4 | On The Ball

126 17 12
                                        

Kunjungan [Name] pagi ini untuk menjenguk Louis diklinik, kemarin malam ia mendapatkan email dari dokter yang menangani bahwa binatang tersebut sudah mulai membaik. Setelah pengangkatan benjolan kecil diginjalnya, Louis sudah mulai memperlihatkan keaktifannya lagi meskipun baru selesai dioperasi beberapa jam kemudian. Tak lupa ia katakan bahwa Louis bisa pulang dalam waktu dekat.

Kucing putih dengan mata biru kini sedang menikmati sarapan paginya yang dimana masih dibantu oleh perawat disini. Teringat juga bahwa pengobatan Louis tidak akan berjalan dengan lancar jika bukan dari uang kiriman Erwin. [Name] dari balik kaca memvideokan Louis didalam sana dan akan mengirimkannya kepada Erwin. Tak lupa ia menuliskan rasa terima kasih atas semuanya. Selama ini pria itu tidak pernah berpikir dua kali untuk membantu maka dari itu [Name] bertekad menjadi sukses dan akan membayar semua hutang yang ia punya kepada Erwin meskipun pria itu membantunya dengan sangat ikhlas.

Pesan itu sudah diterima namun belum dibaca, mungkin disana ia sangat sibuk menikmati hari sebagai calon dokter spesialis anak. Dan setelah puas ia segera menuju kantor Hange untuk memulai hari pertama berkerja. Taksi kosong yang terparkir di isi oleh [Name] dengan cepat tak lupa membacakan alamat dari kartu nama yang diberika Hange kemarin, barulah supir itu segera mengantarkannya kesana dengan segera.

Selama diperjalanan [Name] mengobrol dengan bapak supir yang sudah paruh baya hanya menikmati percakapan singkat saling memecahkan keheningan didalam taksi lagi pula selama diperjalanan mereka sama-sama menikmati topik random pembicaraan mereka. Hingga tak terasa ia pun sampai.

"Bukankah uang ini lebih banyak nona?"

"Anggap saja rezeki bapak hari ini, terima kasih atas tumpangannya" lalu dengan segera ia keluar dari taksi dan melangkah masuk kedalam kantor besar. [Name] sungguh senang dapat memberikan sedikit uangnya untuk bapak taksi tadi lagipula selama diperjalanan ia merasa tidak bosan, tak ada salahnya untuk melakukan kebaikan.

Perusahaan ini sangat besar, ini menarik perhatian [Name] yah meskipun ini tidak terlalu besar tidak seperti perusahaan yang sudah menendangnya keluar tempo hari. Ia bertanya didalam hati apa mungkin perusahaan ini dan perusahaan itu saling berkerja sama? Lagipula Hange ada disana pada hari itu, baru saja ingin bertanya pada meja receptionist suara besar memanggil namanya bahkan bergema pada gedung besar ini.

Wanita itu Hange, berjalan dengan kedua tangannya merentang lebar suara sepatu yang [Name] yakin mahal itu berbunyi sesuai dengan langkah kakinya, tak lupa kaca mata hitam keluaran terbaru ia gunakan. Setelan mewah dengan kemeja yang dimasukan kedalam celana jeans hitam menjinjing tas berwarna putih. Sangat casual namun terlihat elegan.

"Selamat pagi Hange-san" [Name] membungkuk memberi hormat kepada wanita yang sudah berada didepannya tersenyum lebar sekali.

"Aku pikir kau akan datang terlambat" wanita itu tertawa kecil sambil menepuk bahu [Name]. Disindir seperti barusan [Name] hanya bisa menyengir kuda.

"Jikapun kau terlambat aku tidak akan mengusirmu, tidak perlu trauma. Aku tidak seperti bos cebol perusahaan sebelah" cibir Hange.

[Name] merasa risih sekali mendengar bos besar dari perusahaan besar itu di sebut dengan kata 'cebol' padahal siapa yang tidak tahu dengan perusahaan yang sudah berdiri lama dengan nama marganya saja akan membuat orang merinding ngeri jika mendengarnya, mengingat usaha dari keluarga tersebut berada hampir disetiap penjuru dunia dengan berbagai macam bidang bisnis? Jika tak salah ia pernah membaca artikel bahwa keluarga mereka juga salah satu keluarga terkaya nomor 2 didunia sesuai dengan majalah "Paradis".

Dilihat dari gayanya berbicara memang sepertinya mereka adalah teman dekat.

"Sudah sarapan?"

[Name] menggeleng cepat. "Belum" jawabnya, lagipula memang benar ia belum sarapan karena takut terlambat.

NO REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang