PVSA - 38

234 12 0
                                    

Rayna membuka dokumen yang berisikan peta dunia. Beberapa tempat di beberapa negara dicoret dengan cakra warna merah. Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, Las Vegas, Los Angeles, New York, New York, Milan, Venesia, Paris, Madrid, dan masih banyak lagi kota lainnya.

"Apa maksud dari peta ini?" Rayna mencoba mengingatnya kembali.

** Flashback **

Rayna meletakkan pistolnya kemudian mencoret Milan.

Mark menunjuk kota Venesia di peta. "Ada hotel di sana. Mereka memiliki brankas baja berisi berlian-berlian murni. Jika digabung, harganya 123 milyar."

"Kita ke sana?" Tanya Rayna.

"Tentu."

** End Flashback **

Rayna membuka dokumen selanjutnya. Isinya adalah beberpa berita internasional yang menyiarkan tentang kejahatan yang dilakukan Mark dan anggota timnya.

Rayna memegangi kepalanya yang mulai terasa sakit lagi.

** Flashback **

Rayna remaja jatuh tenggelam ke lautan yang dalam. Air mulai memenuhi paru-parunya.

Apa ini akhir dari hidupku? Batinnya.

Rayna atau sebenarnya Gynevra Syakhlislamova. Dia seorang yatim piatu. Seorang pelatih assassin membawanya dari panti asuhan dan melatihnya dengan keras. Sehingga Nevra tumbuh menjadi assassin yang cukup ditakuti.

Setelah tumbuh dewasa, Nevra bergabung menjadi anggota tim pencuri dan penjahat internasional yang diketuai oleh Mark. Dia juga membuat tato tulip di dadanya sama seperti Mark. Tato tulip tersebut adalah lambang tim mereka.

"Dengar, kita hanya mencuri dari tempat besar. Kita tidak boleh membunuh orang, jika orang tersebut tidak membahayakan kita." Kalimat tersebut sering diucapkan Mark pada anggotanya.

Beberapa bank, kasino, bar, perusahaan finansial, bahkan hotel besar sekali pun menjadi sasaran mereka. Bahkan seluruh agen rahasia dunia berlomba-lomba menangkap mereka karena dianggap membahayakan semua orang. Pemerintah pusat di Indonesia juga memerintahkan penangkapan terhadap mereka. Selain karena pernah melakukan pencurian besar di Indonesia, beberapa anggota tim Mark juga memiliki kewarganegaraan Indonesia. Oleh karena itu, BIN dan ARN dikerahkan untuk menanganinya.

Namun, di luar dugaan. Tim Mark sangat kuat dan susah ditaklukan. Mereka memiliki ribuan cara untuk melawan balik serangan lawannya. Dua orang hacker, dua orang petarung jarak jauh, dua orang petarung jarak dekat, dan dua orang assassin. Awalnya begitu formasi tim Mark ini. Tetapi, tim ini bisa bertukar peran tergantung situasi.

Satu per satu dari mereka mulai tertangkap dan tewas, tapi itu tidak membuat tim tersebut jatuh. Satu nyawa anggota mereka bisa menyebabkan belasan kematian musuh mereka.

Karena sering bersama, Mark dan Nevra jatuh hati. Mark mengecup bibir Nevra saat kembang api menghiasi langit New York di tahun baru.

"Aku mencintaimu, Gynevra. Mari kita hidup bersama. Setelah ARN dan BIN berhenti mengejar kita, kita akan pergi ke New Zealand dan memulai hidup baru dengan identitas baru."

Rayna tersenyum dan mengangguk.

Namun, sebuah kesalahan terjadi saat mereka beraksi tidak sesuai rencana. Empat orang anggota Mark haris tewas dan dia terpaksa lari ke Indonesia, yaitu tempat asalnya. Dia bersama rekan-rekannya kembali ke negara tropis itu setelah sekian lamanya beraksi di luar negeri.

"Sudah 7 tahun berlalu sejak terakhir kali kita mencuri di negara ini," kata Kevin.

Sebenarnya niat mereka tinggal di Indonesia hanya untuk sementara  karena mereka sedang berada dalam pengejaran agen mata-mata luar negeri. Mereka menjadikan Indonesia sebagai tempat persembunyian.

Namun, Covid-19 mewabah di Indonesia sehingga semua transportasi ditutup untuk sementara. Terpaksa Mark dan teman-temannya harus lebih lama tinggal di Indonesia. Mereka tidak mencuri di Indonesia. Uang hasil curian dari pencurian masih banyak. Mereka bisa melakukan apa pun yang mereka mau.

☆★☆

10.43 | 21 April 2021
By Ucu Irna Marhamah

POLICE VS ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang