biasanya menangani pasien kini malah menjadi pasiennya. Orang pertama yang Sowon lihat adalah rekan kerja sekaligus sahabatnya, Kang Jisoo.
"Kamu masih marah, ya?" goda Sowon sambil terkikik gemas.
"Tidak," elak Jisoo.
Sowon beranjak duduk, dia sedikit meringis saat pening menyerang begitu saja. Tapi kemudian dia benar-benar bisa duduk, dan saat itu juga Jisoo sudah berdiri seperti berjaga-jaga takut terjadi sesuatu. Saat pandangan mereka bertemu, Jisoo kembali duduk sembari melipat kedua tangan di bawah dada, ia pun mengangkat dagunya angkuh seolah tak peduli.
Sowon tertawa kecil. "Ayolah, aku sedang sakit, jangan bersikap seperti itu."
"Sejak kapan?"
"Sudah lama."
"Kenapa tidak memberitahuku?"
Lagi, Sowon tertawa kecil melihat sikap Jisoo yang benar-benar lucu. Jisoo menghujaminya dengan beberapa pertanyaan, tapi dia tak sedikit pun bersedia menatap Sowon.
"Jawab!"
"Tapi sekarang kamu sudah tahu."
Jisoo melirik Sowon dengan ekor matanya, bibirnya itu tiba-tiba saja bergetar, sejurus kemudian Jisoo beranjak berdiri dan memeluk Sowon. Sudah pasti tangisnya pecah, mengetahui bahwa sahabatnya menderita sakit parah dia tak bisa bernapas dengan lega.
"Kenapa harus kamu, sih?" tanya Jisoo tak terima.
"Maunya kamu, begitu?" Sowon balik bertanya.
"Yak, kita harus sehat!" pekiknya dengan suara gemetar. "Kita ini seorang dokter, kita harus menyembuhkan orang-orang yang sakit, kita—Yaaaaakkkk~" Jisoo merengek di akhir kalimatnya, tak siap untuk yang berikutnya.
Pelukan itu merenggang, Sowon mengusap air mata yang menjejak di kedua pipi Jisoo, lagi dan lagi dia tertawa menanggapinya. Entah kenapa Jisoo lucu ketika seperti ini, atau mungkin di usia mereka yang sekarang memang sedang lucu-lucunya.
"Yak, pergi menjauh dari sini, ada ingus di hidungmu!" usir Sowon. "Menjijikan."
Jisoo menarik ingusnya ke dalam. "Sudah hilang."
"Itu menjijikan, Jisoo!" marah Sowon. "Aigo, kamu ini seperti anak kecil saja."
"Kamu berjanji akan sembuh, 'kan?" tanya Jisoo sedih. "Kamu tidak akan meninggalkan aku, 'kan? Tidak, maksudku ... kamu akan bertahan untuk Eunbi, iyakan?"
"Iya."
"Jawab dengan benar!" desak Jisoo dengan sisa sesenggukannya.
"Iya Jisoo, iya aku akan sembuh, untuk Eunbi."
Jisoo menarik ingusnya lagi. "Hampir keluar sedikit, maaf."
"Jorok!"
"Kamu mau ke mana?" Jisoo menahan Sowon yang hendak turun dari ranjang rumah sakit. "Tidak, jangan pergi dulu, istirahat sebentar lagi saja."
"Aku harus menjemput Eunbi, Soo." jawab Sowon sembari turun dari ranjang. "Eunbi hanya punya aku sekarang, jadi aku harus datang tepat waktu buat dia."
"Tidak, aku sudah memberitahu Kak Irene untuk menjemput Eunbi," kata Jisoo.
"Apa kamu bilang?"
Jisoo menunduk, dia tidak bisa memberikan jawaban untuk kedua kalinya. Lalu, Sowon meraih kedua bahunya, mengguncangnya meminta jawaban lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOM
Fanfiction[COMPLETED] Book 1 "Ibu, jangan tinggalkan Eunbi." [02-01-23] #3 Sinb