BAB 8

12.2K 668 10
                                    

"Apa kau merindukannya?"

"..."

"Maria."

Leyvi setengah mati menunggu pria itu menjawab pertanyaannya, tapi sepertinya Noah sama sekali tidak peduli dengan itu. Lihatnya, bahkan sampai hari esok datang pun ia sama sekali tidak mengatakan apapun tentang Maria. Leyvi sangat geram hingga ingin menggigit pria ini. Beruntung saja Sarah datang menjenguknya, jika tidak...

"Oh sayang." Sarah meraih tangan Leyvi dan menciuminya.

"Mom, aku baik-baik saja sekarang. Maafkan aku."

"No. Tidak sayang, harusnya itu mommy. Maafkan mommy sayang. Sepertinya mommy belum mengenalmu dengan baik." Leyvi tersenyum lembut lalu menggeleng. Tidak setuju dengan pernyataan Sarah.

"Oh. Lihatnya tubuhmu sayang, kenapa kau semakin kurus? Noah, apa kau memperlakukan istrimu dengan baik?" Sarah langsung menatap sinis ke arah Noah yang duduk diam di sofa sejak tadi.

"Mom, tubuhku memang seperti ini sejak dulu." ucap Leyvi cepat sebelum Noah mendapat omelan lebih banyak.

"Aku harus bekerja." kata Noah yang sudah siap keluar dari ruangan itu.

"Kau lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan istrimu yang jelas-jelas membutuhkan mu disini? Dasar kau ini. Tidak ayah tidak anak, sama saja." omel Sarah lagi.

Tapi, Noah tidak peduli dengan omelan Sarah. Baru saja ingin menutup pintu kembali, tiba-tiba Leyvi memanggilnya, "Noah?" Noah berbalik pun dan menatap Leyvi.

"Aku ingin kau membawakan aku sesuatu saat kembali. Apapun."

Dan Noah benar-benar menghilang dari balik pintu ruang rawat Leyvi.

"Dasar anak itu, tidak sopan sekali,"

"Apa kau membutuhkan sesuatu yang lain lagi sayang?"

"Tidak mom, aku baik-baik saja."

"Lihatlah wajah cantikmu ini, terlihat sangat pucat. Mom tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan mu. Syukurlah kau baik-baik saja." kata Sarah sambil mengusap lembut kepala Leyvi. Leyvi tersenyum hangat, melihat bagaimana Sarah memperlakukannya, membuat Leyvi merasa sangat nyaman.

"Mom?" Panggil Leyvi tiba-tiba.

"Ya sayang, kau membutuhkan sesuatu? lapar? haus? atau-"

"Tidak. Aku tidak. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepada mommy."

"Tentu."

Leyvi lalu mengatakannya. Sesuatu hal yang begitu panjang. Dan itu membuat Sarah terenyuh. Sarah memeluk Leyvi dengan erat, merasa sedih dan terharu pada saat yang sama. Dia merasa bangga pada Leyvi yang telah melewati segalanya dengan begitu kuat. Sarah tahu bahwa apa pun keputusan Leyvi di masa depan, ia akan selalu mendukungnya sepenuhnya.

"Leyvi, Mommy bangga padamu. Kau adalah anak yang hebat dan kuat. Mommy akan selalu ada untukmu, apapun yang terjadi." kata Sarah dengan suara lembut.

Leyvi tersenyum dan mengangguk. Dia merasa begitu terharu oleh dukungan dan kasih sayang yang diberikan oleh ibu mertuanya. Meskipun hidupnya belum sempurna, namun dia merasa bersyukur memiliki orang-orang yang mencintainya seperti Sarah dan juga Merio.

"Terima kasih Mom," kata Leyvi dengan suara pelan.

Sarah tersenyum dan mencium dahi Leyvi. Ia merasa lega dan bahagia melihat Leyvi tenang dan merasa baik-baik saja. Ia berharap bisa membuat Leyvi merasa nyaman dan aman sepanjang waktu.

Let's Get Divorced, NoahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang