Petra menghela nafas panjang, dan menutup surat itu dan kembali menyimpannya ditempat yang aman agar tidak diketahui oleh Levi. Mau bagaimanapun Levi tidak boleh tahu apa isi dari surat tersebut. Belum sekarang. Petra berusaha bersikap sebiasa mungkin saat mendengar suara kaki menuruni tangga terburu-buru tersebut, lalu sebuah kecupan mendarat dipipinya.
"Aku pergi kerja dulu, kau yakin tidak apa aku tinggal?"
Petra mengangguk, "Aku hanya merasa lelah saja untuk pergi kekantor, tidak perlu mengkhawatirkan aku"
"Telpon saja jika perlu sesuatu"
"I will" Petra mengecup bibir Levi, lalu mengantar suaminya hingga depan pintu. Levi melambaikan tangannya setelah ia masuk kedalam mobil, Petra membalas lambaian tangan tersebut hingga mobil itu keluar dari pekarangan rumahnya.
Levi merapikan letak dasinya, lalu merapikan rambutnya di kaca. Semuanya dilakukan dengan cara tergesa-gesa jika tidak dibangunkan oleh Petra mungkin ia akan terlambat. Matanya bergantian melihat ke arah kaca dan jalanan bergantian. Karena masih sibuk merapikan dirinya, kedua mata Levi membulat, pasalnya ia hampir menabrak seorang wanita yang tengah berjalan dengan wanita paruh baya jika ia terlambat menginjak pedal rem kuat-kuat.
"Sial!"
"Woi! Bawa mobil yang benar anjing!"
Baik keduanya, sama-sama melotot melihat siapa yang ada didepannya. Wanita itu langsung menunduk dan segera membawa wanita paruh baya itu menyebrang dengan cepat, sempat ia lihat wanita itu terlihat cemas, lalu Levi langsung saja keluar dari mobil dan mendekati mereka.
Mampus, mana ni mulut reflek banget neriakin dia anjing tadi!
"Terima kasih, kau sudah membantu-ku menyebrang."
Ia membungkuk hormat, "Tidak apa-apa.. Untung saja kita tidak ditabrak mobil" biarku katakan, bahwa ucapannya barusan adalah sebuah sindiran karena ia tahu pria itu sudah berdiri tepat dibelakangnya sekarang, jangan ditanya kenapa ia bisa tahu, karena energi dan juga aura keberadaan pria itu akan selalu ia ketahui dengan mudah. Lalu wanita paruh baya tersebut melempar tatapan sinis kepada Levi lalu tersenyum kembali menatap wanita yang sedang membelakanginya ini, "Aku pamit dulu ya cantik, hati-hati diperjalanan dan hindari pengemudi ugal-ugalan" sindir wanita tua yang langsung membuat Levi berdecak kesal.
"Baik.. Hati-hati nek!" serunya sambil melambaikan tangan, dan sekarang ia harus menelan ludahnya sendiri karena takut setengah mati hanya sekedar berbalik badan kearah pria tersebut, karena wajahnya begitu menyeramkan matanya sampai melotot hampir keluar.
"Oi!"
Mau tak mau, ia tetap harus menghadap pria itu sekarang, dan hal yang hanya bisa ia lakukan adalah menyengir kuda. "Selamat pagi tuan Levi"
Kedua alis Levi menyatu, kedua matanya bergerak liar mencari sesuatu disekitaran tubuh wanita, dengan sorot khawatir, "Kau baik-baik saja?"
"Ya! Aku baik-baik saja"
Levi menghela nafasnya lega, "Kenapa kau masih berada disini, bukannya kau seharusnya sudah berada di kantor sekarang, [Name]?"
Ya, dia [Name]. Wanita yang hampir ditabrak oleh Levi. Lalu kalian dengar jelas bukan tadi [Name] meneriaki dia apa?
"Seharusnya iya, jika aku tidak ketinggalan bus. Hehe"
Levi menatap kesal jadi sekretarisnya ini terlambat? Ia ingin marah, pasalnya mereka sudah terlambat 10 menit sekarang. Halte bus ini juga sudah sepi dan tidak akan ada lagi bus yang datang dalam waktu yang dekat.
"Kau ikut aku saja. Tidak akan ada bus lain dalam waktu dekat" Levi segera masuk kedalam mobilnya dan disusul oleh [Name] dengan berlari. [Name] mengucap syukur, setidaknya ia tidak perlu naik taksi karena harganya cukup mahal, dan ini sudah akhir bulan sebaiknya berhemat saja. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan, [Name] memainkan jari tangannya ia harus meminta maaf karena tadi sudah meneriaki Levi dengan kata kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
NO REGRET
RomanceDisaat cinta mulai diuji dengan kedatangan orang baru sedangkan Levi terus berusaha keras untuk mempertahankan rumah tangganya. Namun hati ini sudah terlanjur jatuh mencintai wanita yang datang dititik terendah, sedangkan dunia memandang wanita ters...