BAB 33

8.3K 413 2
                                    

Merio tersenyum melihat istrinya yang tidak hentinya memeluk Leyvi sambil menangis.

"Mom pikir, kau sudah melupakan kami." ungkap Sarah. Kali ini Leyvi yang terkekeh. "Itu tidak mungkin Mom. Aku selalu merindukan kalian." jawab Leyvi dengan jujur.

Sarah kini melepaskan pelukannya. Ia menatap lekat mata Leyvi. Tangannya kemudian mengelus lembut pipi Leyvi yang sudah lama ia rindukan.

"Putriku kembali." katanya pelan.

"Ah... Apa kalian sudah bertemu?" tanya Sarah hati-hati.

Leyvi mengangguk dan tersenyum lembut. "Kami sudah lama bertemu."

Sarah terkejut. "Benarkah? Mom baru tahu. Dasar anak itu, bagaimana dia tidak mengatakan apapun kepadaku."

"Mungkin, dia sibuk."

"Noah? Anak itu tidak pernah benar-benar sibuk. Alasan saja."

Merio yang mendengar itu menghela nafas. Bagi Sarah pekerjaan Noah tidaklah sulit. Sarah selalu berpikir jika Noah maupun Merio berbohong kepadanya jika mereka sibuk karena pekerjaan.

Leyvi tertawa kikuk. Mereka akhirnya bercerita tentang apa yang telah terjadi selama dua tahun terakhir. Sarah begitu bersemangat bertanya dan mendengarkan Leyvi bercerita.

"Hare? Nama yang indah."

"Abigail," Leyvi terkejut karena Noah yang tiba-tiba saja berada di sana.

Sarah sama terkejutnya dengan Leyvi, namun hanya sesaat. Wanita itu berdiri karena ingin memarahi Noah yang tidak mengatakan apapun tentang Leyvi kepadanya. Tapi Merio segera meraih tangannya dan membawanya pergi dari ruang tamu.

"Tolong berhenti datang tiba-tiba seperti itu. Kau ingin aku terkena serangan jantung?!" kesal Leyvi. Padahal, hal seperti itu tidak seharusnya membuatnya sekesal ini, hanya saja, melihat wajah Noah membuatnya ingin marah.

Noah menatap ke arah depan. Disana, Sarah terlihat tengah mengintip mereka.

"Hei, apa yang kau lakukan?"

Noah menarik Leyvi keluar dari rumah orang tuanya. Terus menariknya sampai masuk ke dalam mobilnya.

"Tolong berhenti menarik ku seperti tadi!" kata Leyvi lagi.

Noah tidak menanggapinya selain segera mengemudikan mobilnya menjauh dari pekarangan rumah orang tuanya.

Kesabaran Leyvi benar-benar sudah habis. Ia meraih lengan Noah dan menggigitnya dengan keras.

Noah mengernyitkan keningnya.

Meski lengannya berukuran 2 kali lipat dari lengan Leyvi, tetap saja ia merasakan sakit jika digigit seperti itu.

Nafas Leyvi tersengal-sengal. Seolah ia mengeluarkan seluruh kekuatannya menggigit lengan Noah.

Wajahnya ia tekuk saat Noah sama sekali tidak menanggapinya.

Empat puluh tiga menit kemudian, mobil Noah akhirnya berhenti. Noah melirik ke arah wanita di sampingnya. Yang ternyata sudah tertidur.

Noah mengusap lembut lengan yang digigit Leyvi tadi. Kemudian tertawa kecil karena merasa lucu dengan tingkah Leyvi seperti tadi.

"Ha... Aku benar-benar ingin menghukum mu."

Suara ombak terdengar keras meski mereka masih di dalam mobil.

Leyvi bahkan mulai menggeliat akibat suara ombak yang berisik.

Leyvi mengedarkan pandangannya di tempat asing itu. Dimana? pikirnya.

"Sudah bangun?"

Leyvi berbalik dan menatap Noah yang saat itu juga tengah menatapnya dengan tatapan menggoda.

Let's Get Divorced, NoahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang