BAB 4

13.6K 820 8
                                    

Warning +

***

Leyvi mendengus kesal, mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, saat ia menunggu Noah kembali dari rapat, namun berjam-jam lamanya pria itu tidak kunjung kembali. Ingin sekali Leyvi mendatangi ruang rapat dan menyeret Noah hanya untuk menikmati kue coklatnya.

Baru saja di mulai untuk merebut hati suaminya tapi sepertinya Leyvi sudah ingin menyerah.

Besok hari ulang tahun Noah yang ke 30 tahun. Leyvi ingin merayakan ulang tahun Noah bersama. Hanya berdua. Dengan hati-hati ia menghiasi kue ulang tahun Noah. Di hiasnya seindah mungkin.

Leyvi akan merayakannya di rumah kaca yang penuh dengan bunga mawar putih. Rasanya sangat bendebarkan bagi wanita ini. Leyvi sungguh tidak sabar menunggu malam nanti.

Leyvi [22:09]: Kapan kau akan pulang?

Leyvi [00:55]: Noah? kau akan kembali kan?

Leyvi terus saja menatap layar ponselnya, pesannya di dibaca namun tidak ada balasan hingga sekarang. Berharap Noah akan membalas pesannya atau mungkin menghubunginya, memberi kabar jika dia mungkin tidak akan pulang atau saja ia akan pulang terlambat. Apa begitu sulit dilakukannya?

Jam ponsel Leyvi sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Hidangan di hadapannya masih tertata dengan sangat rapi. Mata wanita mulai berkaca-kaca saat memandangi kue ulang tahun di depannya, yang dibuatnya dengan penuh cinta.

Sepertinya, malam ini tidak akan berjalan sesuai rencananya.

Leyvi tersenyum pasrah, menghapus air mata di pipinya. Ia akan mencoba hal lain untuk mendapatkan perhatian Noah di hari lain.

"Selamat ulang tahun Noah." ucapnya pelan seraya mengamati bingkai foto pernikahannya dengan Noah. Leyvi menghela nafas sebelum akhirnya kembali menaruh bingkai tadi ke atas nakas.

"Mari tidur."

Saat siap-siap ingin tidur, tiba-tiba bel rumah berbunyi nyaring. Siapa yang bertamu dini hari begini? Tidak mungkin Noah yang menekan bel.

Leyvi baru saja ingin beranjak menuju ke depan. Ponselnya berdering. Leyvi mengangkat dan ia seperti mendengar suara nafas lelah diseberang sana, "Ini aku, Jake. Apa aku mengganggu? Maaf, tapi Noah mabuk berat saat ini dan aku tidak bisa membuka pintu rumah kalian. Bisakah kau membantuku?"

"Tentu." tanpa menunggu lagi, Leyvi menutup panggilan Jake dan langsung berlari menuju pintu depan.

"Oh astaga. Apa yang terjadi Jake?" tanya Leyvi langsung saat melihat Noah terlihat tidak bisa berdiri dengan baik sehingga harus dipapah oleh seluruh tubuh Jake.

"Aku juga tidak tau soal itu." jawabnya dengan nafas yang tersengal hebat.

"Masuklah."

***

"Terima kasih Jake. Maaf merepotkanmu." Noah berhasil di baringkan di tempat tidurnya setelah Jake dan Leyvi bersusah payah memapah tubuh besar Noah menaiki tangga.

"Bukan hal biasa. Noah sudah terlalu sering menyusahkan ku. Ini bukan apa-apa. Aku harus segera kembali. Maaf sudah menggangu tidurmu. Selamat malam."

"Tidak apa-apa, Jake. Terima kasih. Selamat malam."

Begitu Jake menghilang dari balik pintu kamar Noah, Leyvi menghela nafas panjang melihat suaminya yang kini meracau tidak jelas di atas tempat tidur. Dengan setelan kerjanya yang masih dikenakannya.

"Noah, bangunlah sebentar, dan ganti pakaianmu." Leyvi mencoba membangun kan Noah dengan menepuk pelan pria itu. Melihat Noah yang masih mengenakan setelan kerja membuat Leyvi merasa engap sendiri.

"Noah, ba—"

eh? apa ini?

Leyvi tiba-tiba saja berada dalam dekapan Noah. Pria itu menarik Leyvi dan memeluknya dalam keadaan tidak sadar.

"Berisik." ucap Noah dengan suara yang terdengar serak.

"Noah, lepaskan aku." Leyvi sedikit meronta, meminta dilepaskan dari dekapan erat Noah. Ini adalah posisi yang lumayan berbahaya. Dan Noah pasti tidak akan suka jika mengingatnya saat sadar nanti.

"Ngh," lenguh Noah yang sama sekali tidak berniat melepaskan Leyvi.

"Noah, lepaskan tanganmu." bisik Leyvi yang masih berusaha melepaskan diri dari suaminya.

Beberapa detik kemudian, Noah tidak juga melepaskan dekapannya tapi hanya melonggarkannya. Meski begitu, itu masih sulit untuk Leyvi melepaskan diri. Noah menatap Leyvi lama, dan sayup-sayup terlihat wajah Leyvi. Noah lalu mendekatkan wajahnya perlahan dan...

Mencium bibir Leyvi.

Kelopak mata Leyvi terbuka lebih lebar. Tentu terkejut dengan apa yang baru saja Noah lakukan. Oh, ini tidak benar! Noah mabuk berat, ia jelas tidak sadar dengan apa yang di lakukan. Adegan seperti ini belum harusnya mereka lakukan.

Tapi,

Noah mencium Leyvi dalam. Tak ada sedikitpun celah untuk wanita itu untuk melepaskan diri. Leyvi akhirnya meronta keras, benar-benar kehabisan nafas karena ciuman Noah.

Noah melepaskan tautan bibir mereka, lalu membawa bibirnya untuk menjelajahi leher, telinga, tengkuk dan juga dada Leyvi.

Tidak. Hentikan dia Leyvi, ini salah.

"Noah," lenguh Leyvi yang kembali mencoba menghentikan Noah. Jika tidak, sesuatu yang tidak diinginkan oleh Noah dan juga Leyvi akan terjadi. Noah tidak sadar. Leyvi tidak ingin dikatakan menggoda nya disaat Noah tidak sadar.

Tapi, bagaimana ini? Noah justru semakin menahannya. Leyvi tidak mampu melepaskan diri dari Noah dengan kekuatannya.

Leyvi terkesiap saat tiba-tiba posisi pria itu kini berubah. Berada diatasnya dan menindihnya. Leyvi belum sempat menarik nafas dengan baik sebelum akhirnya Noah kembali melumat bibirnya dengan keras dan panas.

Leyvi tidak akan mampu menghentikan pria diatasnya ini. Kekuatannya sama sekali tidak sepadan dengan Noah. Ia hanya mampu menjerit dalam hati. Berdoa untuk keselamatannya dari binatang buas ini.

Lambat laun, Leyvi hanyut dalam sentuhan-sentuhan yang di beri Noah. Hingga akhirnya, dirinya tidak lagi mengenakan apapun di tubuhnya, sehelai benangpun tidak ada yang menutupi mereka berdua.

Leyvi terkesiap, "Noah!" Leyvi kembali meronta ingin dilepaskan saat merasakan sesuatu yang keras dari tubuh Noah ingin memasukinya. Ini pertama kalinya untuk Leyvi, tentu saja ia takut.

Mengerikan dan hebat.

Leyvi kehabisan tenaga. Dan Noah mendapatkan apa yang harusnya ia dapatkan dari istrinya sejak dulu. Noah membuat Leyvi bergerak terlalu banyak. Membuat Leyvi benar-benar lelah dan kesakitan.

Sungguh, kejadian malam ini tidak pernah sekalipun Leyvi pikirkan sejak 5 tahun terakhir. Ia pikir proses pembuahan tidak akan semenyakitkan dan...

Semenyenangkan ini.

Erangan demi erangan terdengar di ruang kamar Noah yang sunyi. Leyvi sudah menikmati dan bahkan terkadang ia membalas setiap sentuhan Noah. Tidak apa-apa. Noah suamiku. Ucapnya dalam hati.

Hingga saat akhirnya keduanya klimaks, Noah justru menyebut satu nama yang membuat Leyvi kembali tersadar. Sadar jika hati suaminya belum untuknya.

"Maria."

***

'22.12.27

Let's Get Divorced, NoahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang